prolog

18.5K 1.9K 942
                                    

start: 11 - 06 - 17
end: 15 - 10 - 17


p.s: aku lagi rombak ulang ceritanya (13/01/18), jalan cerita nya tetep sama sih tapi mungkin bahasanya aku jadiin lebih baku & teratur hehe

kalo mau baca ulang boleh banget ^^ sequel cek part terakhir yaa yang 'sequel lie?'

kalo mau baca ulang boleh banget ^^ sequel cek part terakhir yaa yang 'sequel lie?'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

10 Juli 2017

Namanya Josephine Ruth, biasa dipanggil Ruth.

Gadis itu mendengus kesal. Ini tuh masih liburan sekolah, tapi Ruth udah harus masuk kursus inggrisnya.


Sadis.


Kursus inggris Ruth berbeda dengan kursus pada umumnya.

Kursus rasa sekolah beuh. Bukan kayak bimbel, ini kelasnya dibagi-bagi, menjadi 1A, 1B, 2A, 2B, dan seterusnya. Ajarannya juga gak sesuai sekolah, bukunya dari kursus itu sendiri, ada khusus vocab, grammar, listening, dan lain-lain.


Peraturannya pun sama kayak sekolah. Yah, nggak seketat itu sih. Memang nggak harus pakai seragam, tapi tetep nggak boleh pake baju seenak jidat.

Wajib pakaian sopan + no sendal jepit.

Sama kayak sekolah, di kursus ini ada UAS, dan sehabis UAS biasanya libur sebulan. Senin tanggal 10 Juli Ruth sudah harus masuk kursus dan besok, 11 Juli, masuk ke sekolah barunya, menjalani MOS.

Okeoke gausa banyak bacot tentang tempat les, langsung aja cus ke inti.

Tradisi di les ini (((lah katanya gamau bacot tentang les???))) kalau udah lulus sebuah level, mereka bakal dipindahin ke kelas lain bareng anak-anak lain yang rata-rata nilai ujiannya sama (anggepannya lulus smp naik sma gitu. kalau nggak ngerti yaudah gapapa huhu.)

Sekarang, Ruth, Somi, Kyla, dan Siyeon sedang menunggu di depan kelas barunya, 4B.

Karena dari dulu mereka kursus sekelas cuman berempat (ini beneran aq lho), sekarang mereka super deg-degan karena untuk pertama kalinya kelas mereka akan dicampur dengan kelas lain.


"Satu menint lagi bel, guys," ucap Kyla membuat ketiga temannya mengangguk-angguk.

Kring

Bel berbunyi, Ruth dan kawan-kawan masuk ke kelas diikuti anak-anak baru lainnya, kira-kira 10 orang.

Karena masih belum familiar satu sama lain, posisi duduk mereka masih belum mencampur, ibaratnya masih geng-gengan (?) Kayak tempat Ruth dan kawan-kawan itu biasanya ada beberapa bangku kosong, baru tempat anak-anak lain lagi.

Ruth melihat ke sekelilingnya.

Cuma ada 1 yang nyantol dipikirannya saat ini,

KOK GAADA COGAN SATUPUN?!?!

Sekitar 5 menit kemudian, seseorang masuk ke kelas, membuat semuanya sontak menganga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sekitar 5 menit kemudian, seseorang masuk ke kelas, membuat semuanya sontak menganga.

"Ganteng banget anjir. Murid gak oke, guru oke, tetep oke," batin Ruth dalam hatinya.

"Hi guys, nice to meet you. I am your english teacher, my name is Hong Jisoo, or you can just simply call me with my english name, Joshua."

Gawat sih, ngeri bukannya perhatiin pelajarannya malah ke gurunya. Disenyumin aja cewek satu kelas teriak.

Hadeh.


Setelah Joshua menjelaskan tentang hobinya dan murid-murid memperkenalkan diri satu per satu, sekarang waktunya mengecek absensi.

"Josephine Ruth?"


"Present."

"Jeon Somi?"

"Present."

"Yoo Seonho?"

"Present."

bla bla bla bla bla bla

"Lai Guanlin?"

..............

"Bae Jinyoung?"

...............

"So only Lai Guanlin and Bae Jinyoung-"

Omongan Joshua harus terpotong karena tiba-tiba pintu diketuk, menampakkan dua mahluk gaib yang menyilaukan.

GAK GITU.

Dua cowok ganteng maksudnya.

"Sorry sir we're late."

"Both of you must be Guanlin and Jinyoung!"

"Yes. I'm Guanlin," kata laki-laki sebelah kiri yany memakai kaos santai berwarna kuning dan ripped jeans, menunjukkan aura swag-badboy yang membuat para gadis menjerit-jerit.

"And I'm Jinyoung," kata cowok di sebelah Guanlin dengan mukanya yang jutek, tapi sebenarnya lebih ke malu-malu menggemaskan sih (?)

Kedua orang itu mempunyai dua aura yang bertolak belakang.

Tapi keduanya ganteng.

Ganteng banget malah.

'MAAAAAKK MATA GUE SILAAAUUU.' -Ruth.

"Woi anjir, kalo anak barunya kayak gini mah gue betah banget di sini." Somi berbisik sambil menyikut lengan Ruth.

"Sama woi! Gue ngincer Jinyoung pokoknya," jawab Ruth yang masih tidak bisa mengalihkan pandangannya dari murid Bae Jinyoung.


"PAS BANGET!! GUE NGINCERNYA GUANLIN YAALLAH KAYAK JEFRI NICHOL GITU MUKANYA ADUHH!" teriak Somi, tapi masih berbisik.

"Bagus deh! Akhrinya kita gak usah rebutan cogan lagi. Tumben selera kita beda, Som."


"Iya juga, ya. Fix ya lo jangan ambil Guanlin!"


"Iya, Guanlin bukan tipe gua ini. Sans aja."

Sans aja ya Ruth, hm.

lie Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang