[TRD14 - Masalah Baru]

5.8K 1.4K 123
                                    

Seminggu berlalu, dan Ruben menjauhi Ayah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seminggu berlalu, dan Ruben menjauhi Ayah. Dia tidak berbicara pada Ayah lagi setelah Ayah dipanggil ke sekolah dan memarahinya habis-habisan. Meski begitu, dia bertingkah cukup baik, membuatku sempat lupa bahwa Ruben adalah ketua geng paling ditakuti di seluruh Mayapada. Aku bahkan sempat percaya Ruben sudah kembali seperti dulu lagi.

Tapi entahlah, begitu dia sudah menunaikan hukuman Pak Har, dia tidak pulang lagi. Dia memang jadi lebih rajin masuk kelas. Dia memang tidak pernah mencegatku untuk meminta uang tiga ratus lagi. Tapi dia tidak mau pulang, kecuali untuk mandi dan menukar baju kotornya dengan baju bersih.

Dengan sedih harus kuakui, idiot itu belum berubah.

Ah, selama dia tidak berulah, kurasa, dia tidak akan jadi masalah. Toh memang itu yang dia mau. Dia mau hidup sebebas-bebasnya, kan? Selama dia tidak mengacaukan hidup orang lain dengan ganja atau melukai orang lain, kurasa, tidak masalah jika keinginannya dituruti, ya kan?

Tapi tentu, bukan Ruben jika dia tidak menyambut masalah dengan tangan terentang lebar.

Aku baru saja keluar dari toilet saat melihat Anggit memasuki kamar mandi dengan wajah pucat pasi. Tangannya bergetar hebat saat dia mencucinya. Anggit menangis. Aku mendekatinya, heran kenapa salah satu gadis paling berani di Mayapada ini bisa menangis.

"Git, kenapa?"

Anggit melompat kaget. Namun tangisnya pecah kembali saat dia tahu siapa yang menyapanya. Hal berikutnya yang kutahu, Anggit menghambur ke arahku dan menangis di pundakku.

"Gue... gue nyaris diperkosa, By."

[1] The Real DealWhere stories live. Discover now