Creamy

23 6 3
                                    


6 bulan berlalu

Waktu terus berjalan, tidak ada yang bisa menghentikannya.

Bahkan senyuman sensei yang terlampau manis tidak bisa membekukan waktu walau sesaat.

Musim berganti, mereka tidak bisa menahan tulang yang terus bertumbuh akibat asupan protein.

Tidak juga bisa menghentikan perubahan kepribadian seseorang.

-o0o-

"Arumi-chan, aku sungguh bingung. Tidak tahu harus bagaimana lagi."

"Kita kan bisa mencari cara lain Yamate-kun."

"Kau pikir selama ini kita tidak berusaha begitu?"

"Bukan itu maksudku, kita bisa lebih berusaha lagi bukan."

"Tapi aku melihat ketidakmungkinan. Sebentar lagi kita akan lulus, apa semuanya akan berjalan lancar? Aku rasa tidak."

"Kenapa kau menyerah, bukankah dari dulu kau sangat bersemangat."

"Aku bukan ingin menyerah Arumi tapi.."

Tapi Arumi sudah lebih dulu terisak dalam duduknya.

Hitoshi yang sedari tadi hanya memperhatikan mereka berdua akhirnya menghampiri Arumi dan seperti biasa menenangkannya.

Setelah semuanya lebih tenang Hitoshi mengajak Yamate keluar.

Suara gesekkan kaki dan koridor terasa berat. Deru napas yang mengobar seakan menyampaikan pesan tersirat.

Suara gema pantulan bola basket di lapangan terdengar seperti tabuhan pasukan viking.

"Yamate."

"Hmm.."

Hembusan napas yang terasa berat keluar dari mulut Hitoshi. Pertukanran oksigen yang menakjubkan bukan.

"Sabarlah sebentar lagi. Semuanya akan baik-baik saja."

"Baiklah."

Hanya beberapa kalimat bisa melunakkan hati Yamate kembali teguh.

Setidaknya sekarang mereka tidak boleh sembarangan mencari jalan keluar yang tidak pasti.

Karena matahari tidak pernah luput menyinari yang dilindunginya.

Repairation [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang