reason

3.9K 741 14
                                    

Selamat kepada Tuan Kim. Anda diterima di Harvard University.

Taehyung membaca tulisan tersebut, berkali-kali. Ia bingung, senang dan banyak sekali yang berkelibatan di kepanya namun tak dapat ia ungkapkan. Ia melirik ke arah Liaa yang tengah menghabiskan ramyeonnya dengan bahagia.

"Lis?" Yang dipanggil menoleh, "Um, mau ngomong."

Lisa meraih gelasnya, setelah meminum air mineralnya ia mengangguk kecil. "Apa? Ngomong aja."

Taehyung menarik napas, "inget pas tiga bulan lalu aku iseng submit beasiswa ke Harvard?"

Lisa mengangguk, masih mendengarkan. "Terus? Kamu keterima?"

Taehyung mengangguk, menatap Lisa menunggu gadis itu bereaksi. Lisa diam kemudian tersenyum, "selamat ya!"

Tapi mata gadis itu berair. Taehyung langsung menarik Lisa, memeluk gadis itu. "Enggak Tae, aku senang. Aduh, kenapa aku nangis ya? Maaf, hiks."

Taehyung menggeleng, mengusap kepala Lisa lembut dan berbisik di telinga gadis itu, menenangkan. "Sst, its okey, Lis. Aku masih di sini. Aku akan selalu di sini. Aku gak akan ninggalin kamu. Bahkan kalau pun jarak misahin kita, my heart will still beating for you. Only you."

Lisa menggeleng, mendorong tubuh Taehyung pelan. Percaya lah, saat melihat Lisa menghapus air matanya membuat Taehyung sakit, lelaki itu hancur bersamaan dengan air mata yang terjatuh dari mata gadisnya. "I know. Take care ya di sana."

Kemudian keduanya diam. Lisa sibuk menghabiskan es krim yang baru datang sementara Taehyung bingung ingin berkata apa. Jadi, lelaki itu hanya menggenggam tangan Lisa, erat. Sementara Lisa menahan mati-matian air matanya yang ingin terjatuh.

Lisa senang dengan apa yang Taehyung capai tapi ia tahu, hubungan jarak jauh sulit untuk dilakukan. Bahkan meski mereka saling mencintai, kepercayaan bukan sesuatu yang mudah dibangun dalam hubungan ini. Lisa takut jika Taehyung menemukan orang lain. Ya, Lisa memang cuek selama ini dan itu yang paling ia takutnya. Taehyung menemukan gadis lain yang lebih perhatian padanya.

Lisa membanting sendok es krimnya, cukup kencang hingga membuat perhatian beberapa orang terpusat padanya. Gadis itu memasukkan dompet dan ponselnya ke dalam tas dan berjalan keluar dengan terburu. Taehyung tak mengejarnya, tahu jika tak ada gunanya. Dia akan bicara pada Lisa, meski tidak hari ini. Mungkin besok.

* * *

keju. {2}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang