41 - Cerpen

233 7 1
                                    

Judul: Everything Has Change
Uname Wp: destixx
Tema: Percintaan
Cerpen/Drabble: Cerpen

Aku terduduk lemas di sofa membiarkan angin malam menerobos jendela dan menerpa helaian-helaian rambutku,kembali pikiranku di gerogoti oleh kemalangan yang menimpaku setahun belakangan ini,bukan hanya menimpaku tapi juga keluargaku terlebih lagi kekasihku Joshua. Kanker menguasainya,kanker mengendalikannya,atau bisa saja kanker akan merenggutnya.

Setahun belakangan ini Joshua ternyata menyembunyikan hal besar dariku,ia menderita kanker paru-paru stadium 3. Ini juga salahku karna aku tak menyadarinya,aku sering kali melihat ia batuk-batuk dan tiba-tiba lemas tanpa alasan tapi aku kira itu hanya hal biasa jadi aku tak mengubrisnya.

Joshua juga sudah menempuh banyak pengobatan tapi sama sekali tak ada yang benar-benar dapat menyembuhkannya,semenjak aku tahu mengenai panyakit Joshua sejak saat itu pula pikiranku tak pernah lepas darinya. Orang terakhir yang kupikirkan sebelum aku tidur dan orang pertama yang kupikirkan setelah ku bangun hanyalah dia,hanya Joshua.

"Nak,kau belum tidur?" Aku tak menyadari ternyata ibu berdiri di belakang sofaku,ia membelai rambutku. "Tidurlah lex,malam sudah larut" sambungnya duduk di sampingku. Aku menyandarkan kepalaku di dada ibu dan memeluknya. "Ibu,bantulah aku... Beritahu ayah,dia mungkin punya kolega yang dapat membantu kita,joshua harus sembuh bu" rengekku.

Ibu kembali mengusap kepalaku, "tenanglah nak,ibu dan ayah akan melakulan apa saja untuk joshua,joshua akan sembuh" ujar ibu. Ia selalu mengatakan itu tapi yang terjadi hanyalah keadaan joshua semakin memburuk.

Aku sangatlah lelah dengan ini semua tapi aku tak akan menyerah untuk kesembuhan joshua.

***

Pagi ini aku kembali menemani hari-hari joshua di rumah sakit,ini sudah menjadi rutinitasku dan sejak itu aku tak lagi peduli dengan kuliah dan tugas-tugasku. Aku menarik nafas panjang lalu membuka pintu kamar joshua.

"Lexi" ucap joshua tersenyum melihatku,tadinya ia sedang membaca buku. "Selamat pagi jo" sapaku mencium pipinya.

"Pagi? Ini sudah siang lexi dan kau terlambat" Joshua menahan senyumnya agar tak menertawaiku. Aku berusaha menarik lengkungan bibirku membentuk senyuman agar joshua tak melihat kesedihanku.

"Maaf tadi jalan sangat macet" jawabku berbohong,semalam aku sulit untuk tidur dan hasilnya aku terlambat bangun.

"Bagaimana kabarmu? Kau mimpi indah semalam?" sambungku bertanya lalu duduk di samping ranjang Joshua. Di lengannya dipasangkan selang infus, berat badan Joshua juga perlahan turun.

"aku selalu baik-baik saja dan setiap malam aku mimpi indah,aku memimpikanmu lex" ujarnya.

Ya tuhan jika saja Joshua tak sakit seperti ini aku mungkin akan berdiri di sisi lapangan basket menontonnya sedang bertanding tapi keadaan sekarang benar-benar berbanding terbalik,Joshua sangat lemah sekarang. "Ibu!" Seseorang langsung saja membuka pintu dan masuk kedalam kamar rawat Joshua.

Joshua sedikit terkejut karna itu,tapi aku sudah menebak siapa yang bersikap kurang sopan seperti itu. "Dimana ibu?" Tanya pria itu dengan nada tinggi.

"ibu sedang menebus obatku dibawah" jawab Joshua datar,suara Joshua juga serak sejak ia sakit. "Dia akan segera kembali,kau tunggu saja disini" sambung Joshua.

Orang itu tak merespon apa pun dari perkataan joshua,ia lalu duduk di salah satu sofa dan menaikkan satu kakinya di atas meja. "Sopanlah sedikit sam!" Joshua geram,ia mulai meninggikan suaranya.

Sam,dia saudara kandung Joshua tapi kepribadian mereka berdua sangatlah bertolak belakang. Sam sangatlah brengsek dan ia pemabuk. "sialan anak itu" Joshua bergumam kesal.

Mensive 5th Month Wattpedia [CLOSE]Where stories live. Discover now