14. Menunggu Fall

8.2K 433 58
                                    

Summer

AKU INGIN JAM pulang kerja cepat berakhir. Tidak sabar bertemu dengan Pria Inggris-ku.

Waktu tadi siang, dia menanyakan tentang berapa kencan yang kuinginkan sebelum dia menembakku. Jujur, aku tidak ingin dia menembakku.

Tapi kau depresi ingin bercinta dengan Fall, Summer!

Mau bagaimana lagi, aku siap untuk seks, karena penantianku pada Brad sudah mencapai ujung; aku harus melanjutkan hidup. Melupakannya. Salah satu caranya dengan melepaskan keperawanku dengan one night stand.

Mencari pria yang pantas mendapatkan ceriku tidak semudah membalikkan telapak tangan. Rasa ragu dan takut itu selalu ada. Namun saat bertemu dengan Fall, hati kecilku berkata....

Dia pria untukmu, Summer….

Tetapi balik lagi, aku belum siap untuk ikatan. Bagaimana kalau aku mengacau?

Namun ketika melihat asisten manis juga mantan tunangannya yang tak kalah bergaya, mencoba menarik perhatian Fall, darahku mendidih seketika.

Tiba-tiba, aku menginginkan dia hanya memperhatikanku. Cuma padaku.

Ada apa denganku?

"Ada apa denganmu?" Raline menaikkan sebelah alisnya, bersandar di palang pintu.

"Apa?" cengirku.

"Aku mengetuk pintumu berkali-kali, tapi nggak dipersilakan masuk?"

"Sepertinya aku tidak terbiasa mempunyai ruang kantor sendiri," balasku, mataku memutari ruangan kecil yang masih terlihat kosong ini. Aku harus menaruh tanaman hias di pojok dekat jendela.

"Kangen dengan cubicle-mu?" Raline  tersenyum lebar yang membuatku bergidik.

"Tidak demi apa pun!"

Raline tertawa kecil. "Kita rapat sekarang."

Dan bom itu jatuh tidak terduga.

"Sebentar lagi sudah jam pulang!" erangku.

"Makanya, jangan buang waktu. Ayo," Raline mengedipkan sebelah matanya. "Fall pasti sabar, kok, menunggumu barang setengah jam. Beri kabar saja, oke!"

Aku berdecak kesal. "Aku bersumpah, kalau kau bukan bosku, kucekik kau sekarang!"

"Whoa, cewek barbar..." Raline pura-pura takut. Aku terkekeh. "5 menit lagi, kutunggu di ruang rapat." Dia menutup pintu.

Aku mendesah lemas. Makin lama saja aku bertemu dengan Fall.

Fall... aku harus memberitahu tentang keterlambatanku, dan dia yang harus menjemputku ke sini.

Setelah mengirim pesan, ponselku bergetar. Secepat itukah Fall membalasku? Pasti dia tidak sabar bertemu dan berkencan denganku.
 

Sunshine... ada waktu untukku?
 

Brad...

Masih saja dadaku berdebar kencang, menyangkut sesuatu yang berhubungan dengannya.

Tidak bisa. Aku harus melupakannya. Lalu ponselku kembali bergetar.
 

Fall for SummerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang