00:24

63.7K 9.3K 584
                                    


Theo mengangkat alis. Memandangi Jaebi yang berjalan keluar kelas sambil memijat leher. Si ketua kelas 11 IPA 3 itu diam sejenak, kemudian menolehkan kepala. Tepat saat sosok Miya beranjak membawa ransel karena sudah jam pulang sekolah. Theo tanpa kata menarik ujung ransel Miya, membuat Miya tertarik dan berhenti, menoleh kaget.

"Jaebi bakal lanjut ngurus OSIS. Suruh dia istirahat dulu di Taman Sari," kata Theo pelan.

Miya langsung mengerti, karena kelas ini memiliki lima murid –termasuk dirinya- yang tinggal di komplek terdekat sekolah, Taman Sari. Jadi tempat 'peristirahatan' jika ada kegiatan di sekolah sore hari.

Gadis itu segera mempercepat langkah, menyusul Jaebi yang melangkah keluar. Ia tak butuh penjelasan Theo, karena Miya sendiri mengerti Theo yang tak banyak bicara itu memang tak suka memperlihatkan perhatian secara langsung. Lagipula, Jaebi adalah murid yang keras kepala di 11 IPA 3. Ia selalu bertindak sendiri tanpa bantuan atau pendapat lainnya. Miya paham jika Theo yang maju juga Jaebi tak akan mendengarkan.

"Biii," panggil Miya ketika dekat, segera ke depan Jaebi membuat Jaebi agak terkejut dan berhenti. "Mau langsung ngurus pensi?"

"Hm. Udah minggu ini acaranya kan," jawab Jaebi santai, ingin melangkah lagi tapi Miya segera menahan.

"Emang nggak bisa sorean dikit? Ke rumah Hanbin kuy, gue sama Yoyo mau masak," ajak Miya membuat Jaebi mengernyit.

"Dadakan banget?" tanya Jaebi mengernyit.

"Yo'i. Kayak tahu bulat!" ucap sebuah suara tiba-tiba nongol, membuat Jaebi maupun Miya terkejut. Yang tak lama beberapa lain ikut datang, baru saja keluar dari kelas 11 IPA 3.

"Mau kemana mau kemana ikut donggg," lanjut Hanbin sudah merangkul Jaebi sok asik.

"Heee Jaebinya lagi capek!" omel Miya segera menarik lengan Hanbin yang bersandar pada Jaebi.

"Lah gimana? Katanya mau ke rumah lo," kata Jaebi makin tak paham.

Miya melirik Hanbin, membuat Hanbin mengernyit tak paham. Yoyo dan Jay yang bersamanya juga memandang Miya meminta penjelasan.

"Maksud gue, lo istirahat dulu di Taman Sari. Makan bentar, baru balik ke sini," kata Miya memberi penjelasan. "Lo datang buat ngecek aja kali Bi."

"Ohh," Yoyo manggut-manggut, jadi menoleh. "Hm. Anak buah lo kan banyak, suruh mereka kasih laporan aja. Lo dah sakit kemaren."

"Motor lo tinggal sekolah aja, jadi entar dianter," kata Jay juga ambil suara.

Jaebi menghela nafas, "nggak usah lah. Nggak papa sekalian aja," kata Jaebi menolak.

"Weisss superman," celetuk Yoyo meledek.

"Gatotkaca," balas Jay menambahi.

"Ultraman Kosmos," kata Hanbin menepuk-nepuk bahu Jaebi membuat Jaebi melengos sebal karena mengerti sindiran ini.

"Udah sana balik lah, gue mau ke lapangan," tolak Jaebi menjauhkan diri, ingin beranjak lagi.

"Bi, ah!" tahan Miya segera. "Lo udah kecapekan banget. Tadi jam istirahat aja lo ngurus pensi, sekarang pulang ngurus pensi—"

"Sesekali urus Kak Mugie aja!" potong Hanbin lalu menoleh, "OI GI!"

Selgie yang menuruni tangga IPS dekat tempat mereka berhenti tersentak, karena sejak melihat gerombolan itu diam-diam memerhatikan menajamkan telinga. Ia tanpa sadar memelototi Hanbin dengan mata kecilnya, merapat pada Joy yang melangkah dengannya.

2A3: 11.11 ✔ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang