[TRD8 - Ganja]

6.3K 1.5K 111
                                    

Ruben mengajakku ke dekat lapangan parkir

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ruben mengajakku ke dekat lapangan parkir. Pikiranku berkecamuk dengan pertentangan—aku tidak ingin percaya apa yang baru saja kusadari, tapi sepertinya dugaanku benar. Ruben memakai narkoba. Aku tidak tahu apa yang dia bakar. Tidak ingin tahu, tepatnya.

Jadi, uang 300 ribu kemarin, untuk membeli narkoba?

"Halo? Earth to Ruby, are you there?"

Aku menatap mata Ruben. Aku tidak tahu sudah berapa kali dia membakar narkoba itu, atau bahkan sudah berapa banyak yang dia bakar. Ruben yang kukenal bahkan tidak berani dekat-dekat asap rokok. Aku tidak kenal siapapun yang ada di hadapanku.

"Lo nge-drugs? Lo gila ya?"

Ruben terdiam sejenak. "Itu bukan urusan lo. Kenapa lo nyariin gue?"

Benar, ini bukan urusanku. Segala urusan Ruben sama sekali bukan urusanku. Aku benci dia, jadi untuk apa aku pusing-pusing memikirkannya? Tapi, biar bagaimanapun, dia kembaranku. Dia berbagi gen yang sama dengan yang mengalir dalam pembuluhku.

"Lo tau di mana kalung mutiara nyokap?" tanyaku akhirnya, memutuskan untuk membiarkan saja Ruben melakukan apa pun yang dia mau. Toh pendapatku tidak akan dia dengarkan.

"Nggak tau," balasnya cepat. Telinganya memerah.

"Lo tau. Kembaliin."

"Gue nggak—"

"Lo tau, Ben. Kuping lo merah tuh," geramku. "Lo udah berani nyuri? Gila. Lo jadi serendah ini."

Mata Ruben membelalak. Dia membalas kasar, "Pulang sekolah, di warung Bu Karti. Gue kembaliin kalung nyokap."

Dia meninggalkanku. Aku sudah benar-benar tidak mengenalnya.

[1] The Real DealWhere stories live. Discover now