00:22

52.7K 9.5K 1.1K
                                    

"Jadikan gue udah ngegas tuh ya ngeeengg ngeeenggg eh tiba-tiba diteriakin, 'WOI NJING GUE MASIH DISINI!"

Selgie ngakak, langsung tertawa keras mendengarkan cerita Candra yang menggebu-gebu.

"Kok bisa ketinggalan sih?" tanya Shasha tak mengerti.

"Si Jelo pas gue naro makanannya di gantungan motor, dia baikin celana. Kan kakinya panjang, jadi dia berdiri njir. Pas dia berdiri gue ngegas gitu aja."

Selgie tertawa lagi. Kini makin nyaring sampai kedua matanya berair. Memang, di kelas ini yang paling receh ya si manajer futsal. Candra baru ngeluarin suara harimau aja dia udah ngakak.


Dan sampai lima menit pun Selgie masih tertawa-tawa.


"Gi, udah woi. Lo kayak orang sinting," kata Oji kesal sendiri.

Selgie mencoba meredakan tawa. Tapi detik kemudian tertawa lagi. "Goblok njir kenapa juga lo yang bawa bukan Jelo, HAHAHAHAHAHA," kini Selgie sampai jatoh ke lantai karena mereka sedang lelesan di depan kelas. 

"Woi beda lagi pas gue bonceng Oji," kata Candra menambahi, "kita ditilang njir dikira anak SD naik motor!!!!" lanjutnya jadi emosi sendiri.

Ya gimana. Oji si Fauzi ini memang murid paling mungil di kelas. Bahkan lebih tinggi Selgie beberapa senti. Wajahnya juga masih baby face. Beda sekali dengan Jelo si jangkung yang tingginya sudah hampir mencapai 180. 

"Woi jadi inget yang kemaren gotik sama gue. Oji duduk di depan lo," kata Shasha menyahuti.

"Iya gue kayak nganter anak sekolah," kata Candra membuat Oji menatapnya sinis.

Selgie sendiri sudah hampir mati hilang nafas karena guling-guling di lantai.

"Woi, woi, Gi, anjir, goblok!" panggil Wendy sudah menghumpat, menggoyang-goyangkan kaki Selgie.

Selgie mencoba mereda ngakak. Terengah-engah sambil menempelkan kepala ke lantai. "Eh, kalau Oji sama Jelo boncengan gimana ya? Hahahahaha," katanya memulai lagi.

"Ha apasih?" tanya Shasha malah jadi tak paham lucunya dimana.

"Gi, goblok!" panggil Candra sama gemasnya. "Sadar woi sadar!!!"

Selgie berguling, kini mengubah posisi jadi terlentang. Tepat ketika seseorang berhenti di atas kepalanya, lalu berjongkok dan merunduk menghadap wajah gadis itu tepat.


Hening.


Garis wajah Selgie langsung berubah. Tawanya berhenti begitu saja. Bengong melihat pemuda itu tersenyum samar memandanginya.


"WOAH!" jerit gadis itu mendorong wajah Jaebi begitu saja sampai Jaebi terjatuh ke belakang.

Selgie langsung bangkit, disambut Candra yang lain menertawainya puas.

"Kalau jadi elo mah gue bukan pulang lagi, ganti muka aja!" celetuk Oji meledeki.

Selgie merapikan rambut, melotot pada teman-temannya dengan pipi sudah semerah tomat.

"Jeb, kasih obat deh Jeb. Takut gue kalau emang sakitnya udah parah," kata Candra dengan nada prihatin.

"Diem lo!" sahut Selgie galak. Walau jadi diam saat Jaebi mendekat.

Jaebi menjulurkan tangan, menyentuh kening Selgie. "Hm. Demam nih. Mukanya aja merah."



"WOAAAAHHHHH!!!!!!!"

"CIEEEEEE"

"UHUUYYYYYY"

"GAASSSSSSSS"

"GI PEGANGAN JANGAN AMBYAR!"



Jaebi malah tertawa mendengar sorakan kelas 11 IPS 2 yang sudah heboh. Selgie dengan sebal mengumpat, langsung berdiri dari duduknya.

"Sini lo ikut gua!" kata Selgie galak, melotot pada Jaebi dengan malu. Langsung berbalik dan berjalan pergi.

"Woi yang aman di gedung baru noh! Masih sepi!" celetuk Candra tanpa dosa.

"Sangpah," sahut Wendy langsung menabok Candra sampai cowok itu terjatuh ke belakang.

Jaebi hanya tertawa kalem. Berdiri dan dengan tenang mengekori langkah Selgie.



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




a/n:

kak candra sayang aku kangen



jika masih nanya faceclaim:

mbak shasha: shyshyshy Sana Twice

Oji: Woozi Seventeen

Jelo: Zelo BAP

Naya: Nayeon Twice

Candra; bojo q

2A3: 11.11 ✔ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang