86 - Cerpen

105 3 0
                                    

Judul : Kekasih Tak Dianggap
Uname Wp : selisun
Tema : Penyesalan
Cerpen / Drabble : Cerpen

07 Mei 2015

Akhirnya Ayu menyadari tidak semua hal yang didapatkan akan berakhir dengan kepuasan. Apalagi jika ternyata kebahagian yang diharapkan Ayu saat ini rupanya adalah kebahagian orang lain. Kebahagian yang memang diciptakan Tuhan hanya untuk mereka, bukan untuk dia. Menyesal.
Ayu sangat menyesal. Jika waktu bisa diputar kembali, Ayu berharap tidak akan ada keegoisan ini lagi. Karena keegoisan justru menghancurkan kebahagian yang sungguh diinginkannya.
Ayu hanya bisa menyeka air mata yang mengalir dipipinya. Pemandangan didepannya sangat cukup menyayat hati. Pemandangan indah sebuah keluarga kecil yang bahagia ...

***

15 Maret 2015

Setahun sudah Ayu menjalani hubungan dengan Bram. Pria mapan yang sekaligus adalah seorang manager di perusahaan tempat Ayu bekerja saat ini. Hubungan yang pada awalnya bermula dari keisengan Ayu semata. Dimulai dari impiannya untuk memiliki seorang pasangan yang mapan, Ayu dipertemukan dengan Bram. Hinggah sampai akhirnya Bram luluh pada Ayu. Dan hubungan terlarang inipun terjadi.
Ya. Hubungan terlarang.
Bram adalah seorang pria berusia 35 tahun yang sudah menikah dan mempunyai seorang anak berusia 5 tahun. Sedangkan Ayu adalah seorang gadis berusia 25 tahun, berparas cantik sama seperti namanya. Tidak banyak yang tau tentang hubungan yang dijalani mereka berdua. Semuanya tertutup rapat. Mungkin bak kata pepatah hanya Tuhan yang tau.
Sama seperti hari ini saat karyawan kantor telah pulang semua. Ayu yang memang sengaja terlihat sibuk, menunggu hingga kantor kosong. Setelah itu dengan langkah santainya Ayu memasuki sebuah ruangan yang tidak tertutup rapat. Di depan pintu ruangan tertuliskan nama Bram-Manager. Bram yang tengah menatap layar komputer dengan serius tidak menyadari kehadiran Ayu yang kini berdiri di belakangnya.

Ayu tampak cukup kesal dengan sikap Bram yang tidak menyadari kehadirannya. Tapi kemudian Ayu merangkul pelan bahu Bram yang membuat Bram terlonjak. Ayu menyandarkan kepalanya disalah satu bahu Bram.

"Kamu ngapaian sih, Mas? Kok masih sibuk aja?" tanya Ayu manja. Ayu memang sudah terbiasa memanggil Bram dengan sebutan ' Mas '. Berbeda pada saat jam kantor, Ayu akan tetap memanggil Bram dengan sebutan ' Pak Bram '.

Bram menjauhkan tangan Ayu dari bahunya. Ayu mengangkat kepalanya dan kini Bram menggenggam kedua tangan Ayu.

"Mas lagi ngecek laporan. Soalnya besok pagi Mas harus rapat," jelas Bram.

"Kalo gitu kita nggak jadi makan dong?" gerutu Ayu.

Bram tersenyum melihat tingkah wanita yang lebih muda beberapa tahun dari istrinya.
Tapi Bram sangat menyayanginya.

"Ayu ..." ucap Bram memulai katanya, jempol tangannya mengelus telapak tangan Ayu, "Kamu dengerin Mas, ya. Untuk malam ini kita jangan makan bareng dulu. Ntar kalo kerjaan Mas sudah selesai, Mas janji bakal ngajakin kamu makan,"
"Beneran, Mas?" kata Ayu.
Mas Bram mengangguk mantap.

"Yeay!"

Ayu langsung menjatuhkan badannya dalam pelukan Bram. Pria ini memang telah membuat Ayu buta. Ayu tau ini memang salah, tapi Ayu juga tidak ingin kehilangan rasa nyaman yang telah didapatkannya dari Bram.

"Ya sudah, kalo gitu kamu pulang dulu aja. Mas masih mau ngelanjutin kerjaan," kata Bram melepas pelukannya.

"Oke Mas. Ayu duluan ya, bye"
Kecupan singkat di pipi Bram mengakhiri pertemuan mereka malam itu. Ayu pun pulang kerumah dengan hati berbunga. Bram memang sosok pria yang diidamkan Ayu. Bukan hanya itu, Bram juga sangat menyayanginya. Dan itu yang dipertahankan Ayu, tidak peduli apapun yang akan terjadi setelahnya. Asalkan mereka saling mencintai, Ayu yakin mungkin akan ada jalan yang terbaik untuk keduanya.

Mensive 5th Month Wattpedia [CLOSE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang