SATU : Boneka misterius

50 4 6
                                    

1145 word, (17/05/2017)

Tok.. Tok.. Tok...

"Ia bentaaarr...!!"

Siapa orang bodoh yang bertamu kerumah orang semalam ini. Apa mereka tidak tahu diri, ini jam sebelas malam.

Aku baru saja ingin tidur, malah ada yang datang. Ini menyebalkan.

Kubuka pintu rumah lebar-lebar. Ingin memarahi siapa orang yang tidak sopan itu. Dan..

What the hell !?

Tidak ada orang. Aku memutar kepalaku ke kanan dan ke kiri mencari ke beradaan seseorang, Tapi nihil tidak ada siapapun.

Kulangkahkan kakiku keluar dan tiba tiba saja kakiku seperti menyandung sesuatu.

"Boneka?!" Aku mengernyit kemudian mengambil Boneka tersebut.

Sebuah boneka beruang berwarna putih dengan bulu yang sangat lembut. Aku menyukainya.

"Ini milik Siapa ?" Aku memutar mutar boneka tersebut. Siapa tau mendapat petunjuk.

Dan saat ku lihat ternyata ada kertas yang terselip di kalungnya. Tidak ini bukan sekedar kertas tapi seperti sebuah surat.

Ku buka surat itu dengan hati-hati. Ada tulisannya! Akupun mulai membacanya.

To : Meida Jeslyn Razita

'Hy Meida kamu belajarnya serius banget. Udah malem tuh, Udah jam 11. Cepet tidur nanti kamu kesiangan terus telat. Aku nggak mau kamu telat. Cepetan tidur. HAVE A NICE DREAM Meida..

                                      ~DR~

"Ini untukku ? Tumben ada yang kasih. Tapi Kenapa dia tau kalo aku belum tidur. Dan DR Siapa dia?" gumamku lirih sambil memutar-mutar surat tersebut.

Aku tak ambil pusing. Lebih baik kubawa saja bonekanya, ini untukku, aku juga suka. Kututup pintu rumahku. Kemudian berlari kecil menuju kamarku.

***

Seperti biasanya semua murid di SMA CENDIKA BANGSA selalu rajin menyapaku setiap pagi bahkan setiap aku lewat di depan mereka.

Aku tidak tau kenapa, tapi kata temanku aku adalah cewek populer di sekolah dan cewek yang sempurna dengan kulit putih yang hampir pucat, rambut coklat sepanjang pinggang, hidung mancung, iris mata berwarna coklat kehitaman, dan lain lain. Toh Aku tak peduli?!

Aku juga tidak terlalu memikirkannya. Aku tetap melangkahkan kakiku menuju kelas. Ingin rasanya duduk dengan santai di sana tanpa di kerubungi banyak orang.

Tak berlama lama, akhirnya aku sampai di kelas. Ku dudukan pantatku di kursi kebanggaanku.

"Meida..!!" Panggil seseorang dari arah belakang.

Aku menoleh ke arah sumber suara tersebut dan ternyata itu adalah Fanny sahabat baikku sejak SD hingga sekarang. Walaupun aku punya teman-teman sekelas yang kompak dan baik-baik tapi tetap Fanny-lah 'MY BEST FRIEND'

Dia menghampiriku dan duduk di sebelahku dengan wajah yang ditekuk.

"Ada apa? Kenapa muka lo?" Tanyaku padanya.

"Gue putus sama Evan." Fanny mengerucutkan kedua bibirnya.

"Terus Kenapa bisa putus?"

"Ya gw sebel Mei sama dia." Fanny menyedekapkan kedua tangannya.

"Masa dia lebih milih tuh si Mona cewek alay daripada gw. Padahal kita udah pacaran 2 tahun." Tambah Fanny panjang lebar.

"Udahlah mungkin dia itu nggak tulus cinta sama lo Fan. Udah lo mulai lupain dia sekarang ya." Aku mencoba menenangkan Fanny. Akhirnya usahaku berhasil.

Teddy BearWhere stories live. Discover now