+ E +

4.6K 399 338
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🎶Bukalah Semangat Baru - Ello, Berry, Ipang, Lala🎶

     Lagu itu berhasil membuat dirinya lebih bersemangat dalam menjalani hari baru. Walaupun jalanan Ibukota padat dan polusi udara menyerang. Alva berhasil menyalip beberapa mobil dan sebentar lagi ia akan tiba dekat sekolah.

Saat Alva ingin berbelok, masuk ke dalam gang. Tiba-tiba ia menabrak seorang wanita mengenakan seragam yang sama dengan dirinya. Ia terjatuh dan hampir saja tersungkur ke jalanan aspal yang kasar itu. Alva mematikan motornya dan segera menolong orang itu.

Dan ternyata dia Zetta.

"Zetta," teriak Alva kaget setelah ia mengetahui bahwa orang yang tak sengaja ditabraknya adalah Zetta, teman sekelasnya sendiri. Lalu ia membantu Zetta berdiri, "Aduh, gapapa kan. Maaf lho."

Zetta hanya meringis saat ia berusaha bangkit. Untungnya, lutut dan telapak tangannya hanya lecet terkena aspal dan tidak sampai mengeluarkan darah. Dan Zetta berhasil berdiri, walaupun ia tak bisa berdiri sesempurna tadi.

"Kamu keseleo?" tanya Alva penuh dengan perhatian. Tak jarang pria yang begitu perhatian seperti Alva. "Saya anterin sampai sekolah, yuk."

Zetta mengangguk. Kakinya sedikit sakit, sehingga tidak mampu untuk menjawab pertanyaan Alva. Dan Alva menopang Zetta untuk naik ke atas motornya. Dan mereka segera meninggalkan tempat mereka bertemu.

[A&Z]

Sebenarnya kaki Zetta masih sedikit sakit, namun ia tetap memaksakannya. Walaupun sekarang Zetta hanya bisa berjalan pelan dan tergopoh-gopoh. Sedangkan Alva siap siaga berjalan di belakang Zetta untuk melindungi jika suatu hal yang tidak diinginkan terjadi padanya.

"Cie-cie berangkat bareng," ejek Adit saat melihat kedatangan kedua teman yang duduk di belakangnya. Dan ia menyadari Zetta tidak berjalan seperti biasa. "Zetta kenapa?"

"Kepo bet si Adit yak," jawab Alva sambil menatap canda Adit. Lalu, ia membantu Zetta untuk duduk.

"Tumben lo bareng Zetta, Va," timpal Tito. "Berangkat bareng?"

"Enggak, ketemu di jalan."

Adit menyela, "Ketemu di jalan? Lo kira kucing?" Adit maju selangkah, "Terus Rachel gimana, tong?"

Alva terdiam, "Pas gue samperin ke rumahnya, dia masih belum mandi. Masih ileran, jadi gue tinggalin aja, deh."

'Siapa itu Rachel', batin Zetta. Dia bingung dengan percakapan yang disinggung oleh ketiga temannya.

"Lah, lo kok gitu ama pacar sendiri? Udah cantik, pinter, berbakat, Eh malah lo sia-siain. Gimana sih, tong-tong," kata Adit.

'Jangan-jangan Rachel itu adalah wanita yang pernah bersama dengan Alva di kantin itu lagi', batin Zetta lagi yang mulai curiga. 'Gak mungkin deh.'

AlvaZett [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang