"Apakah aku datang diwaktu yang kurang tepat"? tanya Chulwoo ketika melihat Yunho yang menatapnya tajam lalu menggeleng pelan seraya mempersilahkan sepupunya itu untuk menduduki sofa.

"Ada apa, huh?"

"Sebenarnya aku ingin mengajakmu minum. Jika kau tidak ada acara..." Chulwoo seraya mengusap lekuknya lalu menatap Yunho dengan tatapan memohon.

"Memangnya apa yang terjadi padamu, eoh?" tanya Yunho yang dibalah helaan napas lelah seraya menatap Yunho malas.

"Aku sedang patah hati." Jawabnya datar yang membuat Yunho mendelik jahil sebelum mengeluarkan tertawa kecil.

"Huh! Untung saja adikmu tidak berada di Korea. Sehingga aku tidak menjadi bahan candaannya! Lalu... apakah kau akan menemani sepupumu yang sedang sedih ini, hyung?"

"Sekretaris Hon, tolong ubah jadwalku dan alihkan menjadi esok hari. Aku akan pulang lebih awal, dan suruh assistant Park untuk merapihkan pekerjaanku." Yunho menutup telepon yang berada diatas meja lalu menatap Chulwoo yang sudah siap di depan pintu rungan. Dilangkahkan kakinya menuju pemuda itu untuk meninggalkan ruangan dan menuju salah satu bar langganan mereka di daerah Gangnam.

...

Jaejoong menatap lekat ponsel yang ada digenggamannya yang menapilkan sebuah pesan. Minami yang melihat itu lantas penasaran dan mengintip sedikit isi pesan yang ditatap lekat oleh namja cantik itu.

"Hmm... kekasihmu pergi dan tidak akan mengantarmu pulang, eoh?" Bisik yeoja itu di sebelah Jaejoong seraya ikut menatap lekat ponsel itu.

"Yak! Apa yang kau lihat? Kau mengintip? Dasar yeoja nakal." Jaejoong memukul kepala Minami kesal yang membuat yeoja itu meringis kesakitan dan melihat Jaejoong yang tengah menatapnya dengan mata bulat yang membesar.

"Habis kau menatap ponselmu dengan pandangan lekat yang membuatku penasaran."

"Tsk!" Desis Jaejoong seraya mendelik kesal dan kembali menatap ponselnya dengan bibir bawah yang digigit gemas.

"Joongie, jujurlah padaku jika kau adalah seorang yeoja." Jaejoong menatap rekannya dengan pandangan bingung dengan mata yang berkedip lucu.

"Maksudmu?" Minami menyempatkan diri untuk mencubit pipi chubby Jaejoong sebelum melanjutkan perkataannya.

"Lihat saja mana ada namja dengan pinggang ramping, kulit putih yang mulus, mata besar yang indah, bibir plum yang menggoda serta suka merajuk sepertimu." Jaejoong membesarkan matanya dan menatap marah Minami yang tengah tersenyum menggoda seraya menatap tubuhnya lekat sebelum kedua tangan kurus itu menarik sedikit rambut pendek Minami dengan keras yang membuat yeoja itu memekik kesakitan.

"Asal kau tahu saja, aku itu namja! Namja yang paling tampan! Kenapa kau dan yang lainnya selalu saja menyalahkan gender ku! Kau sungguh menyebalkan! Bla...bla...bla..." Jaejoong terus menyerocos kesal tanpa memperdulikan beberapa rekan kerja keduanya menatap Jaejoong aneh serta Minami yang hanya menatap sekeliling malu seraya berusaha melepaskan jemari lentik Jaejoong dari rambut indahnya yang sedikit rontok.

"Joongie-ah, apa kau tengah datang bulan? Atau kau sedang membawa keponakanku? Kenapa kau sensitive sekali?" Jaejoong menghentikan ucapannya seraya menarik tangannya dari rambut Minami dan menatap yeoja itu dengan bibir yang terbuka tidak percaya. Minami yang melihat itu lantas tergagap seolah baru menyadari kesalahannya. Namun tangan Jaejoong terhenti di udara ketika ingin kembali menyerang Minami saat melihat atasannya yang menatap mereka dengan delikan kesal.

...

Seorang yeoja cantik tengah duduk disalah satu sofa besar disebuah mansion indah menunggu nyonya rumah yang tengah di panggil oleh seorang maid seraya menikmati kudapan yang yang telah dipersiapkan untuknya tersaji diatas meja. Eyes smilenya menatap sebuah bingkai raksasa yang terpajang. Terlihat sepasang paruh baya dengan dua anak lelakinya yang tampan dengan raut wajah datar khas keluarga ini. Namun matanya terpaku oleh sebuah bingkai kecil lainnya, terlihat tiga orang namja tengah saling merangkul dengan senyum tampan terlukis. Wajah itu...

Secret LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang