03

452 48 2
                                    


"Gue akan pastikan setiap kesalahannya adalah gue dalangnya"

"Parah banget loe. Itu bisa mengancam dia keluar dari sekolah ini"

"Bukan itu yang kita mau?"

"I-iya sih tapi nggak sampe ngebuat dia seperti ini. Yang kita inginkan buat Kirana berhenti jadi KM di kelas kita. Cukup hanya itu"

"Justru itu rencana gue. Ngebuat dia melakukan kesalahan terus-menerus hingga dia gak layak di sebut sebagai pemimpin"

"Entahlah. Gue bingung pola pikir loe itu kemana? Loe janji jangan sampe dia keluar dari sekolah itu sama aja ngancurin masa depan nya"

Rizky mengangguk mengerti. Kini dia hanya memandangi punggung Rangga yang sudah pergi meninggalkannya.

Siapa yang akan menebak jika kemarin Kirana benar-benar kesiangan karena rantai sepeda nya rusak hingga tidak dapat berjalan. Apa rantai itu akan rusak sendiri nya? Jawabannya tentu saja tidak.

Rizky Arkhana Nazar lah dalang di balik semuanya. Seusai pulang sekolah setelah dia benar-benar hilang akal untuk mencari ide karena Kirana tak dapat dia luluhkan dengan cara lembut mungkin sedikit kasar bisa dia lakukan.

Rizky mengikuti Kirana pulang. Awalnya dia bingung kenapa Kirana pulang pada sebuah panti Asuhan. Tapi dia tidak ambil pusing dia berasumsi mungkin gadis itu adalah anak panti asuhan. Banyak sebuah kejutan ketika Rizky mencoba mengikuti sampai kekediaman nya.

Pertama, alangkah terkejutnya dia jika dalam sisi Kirana yang terkesan cuex ternyata masih ada jiwa penyayang apalagi terhadap seorang anak-anak.

Kedua, Rizky mendapat kejutan jika ternyata gadis yang mendapat logo brondong jagung tersebut masih bisa tersenyum. Ajaib.

Ketiga, ini lebih mengejutkannya. Rizky kira Kirana adalah sosok yang saling penyuka sesama jenis karena selama kenal dengan gadis tersebut tidak pernah melihatnya berdekatan dengan lawan jenis namun kali ini dia melihat Kirana sangat agresip hingga sampai memeluk leher laki-laki yang entah kesadarannya berada dimana.

Rasa ingin tahu mengenai Kirana pun kian memupuk. Sebenarnya apa yang Kirana tutupi di balik sikap cuex nya?

Ketika Rizky ingin pergi dari tempat sana sebelumnya pandangan laki-laki tersebut terlebih dahulu tidak sengaja menangkap sebuah sepeda yang tadi Kirana sempat gunakan untuk bisa sampai pada tempat tujuannya hingga ide jahat nya terlintas. Dengan hati-hati Rizky menyabotase rantai sepeda milik Kirana ketika suasana di depan panti asuhan tersebut mulai sepi. Alhasil dia berhasil dan sangat sempurna membuat Kirana terkena hukuman.

"Jangan salahin gue karena loe yang lebih memilih dengan cara kasar"

✏✏✏

Kirana menatap semangkok baso dihadapannya dengan tak selera. Mood buruk nya masih tersisa jangan kan untuk makan untuk bicara pun rasanya enggan.

"Kenapa nggak dimakan baksonya kasihan kalo terus dipelototin nanti baksonya nangis loh" sebuah suara pun menyadarkan Kirana diarah belakangnya.

"Al?" sapa Kirana dengan sedikit bingung akan kehadiran sosok ketua osis di sekolahnya.

"Iyah ini gue, Al-Aldo aljali lebih tepatnya" Al pun terkekeh melihat respon gadis di hadapannya.

"Bukan. Bukan itu maksudnya. Ada apa loe ada disini? " tanya Kirana tidak ketinggalan dengan nada ketusnya.

"Inikan tempat umum jadi siapa pun boleh kesini"

Kirana merasa jengkel dia hanya memutarkan kedua bola matanya. Kirana sangat tidak suka berbicara terlalu bertele-tele yang dapat menyita waktunya.

"Gue disuruh sama pak Zaenal buat ngumpulin KM setiap kelas. Loe kan KM di kelas XI IPA 5 tadi gue ke kelas tapi loe nggak ada. Mumpung gue ketemu loe disini jadi gue bilang aja sekarang. Setelah Istirahat loe di tunggu di Ruang Kesiswaan" Jelas Al namun tidak mendapat Respon dari Kirana.

Kirana sudah malas berbicara pada nya. Siapa suruh tadi Al menyianyiakan kesempatan untuk mendapat jawaban dari Kirana. Tahu jika tidak akan mendapat respon dari lawan bicaranya Aldo pun berjalan meninggalkan Kirana yang masih memampangkan muka ketusnya.

Seperti inilah kehidupan Kirana. Sepi. Tanpa teman maupun sahabat. Bukan, bukan karena tidak ada yang ingin berteman dengannya namun Kirana lah yang terlalu menutup diri tanpa memberikan kesempatan pada orang lain untuk memasuki area hidupnya.

"Kalo loe udah kenyang sini gue abisin" lamunan Kirana tersadar ketika mendengar suara tepat begitu nyaring di sebelahnya.

Rizky? Sejak kapan laki-laki itu berada di samping nya pun Kirana tidak sadar, dia terlalu larut dalam khayalannya.

"Sore loe ada acara?" tanya Rizky mencoba mencairkan es yang menyelimuti obrolan mereka.

"...."

"Kalo loe ada waktu sekalian nanti kita bisa makan malam bersama" lanjut Rizky.

Kirana masih berpura-pura tidak mendengar. Gadis itu pun bingung ada apa dengan Rizky yang tiba-tiba bertingkah manis seperti ini.

"Sorry yah loe itu kenapa? Gue gak habis pikir akhir-akhir ini loe sering banget gangguin gue" ketus Kirana menatap Rizky tajam.

"Cuma penasaran karakter loe itu seperti apa?"

"Ck. Udahlah loe jangan pernah gangguin gue. Gue yakin di balik sikap loe yang seperti ini ada rencana jahat loe yang terselubung" Bentak Kirana kemudian berdiri dari duduknya mencoba meninggalkan laki-laki yang sudah mengganggu waktu istirahatnya.

"Oh ya masalah ajakan makan malam loe, sorry banget yah gue gak bisa soalnya gue masih makan nasi bukan makan malam" celetuk Kirana sebelum hilang dari pandangan Rizky membuat laki-laki tersebut melongo dibuatnya.

"Itu orang atau pisau tajam banget"

***

Ketua MuridTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang