Part 10

5.4K 463 11
                                    

Perhatian dan kesabaran yang ditunjukan Sonda selama menjadi suami Nara, patut diacungi jempol. Sonda begitu baik meski terkadang sering membuat Nara marah, dia juga tahu bagaimana cara membuat semua orang bahagia. Semangatnya dalam menjalani hidup patut mendapatkan penghargaan tertinggi melebihi apapun. Sonda adalah figur seorang pria sejati yang selalu optimis menatap masa depannya.

Bagi Sonda, keluarga adalah semangat hidupnya, masa depannya dan segala-galanya, dia tidak akan seperti sekarang ini kalau tidak mendapatkan dukungan dari keluarganya, karena keluarganya pulalah dia bisa menikahi wanita cantik nan kaya bernama Kinara Asmarani, wanita rapuh yang tidak pernah bisa menerima kenyataan hidup, Tapi Sonda bertekad akan membuat wanita rapuh itu bisa melupakan masa lalunya termasuk melupakan Daniel meski mungkin akan sangat sulit. Entah perhatian macam apa yang diberikan Daniel untuk Nara sampai Nara begitu sulit lepas dari bayang-bayang Daniel.

Untuk membuat Nara bisa merelakan kepergian Daniel, Sonda harus lebih baik dari  Daniel dalam segi apapun.

***

Nara tidak mungkin melupakan Daniel, orang yang pernah memberinya kebahagian hidup, Nara juga tidak akan mungkin melupakan masa lalunya yang pahit, masa dimana dia benar-benar terpuruk dan merasa sendirian, tidak ada seorangpun yang berusaha menolongnya keluar dari penderitaan yang tidak berkesudahan, kebahagian seolah-olah tidak pernah berpihak padanya. Bahkan disaat dia memiliki orang yang menyayanginya dengan tulus, Tuhan merenggutnya dengan paksa. Ibunya pergi disaat dia sangat membutuhkan keberadaanya, kekasihnya yang baik dan pengertian memutuskan mengakhiri hidupnya tanpa sebab yang jelas. Takdir Tuhan memang kejam dan Tuhan sepertinya tidak akan pernah membiarkannya hidup bahagia.

Melihat kebaikan Sonda selama ini malah membuat Nara semakin tidak bisa melupakan Daniel, Sonda begitu mirip dengan Daniel, apapun yang dilakukan Sonda selalu mengingatkan Nara pada sosok Daniel. Kebaikannya, rasa sabarnya, dan perhatian yang ditunjukkannya tidak jauh berbeda dengan Daniel. Setiap kali Nara berada di dekat Daniel, selalu  rasa nyaman yang dirasakannya, sementara Sonda, Nara merasakan rasa aman dan terlindungi bila berada di dekatnya.

Sonda keras kepala dan tidak pernah mau mengalah, tapi tidak demikian dengan Daniel, dia selalu menuruti apapun keinginan Nara. Sonda selalu bersikap kasar dalam menunjukan perhatiannya dan dia tidak pandai membujuk. Daniel sebaliknya, dia begitu sabar dan selalu bisa mengambil hati Nara, Daniel juga selalu bisa mengembalikan mood Nara yang buruk tapi Sonda malah sering kali membuat mood Nara semakin buruk. Cara mereka menunjukkan sisi baiknya memang berbeda tapi pada dasarnya mereka berdua punya persamaan.

***

Nara duduk dengan punggung bersandar pada kepala ranjang, ia kemudian menghela napas panjang sambil mengusap perutnya yang masih rata karena memang kehamilannya baru menginjak beberapa minggu, ia belum merasakan adanya tanda-tanda kehidupan di dalam sana. Kehamilan yang tidak diinginkan Nara sebelumnya, kehamilan yang begitu mendadak tanpa persiapan apapun, ia sempat  shock ketika hasil tes kehamilan menunjukan dua garis merah, ia berencana mendatangi Dokter kandungan untuk menggugurkannya tapi Daniel datang dengan segala tanggungjawabnya membuat Nara tersentuh dan membatalkan niatnya.

Tapi kini, Daniel telah tiada, dia telah pergi meninggalkannya, meninggalkan dirinya dan bayinya, meninggalkan semua kenangan manis yang sempat dibangun bersamanya,  meninggalkan harapan-harapan masa depan mereka. Nara memejamkan matanya, jari jamarinya erat meremas gaun tidur yang dipakainya. Hidupnya sudah tidak sama lagi semenjak Daniel tiada, ia tidak akan sanggup membesarkan buah hatinya tanpa Daniel di sisinya, kematian Daniel terlalu menyakitkan.

Tanpa sadar Nara mulai meremas kulit perutnya, ia memukul-mukul perut dan menyalahkan janin yang bersemayam di dalamnya. Karena kehamilannya Daniel pergi, karena kehamilannya pula ia harus menikah dengan seorang pria yang tidak dikenalnya sama sekali. Semua gara-gara bayi yang dikandungnya! Bayi yang tidak pernah diinginkannya, bayi pembawa sial.

HARUSKAH?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang