Chapter 20

5.2K 539 53
                                    

Baekhyun sedang asik facetime dengan Jongin saat sepasang telinganya samar mendengar suara pintu dibuka. Baekhyun yang duduk di sofa ruang keluarga mendongak, memerhatikan penasaran dan dahinya mengkerut saat sepasang matanya menangkap sosok jangkung itu.

Baekhyun melirik jam dinding, lalu kembali menatap sosok di depannya yang melaluinya cuek.

"Kau sudah pulang?" tanyanya heran.

Chanyeol hanya ber"hmm" singkat menjawab pertanyaan Baekhyun. Ia bahkan tak menoleh Baekhyun, membuat si mungil itu sedikit merasa terabaikan.

"Oh. Tumben" gumamnya.

Chanyeol tak menanggapi, berjalan begitu saja di depan Baekhyun yang masih menatapnya heran. Ia menuju dapur untuk mengambil segelas air dan membawanya ke kamar. Sempat melirik sekilas wajah yang terpampang di layar laptop Baekhyun, membuatnya menghela kecil.

Baekhyun yang jarang-jarang diabaikan oleh Chanyeol merasa aneh. Namun ia buru-buru menepis perasaannya, mengedikkan bahunya cuek dan kembali cekikikan riang dengan Jongin.

Namja jangkung itu sudah sampai di depan pintu kamarnya saat ia mendengar Baekhyun berkata dengan nada manjanya...

"Bogosipeoyooo Jonginnie, kapan kau pulang eoh ?"

Chanyeol menoleh, menatap kosong Baekhyun dari lantai atas kamarnya. Si mungil itu bahkan melakukan aegyo. Ia lagi-lagi menghela, jemarinya lemas memutar kenop pintu kamarnya.
.
.
.
.
.
.

Sudah hampir jam sepuluh malam. Baekhyun sedang menikmati acara variety show favoritnya sambil menyendok ice cream stroberi di ruang keluarga. Sebenarnya ia tidak benar-benar menikmati acara itu karena dari tadi ada satu hal yang mengganggu pikirannya.

Ia belum melihat Chanyeol keluar dari kamarnya sejak namja jangkung itu pulang tadi.

Ini aneh. Biasanya jam tujuh malam Chanyeol akan turun dan ikut bergabung dengannya walau nantinya berakhir dengan mereka yang saling diam. Chanyeol bahkan melewatkan makan malamnya, padahal Baekhyun sudah memasak tonkatsu kesukaan si jangkung itu.

Tepat jam sepuluh acara yang ditonton Baekhyun berakhir. Ia lalu memutuskan untuk kembali ke kamar saja, tidur. Namja mungil itu berjalan ke dapur untuk mengambil segelas air putih terlebih dahulu. Sepasang matanya melirik hidangan di meja makan yang tidak tersentuh sama sekali. Besok pagi-pagi mungkin ia akan membuangnya saja.

Baekhyun melangkah kecil hingga dirinya sampai di depan kamar Chanyeol. Masih beberapa langkah lagi untuk menuju kamarnya namun ia malah berhenti disana.

Dahi Baekhyun berkerut. Kamar Chanyeol gelap sekali. Apa ia sudah tidur ? Namun hal itu malah semakin memperdalam kerutan di dahi Baekhyun. Yang Baekhyun tahu, Chanyeol tidak suka tidur dalam kondisi lampu yang dimatikan.

"Aneh" gumamnya kecil.

Ia ingin sekali mengacuhkan hal itu seperti biasanya. Berpikir bahwa mungkin saja Chanyeol terlalu lelah bahkan untuk menyalakan lampu. Tapi tubuhnya berkata lain. Baekhyun memutar hingga kini ia berhadapan langsung dengan pintu kamar Chanyeol. Tangannya mengetuk pelan.

"Chanyeol-ssi"

Hening. Tak ada jawaban.

Baekhyun mengetuk lagi. "Chanyeol-ssi, kau tidak makan malam dulu hm ?"

"...."

Masih tak ada jawaban.

"Kau di dalam bukan ? Kau sudah tidur ya ?"

"...."

Baekhyun mendengus. "Baiklah! Terserah! Aku tak peduli!" umpatnya kesal.

Tapi meski berkata begitu, lagi-lagi tubuhnya mengkhianati dirinya sendiri karena demi apapun jari jemari lentiknya malah menyentuh kenop pintu dan memutarnya perlahan.

Love Me Right (BACA VERSI REVISINYA AJA DONG KAK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang