12

256 27 5
                                    


"Aku senang sekali akhir nya kita bisa bersama seperti ini dan hanya ada kita berdua" ucap Rizky sambil cengengesan di depan Kirana. Gadis itu hanya menggeleng kan kepala melihat kelakuan Rizky dan kembali membersihkan kembali buku yang sedang di genggamnya dengan lap kain.

"Dari tadi kamu itu ngomel terus jadinya hanya aku yang membersihkan semua buku-buku ini padahal yang dihukum kita berdua"

"Maaf, lagian sama kamu itu bawaannya pengen gombalin kamu terus" jawab Rizky sambil meraih buku yang ada di tangan Kirana dan membersihkan nya.

"Dasar! gombalan receh aja bangga" ketus Kirana kemudian berdiri dari duduk nya untuk menyusun buku yang sudah bersih ke rak buku perpustakaan.

Kirana dan Rizky dihukum karena memang sejak dikelas sedang belajar mereka malah bertengkar. Padahal hanya karena hal sepele, Rizky selalu menggoda Kirana tentang kejadian kemarin dimana Kirana yang memeluk Rizky dan gadis itu tidak terima akhirnya terjadilah peperangan kesekian kalinya diantara mereka.

Ibu Ane selaku guru bahasa Indonesia yang mengajar di kelas mereka jengah itulah yang menyebabkan mereka berakhir di perpusatakaan merapihkan buku-buku lama yang sudah berdebu.

"Pulang kamu mau ke rumah sakit lagi?" tanya Rizky pada Kirana.

Kirana menggeleng " enggak, aku mau pulang lagi pula ada Ibu panti yang akan jaga Max jadi giliran aku yang jaga anak-anak" jawab Kirana.

Rizky mengangguk-anggukan kepala " kalo gitu kita pulang bareng" ajak Rizky menatap Kirana yang pergerakan tangan nya terhenti karena mendengar ajakan Rizky.

"Boleh" ucap Kirana pada akhirnya membuat mata Rizky berbinar-binar.

"Aku ngerasa kamu mulai buka hati kamu perlahan, semoga dengan kebersamaan kita aku bisa menularkan perasaan apa yang aku rasa buat kamu" Rizky tersenyum sejuta arti. Dia sangat senang kini mereka mulai dekat.

"Rizky tolong ambilkan buku itu yang sudah bersih" perintah Kirana sambil mengulurkan tangan nya ke hadapan Rizky tanpa memutus pandangannya dari buku-buku yang sedang dia rapihkan.

Rizky segera memberikan buku-buku yang sudah bersih ke tangan Kirana. Terus begitu tanpa henti sambil memandangi wajah Kirana yang serius menyusun buku.

Kirana menepuk-nepukan kedua telapak tangan nya. Hukuman nya beres juga, Kirana merasa kesal jika mengingat yang di hukum bukan dia saja tapi yang bekerja hanya dia. Rizky hanya membersihkan dua buku itupun karena Kirana marah sisanya dia gunakan asyik bermain game yang ada di ponselnya, sungguh menyebalkan.

"Ini pesanan bakso plus jus jeruknya" ucap Rizky yang datang sambil membawa satu mangkok baso dan segelas jus jeruk, menyimpan nya di atas meja dihadapan Kirana.

"Terimakasih Mas" kata Kirana sambil terkikik geli.

"Mas-mas emang saya mas tukang baso" omel Rizky tak terima dengan sebutan Kirana yang diberikan untuk nya.

"Haha.. Aku bercanda Rizky" Kirana menarik hidung mancung Rizky dengan gemas membuat hidung Rizky memerah padahal Kirana menariknya dengan pelan.

"Jangan pegang hidungku" pekik Rizky sambil melepaskan tangan Kirana disana kemudian mengusap-usap hidung nya.

Wajah Rizky terlihat lucu sekali membuat tawa Kirana kian pecah "ternyata sekarang aku tahu kelemahan mu" Kirana begitu puas sampai-sampai memukul meja dengan telapak tangan nya.

Tawanya berhenti karena merasa lingkungan sekitar nya mulai sunyi. Rizky pun hanya menatap Kirana dengan sebelah alis terangkat.

"Ekhem" Kirana berdehem menetralisir keadaan. Orang-orang yang ada di warung bakso itupun menatap Kirana dengan bingung membuat gadis itu semakin malu.

Ketua MuridTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang