Part 19

5.4K 400 66
                                    

Kirana... Diam-diam Adnan Kusuma memperhatikan semua gerak-gerik gadis kecil yang di bawa Sonda itu, cara dia makan sambil menundukkan wajahnya mengingatkan ia pada wanitanya, wanita yang telah ia hancurkan masa depannya. Tapi sudah sangat jelas tes DNA menujukkan bahwa Kirana bukan putri kandungnya.

Sekali lagi Adnan menatap lekat Kirana yang begitu fokus menyantap makanan di depannya, Kirana mengunyahnya perlahan sampai tidak menimbulkan suara sedikitpun. Gadis yang baik dan terlalu berhati-hati, pikirnya. Kirana begitu anteng sampai Adnan tidak pernah mendengar suaranya sekalipun. Apa Kirana mempunyai suara selembut suara wanitanya saat berbicara? Entahlah, tidak pernah sekalipun ia mendengar gadis kecil itu berbicara apalagi berteriak dan setiap kali ia bertemu dengannya. Kirana selalu anteng dengan bonekanya tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

Setelah memperhatian sekelilingnya yaitu menatap istri yang dinikahinya secara sirri dan anak semata wayangnya. Adnan Kusuma bertanya, karena ia tidak menemukan menantunya di meja makan, "dimana Sonda, Nara?" Mereka memang tidak pernah setiap pagi sarapan bersama. Dan ketika Adnan ada waktu, menantunya tidak ada.

"Dari semalam belum pulang dan sepertinya banyak pekerjaan yang harus di selesaikannya." Nara menjawab heran, sejak kapan ayahnya peduli dengan menantu yang dipilihnya itu?

"Memangnya sebesar apa perusahaan yang di miliki Sonda sampai dia tidak sempat pulang!" Sedikit kesal itu yang Nara dengar dari nada suara ayahnya.

"Nara tidak tahu Pa, bukan kah Papa yang lebih tahu tentang siapa Sonda."

Mendengar nama Sonda di sebut Kirana diam dan menghentikan makannya, ia kemudian menatap Nara seolah meminta penjelasan kenapa orang yang sudah ia anggap sebagai ayahnya tidak ikut makan bersama kita. Tapi Nara jelas tidak menyadari hal itu, ia lebih fokus pada pertanyaan ayahnya.

"Mengelola perusahaan yang hanya mempunyai dua sampai tiga karyawan saja sudah lupa pulang kerumah. Bagaimana jika dia harus mengurus ratusan sampai ribuan karyawan!" Adnan mengambil air yang telah di tuang dalam gelas crystal, ia kemudian meneguknya sedikit hanya untuk membasahi tenggorokannya yang sedikit kering.

Ayahnya benar, ya. Bagaimana seandainya Sonda mempunyai perusahaan besar. Apakah ia akan menyempatkan diri pulang kerumah untuk bertemu anak istrinya? atau ia akan lebih sibuk lagi sehingga tidak punya waktu sedikitpun dan sekarangpun sudah sangat terlihat Sonda lebih suka pulang larut malam dimana para penghuni rumah sudah tertidur pulas.

"Semalam Sonda pulang, tapi tidak berapa lama pergi lagi." Mieke ikut menimpali dan menjawab pertanyaan suaminya. Ia kemudian melirik Nara yang tengah menatapnya tajam. "Sorry, tapi aku benar-benar melihatnya semalam. Sonda terlihat buru-buru sampai tidak menyadari kehadiranku... Dan ia terlihat sedikit rapi...ya, rapi... Kamu pasti tahu maksudku kan?"

Nara menatap Mieke lebih tajam, "kalau kau berbicara omong kosong. Aku bisa merobek mulutmu!" Sejak kapan Sonda keluar rumah dengan pakaian rapi? Biasanya ia hanya memakai t-shirt dan jeans

"Tanyakan saja pada petugas keamanan di depan, dia pasti tahu Sonda datang jam berapa dan keluar lagi jam berapa."

"Sonda pasti punya urusan penting!" Nara berapi-api menjawab pertanyaan Mieke yang hanya ditanggapi sinis oleh Mieke.

"Tentu saja... kapan aku meragukan itu. Urusan Sonda jauh lebih penting sampai mereka harus bertemu malam-malam. Sebaiknya kamu merasa curiga dengan suami yang menikahimu hanya karena rasa tanggung jawab!"

"KAU..." Nara geram, ia tidak dapat melanjutkan kata-katanya. Karena apa yang diucapkan Mieke benar! Sonda pasti merasa tidak tahan karena harus terjebak dengan pernikahan yang menghancurkan harapan dan masa depannya, tentu saja Sonda menginginkan kehidupan normal seperti pria pada umumnya, ia menginginkan seorang istri dan wanita yang dicintainya dan mencintainya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HARUSKAH?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang