Chapter 16

5.5K 579 73
                                    

Cahaya matahari pagi yang hangat lembut menelisik masuk ke dalam kamar luas dan mewah itu melalui celah-celah gorden jendela.

Namja mungil itu menggeliat, membuka matanya perlahan dan mengerjap-ngerjap lucu. Membiasakan dirinya dengan cahaya ruangan yang minim. Ia ingin bergerak lagi namun badannya terasa remuk dan sesuatu yang berat menahan pinggangnya.

Baekhyun memicingkan matanya mengamati apa yang melingkari pinggangnya itu. Sedikit kaget menyadari bahwa itu adalah lengan seseorang dan puppy eyes nya membola menemukan ada orang lain yang tidur bersamanya saat ini, tepat di hadapannya.

Itu Chanyeol. Tertidur pulas dengan wajah tampannya yang menghadap Baekhyun. Juga lengan kokohnya yang setia merangkul dirinya entah sudah sejak kapan.

Satu fakta lagi yang mengejutkan namja mungil itu...




























"Kenapa ia dan Chanyeol telanjang ?"

Kepala Baekhyun terasa pening. Potongan-potongan kejadian malam tadi berlomba-lomba memenuhi otaknya. Saling menyambung dan melengkapi. Membentuk satu fragmen memori panas nan menggairahkan.

Baekhyun merasa pipinya terbakar setelah ia berhasil mengingat jelas apa yang terjadi semalam. Bagaimana ia yang mabuk menggoda namja tampan di depannya ini lalu berakhir dengan permainan ranjang mereka yang memabukkan.

Namja mungil itu menutup wajah manisnya dengan dua telapak tangan miliknya. Merasa malu dengan dirinya sendiri. Mengumpat dalam hati dan bersumpah bahwa ia tak akan pernah lagi menyentuh minuman beralkohol sialan itu.

Merasa ada pergerakan, Chanyeol membuka pelan matanya. Tidurnya terganggu akibat geliat resah tubuh kecil di pelukannya. Menemukan Baekhyun menutupi wajahnya, dapat disimpulkan bahwa si kecil itu sudah sadar dengan apa yang terjadi antara mereka berdua. Chanyeol tersenyum geli.

"Eugh... Baekhyuniee"

Deg.

Baekhyun tersentak kaget. Chanyeol melafalkan namanya dengan suara serak khas bangun tidur yang terdengar sangat seksi. Ia membuka tutup wajahnya, mendongak menatap pahatan sempurna wajah Chanyeol. Namja itu memejamkan matanya namun sudut bibirnya melengkung membentuk senyuman.

'Tampan' batin Baekhyun.

Tangan Chanyeol merambat naik, mengelus lembut punggung Baekhyun. Ia dapat merasakan Baekhyun yang seketika menegang atas sentuhannya. Chanyeol terkekeh, menarik tubuh kecil itu lebih merapat pada dirinya.

"Aaasshhhh"

Ingatkan Chanyeol bahwa mereka sedang tak memakai sehelai benangpun dan gerakannya barusan secara tak sengaja membuat kedua penis mereka saling bergesekan.

Baekhyun dengan bodohnya merintih, mengundang kekehan geli dari Chanyeol.

"Ups, mian..." cengirnya.

Baekhyun menatapnya horor. Tangannya bergerak mendorong dada Chanyeol menjauh. Namja tampan itu kembali terkekeh, memperhatikan Baekhyun yang berusaha keras untuk bangkit namun selalu gagal.

Baekhyun mengerang. Seluruh tubuhnya terasa melemas seolah tulang-tulangnya telah remuk di dalam sana. Bagian bawah tubuhnya berdenyut nyeri.

"Sakit ya ?" tanya Chanyeol bodoh. Baekhyun mendelik tajam ke arahnya. "Menurutmu ?!" Chanyeol tak menjawab, mengamati Baekhyun yang lagi-lagi meringis.

"Padahal kita bermain lembut semalam" Chanyeol mengucapkannya dengan nada santai tak berdosanya. Baekhyun melotot. "Apa ?". "Tidak ada !!" jawabnya ketus, menarik selimut lebih tinggi untuk menutupi tubuh polosnya.

Love Me Right (BACA VERSI REVISINYA AJA DONG KAK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang