Past Out

23 6 3
                                    


"Okaasan, bolehkah aku membeli ini?"

Perempuan itu terdiam, hanya memberikan tatapan tidak suka.

"Okaasan aku ingin permen itu, yang itu okaasan."

Perempuan itu terdiam lagi.

"Okaasan, lihat boneka itu lucu sekali. Nanti belikan saat ulang tahunku ya."

Lagi lagi perempuan itu terdiam.

Hiraku yang masih kecil, setiap malam terkurung di dalam kamarnya.
Entah apa yang dipikirkan seorang bocah yang bahkan belum mengerti arti ibu yang sebenarnya.

Suara suara bising tiap malam semenjak Hiraku bisa mengingat bahwa dia hidup di dunia ini, selalu saja menjadi pengiring tidur disaat matahari meninggalkan tempatnya.

"Kalau itu maumu, pergi saja. Aku tidak membutuhkanmu!"

"Tapi biarkan aku membawa Hiraku."

"Tidak bisa, akan kugunakan dia di tempat kerja."

"Apa kau gila? Dia itu masih kecil."

"Tidak, sebentar lagi akan kuajari dia bagaimana caranya."

"Aku sudah tidak tau lagi bagaimana menghadapimu, sungguh wanita yang kucintai menjadi seperti ini."

"Semua ini karenamu, kau merenggut segalanya. Kenapa kau melakukan ini tanpa mau menanggungnya hah?"

"Aku hanya tidak bisa, maafkan aku itu memang kesalahanku. Tapi kau tau aku tidak bisa meninggalkan keluargaku, aku sudah berumahtangga."

"Sekarang juga kau pergi dari sini!!"

"Tapi-"

"Pergi!!!"

-o0o-

Tidak dapat dipungkiri Hiraku terus bertumbuh menjadi seorang gadis perempuan yang cantik.

Tapi disaat orang lain menikmati masanya bersama kawan dan sekolah yang menyenangkan, Hiraku terkurung disini.

Ditempat hina, yang Hiraku tau ia harus membantu ibunya. Karena dia sangat menyayangi ibunya.

Repairation [complete]Where stories live. Discover now