+ A +

11.8K 856 1.2K
                                    

Telepon Alva berdering di sela-sela perbincangan antara Alva, Adit dan Tito pada jam istirahat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Telepon Alva berdering di sela-sela perbincangan antara Alva, Adit dan Tito pada jam istirahat. Mereka bertiga sering berkumpul dan mengobrol diiringi canda. Alva merogoh ponselnya di dalam kantung celananya. Ia menyalakan layarnya untuk melihat siapa orang yang menghubunginya kali ini.

Ternyata, Adri.

Adit dan Tito berhenti berbicara, kemudian mereka menatap serius Alva. Alva mengernyitkan dahinya yang lebar itu, dan ia mulai menggertakkan giginya. Kini, dia merasa takut dan khawatir akan keadaan adiknya.

Keheningan di antara mereka bertiga berhasil dipecahkan oleh celetukan Adit. "Va, muka lo kenapa?? Liat hantu?"

Alva tidak menggubris pertanyaan yang dilontarkan Adit dan terus menatap layar ponsel yang menunjukkan foto dan nomor adiknya.

"Jangan-jangan pacar lo, ya?" kata Tito sambil menebak-nebak siapa yang menghubungi Alva. "Ngomong-ngomong, Rachel yang mana, nih? Rachel Berry atau Rachel The Heirs?"

"Rachel Amanda, oon," timpal Adit sambil mendorong pundak Tito yang hampir saja membuat temannya terjatuh. Untunglah, Tito mampu menjaga keseimbangannya dan ia segera memberikan tatapan sinis ke arah Adit yang seketika membuat laki-laki itu terdiam.

Alva segera menggeser tombol warna hijau di layar ponselnya, kemudian ia mendekatkan ponsel ke arah telinganya. "Halo?"

"Abang," teriak Adri dari ujung telepon. "Tolongin gue dong."

Kontan Alva berdiri dan tidak sengaja ia mendorong mejanya ke depan dan hampir saja melukai Adit. Ia dapat mendengar suara Adri yang tersengal-sengal dan tidak terdengar jelas. Ia menyalakan loadspeaker pada ponselnya agar terdengar jelas suara adiknya. "Lo di mana?"

"Gue ada di jalan deket sekolah." Adri diam sejenak, "Gue dikejar-kejar sama Bang Reno."

Renaldo, atau yang sering dipanggil Reno adalah musuh bebuyutan Alva saat SMP. Mereka satu sekolah kembali dan satu angkatan. Saat mereka kelas dua SMA, mereka terpisah. Reno adalah anak kelas IPS, sedangkan Alva adalah anak kelas IPA. Reno memang dikenal sebagai anak pembuat onar di SMA Tunas Harapan Bangsa atau Toerba. Mereka pernah terlibat perkelahian besar sewaktu SMP karena hal sepele dan akhirnya masuk BK. Kini adiknya sedang terlibat langsung dengan musuh lamanya.

"Ya, gue bakal ke sana. Tunggu!!" Alva segera menutup telepon secara sepihak dan segera berlari meninggalkan kelas.

Sebagai seorang teman sejati, Adit dan Tito segera mengejar Alva. Untungnya, Adit dan Tito mempunyai tenaga super sehingga mereka bisa menghampiri Alva di depan gerbang sekolah.

Gerbang sekolah kini terbuka lebar. Tidak biasanya, Pak Asep, satpam sekolahannya membuka dan membiarkan gerbang sekolah terbuka saat masih jam sekolah. Kebetulan juga, Pak Asep tidak terlihat di pos satpam. Alva segera berlari keluar gerbang, namun sayang langkahnya berhasil dihentikan oleh teman-temannya.

AlvaZett [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang