+ Z + [Last Part]

3.8K 143 5
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Zetta??!!!"

Alva terkesiap saat mengetahui gadis bersweater kuning itu. Gadis itu adalah Zetta, seseorang yang dia cari. Gadis itu tampak menatap Alva sebentar lalu kembali menatap jalanan. Gadis itu cuek sekali. Seakan-akan gadis itu tidak suka dengan kedatangan Alva.

Perlahan, Alva mendekati gadis itu. Namun, gadis itu malah menjauh dari posisinya tadi.

Saat ini, Alva harus sabar dalam menghadapi Zetta. Mungkin saja, dia masih kesal pada Zetta. Atau mungkin, dia belum mau menemui Alva.

"Zetta, kamu kenapa??"

Gadis itu terdiam, dia mengubris pertanyaan yang diberikan Alva. Dan kini, kepalanya terpagu di pagar jembatan itu. Dia enggan sekali untuk menoleh pada Alva. Sikapnya kini begitu dingin pada Alva.

Alva menepuk pundak Zetta. Namun, gadis itu malah menyingkirkan tangannya dan menatapnya sinis.

"Ta, jangan diem dong. Ngomong gitu. Memang saya ajak ngomong kamu itu salah, ya?"

Gadis yang bernama Zetta itu memicingkan matanya seraya berkata, "Iya, kamu yang salah. Salah besar!!!"

Mulut Alva ternganga. Dia bingung dengan ucapan yang dilontarkan Zetta itu. Dan dia mencoba berpikir mengenai kesalahan yang pernah dia lakukan pada Zetta. Tapi, dia tidak pernah melakukan kesalahan apapun.

"Saya salah bagaimana? Kapan?" tanya Alva ragu-ragu. "Saya bingung sama kamu sekarang."

"Kamu salah, Va," ucap Zetta gemetar. "Dan kesalahan yang telah kamu buat gak bisa saya maafkan."

Alva benar-benar bingung sekarang. Zetta telah mengganggapnya bersalah tanpa mengatakan kesalahan yang telah dibuat Alva. Dia menatap wajah gadis itu, sepertinya dia sedang menahan marah dan menahan air matanya.

"Kalau saya salah, saya minta maaf deh," balas Alva cepat. "Tapi saya salah kenapa??"

"Kamu salah." Zetta menunjuk-nujukkan bahu Alva. "Kamu salah karena gak pernah cerita sama saya. Cerita tentang kamu, saya, dan kak Ocha."

Deg. Alva terdiam.

Tiba-tiba saja, tubuh Alva seperti membeku. Tatapannya mulai kosong dan pikirannya kini melayang jauh, membawanya pergi. Dirinya serasa kembali beberapa tahun yang lalu, disaat Alva masih kecil.

Dahulu, Ava kecil yang mempunyai seorang sahabat bernama Zoya. Tetapi Ava memanggil gadis itu dengan sebutan Ocha. Gadis itu memiliki adik yang sama cantiknya bernama Zetta, namun dia memanggilnya Caca.

Ava dan Ocha sudah saling mengenal sedari kecil, bahkan sejak dalam kandungan. Karena dulu ibu mereka bersahabat dan bertetangga setelah mereka menikah. Jarak kelahiran antara Ava dan Ocha tidak begitu jauh, hanya berbeda beberapa menit saja. Sehingga, ibu mereka menganggap anak mereka itu kembar.

AlvaZett [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang