"Apakah kau menunggu terlalu lama?" yeoja cantik itu menolehkan pandangannya dari bingkai kecil di sudut ruangan dan menatap seorang yeoja paruh baya tengah berjalan kearahnya dengan senyum cantik diikuti seorang maid.

"Tidak Mrs.Jung." yeoja itu membungkukkan tubuhnya sebentar sebelum kembali mendudukan diri di sofa.

"Bukankah sudah ku bilang untuk tidak memanggilku seperti itu, Fany-ah..."

"A-ahh... maafkan aku, ahjumma." Mrs.Jung hanya mengehela napas pendek lalu menatap yeoja cantik itu penuh minat.

"Kajja! Kita akan mengunjungi namja gila kerja itu di kantor." Mrs.Jung segera beranjak dan menarik lengan Tiffany yang membuat yeoja itu menatapnya bingung.

"Yunho... kita akan mengunjunginya dan mengajaknya untuk menemani kita jalan-jalan." Dengan segera kedua yeoja itu menuju Cadillac Escalade ESV HPE 550 yang telah terparkir di lobi mansion dengan supir Im yang tengah berdiri seraya membuka pintu mobil untuk mereka.

...

"Kenapa dia memutuskanku, hyung... padahal aku sudah melamarnya sebulan yang lalu, huks..." Yunho hanya menatap jengah adik sepupunya yang terus meracau sambil sesekali meminum wine yang dipesannya.

"Kenapa dia lebih memilih ditunangkan dengan pilihan orang tuanya? Huks... padahal hubungan kita hendak berjalan dua tahun. Kenapa kau tega padaku. Fany-ah... huks" Chulwoo terlihat lemas ketika meminum tequila pada gelas kelima dan menjatuhkan kepalanya di atas meja dengan mata terpejam.

"Huh? Siapa namanya?" Yunho mengangkat wajah sepupunya yang memerah karena mabuk seraya menatapnya penasaran.

"Hmm... Tiffany... yeoja cantik yang aku cintai dan kupuja, huft... sayangnya dia lebih memilih namja yang dijodohkan dengannya, hyung hehehe... huks" Chulwoo tertawa miris dengan mata yang yang tak focus lalu jatuh tak sadarkan diri.

"Tiffany... Tiffany Hwang..." Yunho tidak sengaja menatap wallpaper seorang yeoja cantik yang tengah tersenyum bahagia di ponsel Chulwoo yang menyala dan menatap sepupunya yang sudah tak sadarkan diri dengan malas sebelum membopong tubuh itu dan membawanya keluar dari Club setelah menaruh beberapa lembar uang diatas meja.

...

Mrs.Jung tengah melintasi kantor dengan bangunan raksasa yang sangat indah serta mewah. Beberapa karyawan yeoja menatap Tiffany yang berjalan disisi Mrs.Jung penasaran seraya membungkuk sopan ketika beliau melewatinya. Tiffany sesekali tersenyum kepada beberapa karyawan yang menatapnya seraya balas menundukkan kepala kepada  mereka dengan lengan yang digandeng Mrs.Jung.

"Pssttt... siapa yeoja itu?"

"Kudengar sajangnim telah dijodohkan oleh kedua orang tuanya."

"Apakah itu yeoja yang dijodohkan?"

"Dia cantik dan menawan sepertinya bukan yeoja sembarangan." Celetuk seorang karyawan namja dengan mata yang menatap lekat Tiffany

"Dia juga terlihat cocok dengan sajangnim."

"Dia sangat ramah."

"Kudengar appa dari yeoja itu adalah seorang menteri."

"Rasanya aku patah hati ketika tau sajangnim sudah ada yang punya." Seorang yeoja muda sambil mengigit kerta laporan dengan gemas.

"Aku juga" sahut teman lainnya.

"Beruntung sekali yeoja itu bisa mendapatkan sajangnim."

"Aku ingin seperti dia... yang mendapatkan namja tampan dan mapan seperti sajangnim."

"Aku selalu berharap mendapat perhatian sajangnim selama bekerja disini dan bisa dekat dengannya." Salah seorang yeoja muda menerawang seraya menautkan tangannya dipipi.

"Tsk... kau terlalu banyak membaca novel roman dan drama, eoh?" Ujar seorang yeoja paruh baya yang kembali fokus pada komputer didepannya.

"Sadarlah kalian wahai wanita yang suka delusi. Sajangnim adalah seorang pemuda yang tampan serta kaya, pasti memiliki pasangan yang sepadan. Tahu kalian saja mungkin tidak." Celetuk yeoja berwajah malas seraya memukul kepala kedua yeoja muda yang sedang meratap.

"Aku merasa sedih ketika mendengar itu, hahaha." Ujar namja yang berdiri disisi mereka.

Tiffany hanya menundukkan kepala malu ketika mendengar beberapa pujian para karyawan yang dilayangkan padanya. Mrs.Jung terus melangkah dengan wajah yang terlihat angkuh serta senyum bangga. Lalu mereka menatap empat orang yeoja yang tengah sibuk di depan computer. Assistant Park yang baru saja tiba menyadari jika ibu Yunho berada didepan ruang itu dan mulai menghampiri beliau.

"A-ah... annyeong Mrs.Jung." pemuda itu membungkukan kepalanya seraya mempersilahkan mereka menduduki sofa yang berada tak jauh dari tempat mereka berdiri.

"Park-shi, dimana Yunho? Apakah dia sedang ada tamu? Ataukah dia sedang sibuk?" Mrs.Jung meminum teh yang diberikan oleh sekretaris Cho.

"Sajangnim sedang tidak ada ditempat Mrs.Jung, dia baru saja pergi bersama tuan Chulwoo." Tiffany yang mendengar itu lantas terdedak oleh teh yang tengah diminumnya.

"Anda tidak apa-apa, nona?"

"Kau baik-baik saja, Fany-ah?"

"Tak apa. aku baik-baik saja." Tiffany menerima uluran tisu dari assistant Park dan kembali meminum tehnya perlahan dengan tatapan sendu. Chulwoo-ah...

Tbc

Secret LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang