Owl

19 6 5
                                    


"Wahh.. Seru sekali, kau kalah tidak pernah menang melawanku Hitoshi."

"Aku sudah lelah kau tau, kau mengambil paket hingga jam segini. Aku harus meninggalkan makan malam dirumah pula."

"Kau itu butuh refreshing."

"Bukan refreshing jika seharian terkurung hingga malam didalam warnet yang sumpek itu Yamate."

"Sudahlah, bagaimana jika ku traktir?"

"Baiklah."

"Yosh, ayooo!!"

-o0o-

"Hitoshi, bukankah itu Hiraku." sembari menunjuk kearah gadis yang memakai hoodie.

Hitoshi yang mulutnya masih penuh dengan ramen langsung membalikkan badannya.

"Ya, itu Hiraku-chan."

Tak salah dugaan mereka, gadis itu memang menghampiri dua lelaki yang masih makan malam. Ramennya pun masih mengepulkan asap putih, masih baru sekali.

Saat sudah sampai, Hiraku membuka hoodienya. Menampakkan mata sembap dan hidung merah yang sangat ketara disana.

"Hiraku-chan kau kenapa?"

"Aku tidak apa-apa Yamate-kun. Ada yang ingin kuberitahukan kepada kalian." senyumnya terlihat menyedihkan.

Hitoshi dan Yamate saling bertatapan dan mengangguk secara bersamaan.

Mereka memilih tempat di sebuah taman.

Cahaya yang tersaji disana pun tidak terlalu terang, menambah mistis suasana saja.

Tapi belum juga mulai cerita, Hiraku sudah terisak kembali.

Hitoshi dan Yamate bingung entah harus bagaimana, mereka hanya diam membiarkan Hiraku agar lebih lega.

"Ah maafkan, aku malah menangis dan mengabaikan kalian." senyum yang sesaat tadi hilang seketika kembali.

Seakan-akan tidak pernah terjadi apapun Hiraku tersenyum kembali dan menghapus jejak air mata di pipinya.

"Jadi Hiraku kau ingin memberitahu kami apa?"

Yamate lihatlah dia sedang bersedih, kau ini tidak mengertian sekali. Hitoshi sudah menahan kekesalannya.

"Jadi begini, pertama ini adalah diriku yang sebenarnya."

Tunggu bukannya seorang alter ego tidak akan menyadari bahwa dia mengidap kelainan seperti itu bukan. Hitoshi terus berpikir.

"Tenanglah aku memang tidak mengetahuinya. Okaasan yang memberitahuku.","Dan aku tau rencana kalian ingin membantuku, sungguh aku sangat berterimakasih. Dan sekarang aku ingin memberitahu masa laluku kepada kalian, agar kalian lebih mudah membantuku.

"Dulu aku hanya seorang gadis kecil yang mengharapkan sesuatu yang indah selalu terjadi di hidupku. Tapi tuhan mempunyai jalan lain, aku dilahirkan diluar nikah. Entah apa yang terjadi ayahku yang saat itu sudah memiliki keluarga meninggalkan aku dan okaasan. Tapi okaasan saat itu masih sangat muda dan belum mau mempunyai anak. Apalagi setelah kejadian itu dan melahirkan aku bisa dibilang kehidupan okaasan hancur, tidak ada yang mau menerimanya. Baginya aku hanya sebuah kesialan. Tidak ada cara lain untuk hidup selain bekerja bukan, okaasan juga bekerja menjadi pemuas nafsu pria."

Hitoshi menelan salivanya kasar, mulai mengerti alur cerita kehidupan Hiraku.

Gadis itu terus bercerita, sambil sesekali meneteskan air matanya.

"Dan kelemahanku yaitu yang terlalu menyayangi okaasan dan rela melakukan apa saja dipakai untuk membantu pekerjaan okaasan di tempat hina itu. Aku awalnya sama sekali tidak mengerti yang aku tau aku hanya ingin membantu okaasan dan ingin membuatnya bahagia."

"Semakin aku dewasa, aku mencari tahu kebenaran dari semua yang pernah okaasan sembunyikan. Hingga aku sudah tidak tahan dan tidak menyadari bahwa aku sudah menjadi seorang alter ego."

Kenapa semuanya semakin sulit saja. Hitoshi, Yamate, dan Arumi pikir bahwa masa lalu Hiraku tidak akan serumit ini.



Repairation [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang