2 : Kilas Balik

389 73 12
                                    

Pagi itu adalah pagi terakhir di musim semi. Suhu di pagi hari menjadi lebih hangat dari sebelumnya. Kim Mingyu masih sibuk berbaring di kasur kesayangannya itu. Ia memainkan ponselnya, mengecek beberapa sosial media yang ia miliki.  Tiba-tiba suara ketukan pintu menginterupsi kegiatan paginya. Dengan malas, Mingyu berjalan kearah pintu dan membukanya.

Maniknya menatap seorang perempuan di depannya yang membawa beberapa kotak makan di tangannya. "Kenapa tidak langsung masuk saja?" tanya Mingyu dengan ekspresi datarnya.

Yang ditanya malah melangkahkan kakinya ke dalam ruangan yang cukup luas itu. Mingyu menutup pintunya dan menghampiri perempuan yang sedang menata makanan di meja makan. "Kamu lupa tentang hari ini ya?" tanya perempuan itu yang setelahnya ia memasukan kimbap ke mulut Mingyu.

Mingyu mengunyah kimbapnya sambil berpikir. Memangnya hari ini ada apa? Tak mendapat jawabannya, Mingyu hanya menaikan bahunya tanda tidak tahu.

Perempuan itu---Haneul--- hanya tersenyum. "Sana mandi lalu kita sarapan bersama."

Mingyu menuruti perintah Haneul. Mingyu senang karena Haneul datang dan membawa makanan yang lebih banyak dari biasanya. Dan tepat sekali, sekarang adalah waktunya Mingyu makan.

Mingyu keluar kamarnya. Di kepalanya ada handuk kecil yang ia gunakan untuk mengeringkan rambutnya yang basah. Ia duduk di depan Haneul dan mulai menyantap makanan di depannya. "Tidak makan?" tanya Mingyu. Matanya masih setia pada makanan di depannya.

Haneul mengangguk. "Aku sudah makan," jawabnya dengan sebuah senyuman yang terukir. Mingyu hanya mengangguk mengerti.

Selama 30 menit, Mingyu menghabiskan makanannya. Yaa, dia harus menghabiskan semua makanan yang Haneul bawa. Terlebih Haneul membawa kue red velvet yang merupakan kesukaan Mingyu.

Sekarang mereka berdua sedang duduk bersama di balkon kamar Mingyu, menikmati teriknya matahari dan angin sepoi-sepoi yang kadang datang. Mingyu sudah menjalin hubungan dengan gadis di sebelahnya selama 1 tahun dan ia merasa ada sesuatu yang aneh. Hubungan mereka biasa saja, tidak ada yang spesial. Mingyu sebut hubungan yang ia jalani itu hubungan yang membosankan.

"Kita sudah di tahun terakhir sekolah," kata Haneul memecah keheningan diatara mereka berdua.

"Lalu?"

"Kenapa kita memilih di sini dari pada ke ruang belajar? Aku yakin teman-teman kita sedang sibuk di ruang belajar dan pasti perpustakaan kota sangat ramai dengan siswa sekolah tahun terakhir," jelas Haneul yang ia akhiri dengan tawa singkat.

Mingyu mengarahkan pandangannya ke depan, melihat padatnya jalanan kota karena semua orang sedang menikmati hari terakhir di musim semi. Mereka keluar masuk toko untuk membeli pakaian musim panas keluaran terbaru, membeli es krim, dan berkencan.

"Ayo kita pergi!" ajak Haneul.

Mingyu menatap  yang ternyata sedang Haneul yang ternyata sedang menatapnya. "Malas," jawab Mingyu singkat. "Kamu tidak lihat? Di luar sana banyak sekali orang," Mingyu menunjuk tempat yang padat itu.

Haneul menghela napasnya. "Tumben sekali tidak mau pergi," katanya dengan nada kecewa. "Apa ada masalah?"

Mingyu menggelengkan kepalanya. "Temani aku beli es krim saja deh... Setelah itu kita bisa berdiam di sini," pinta Haneul.

Mingyu langsung berdiri dan meninggalkan Haneul sendiri di sana. "Jadi tidak?" Haneul ikut bangun ketika Mingyu bertanya. Mereka pun pergi keluar bersama untuk membeli es krim.

///\\\

Mingyu menatap perempuan di depannya yang sedang sibuk memakan es krimnya. Entah sejak kapan, es krim yang dipesan Mingyu sudah mulai mencari. Haneul yang sadar akan tatapan Mingyu pun mengalihkan pandangannya ke Mingyu. Haneul tersenyum, tapi tidak ada reaksi yang sama dari Mingyu.

"Kamu kenapa hari ini? Aku yakin kamu belum tersenyum hari ini," kata Haneul yang kembali sibuk dengan es krimnya.

"Haneul," panggil Mingyu. Yang dipanggil kembali menatap Mingyu. "Bagaimana kalau hubungan kita sampai sini saja?"

Haneul menautkan alisnya, merasa bingung dengan pertanyaan Mingyu tadi. "Maksudmu?"

"Ya... Ayo kita putus."

"Loh-loh? Kenapa tiba-tiba sekali? Apa aku melakukan kesalahan?" tanya Haneul yang hatinya sudah mulai teriris.

Mingyu menggeleng. "Kamu tidak melakukan hal yang salah," jawab Mingyu.

"Lalu?"

"Aku hanya bosan," jawabnya santai.

Hei Kim Mingyu! Apa menurutmu ini adalah hal yang mudah?!

pizza // mingyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang