••••••
''Jangan datengin gue dan tanya hati gue masih kosong atau enggak. Kalau loe dateng cuma nyoba aja🐾''
Anna Quote
•••••
Kedua mulut Anna menganga seakan menyentuh ubin yang ia injak. Decakan jijik keluar dari bibir Arthur.
''Tutup mulut loe'' kicep Anna langsung membungkam mulutnya dengan pipi memerah karena malu.
Kedua tangan Arthur masih bermain dengan itu, memutar kendali dari kanan ke kiri lalu searah putaran jarum jam. Suara suara bising mengoyak lapisan udara di depan kamar mandi.
''Gila!''
''Keren bangen , anjritt''
Arthur tersenyum miring. Siapa yang tak akan kagum dengan drone yang berhasil ia rancang ulang dengan ukuran lebih simple, ditambah GPS dan sensor gelombang getaran. Tentu saja, Gadis yang tengah berpose layaknya orang gila menemukan jemuran orang menjadi yang pertama melihat racikannya.
''Gue tau loe kagum. Jaga mulut loe , kali aja ada laler yang mau rekreasi disana'' Anna mengatupkan rahangnya.
''Berisik''
Drone Aqy-112 entah dari mana merk tidak SNI itu di gaet Arthur untuk menamai racikannya. Drone bermodel laba laba terbang bertopi baling helikopter versi mini menyelinap dari celah pintu toilet siswa laki laki.
''Loe mau ngapain?'' Anna gusar, bagaimana jika lelaki asing ini melakukan hal yang buruk padanya atau orang lain. Terus ia dijadikan saksi di pengadilan, idih ngeri.
''Diem bawel.''
Sesaat kemudian Drone berhasil keluar dari toilet pria. Sementara tangan yang tidak menggenggam remote Drone dibuatnya mengeluarkan ponsel dari saku celana. Ujung mata Anna melirik label merk ponsel Arthur, beginilah perempuan hakiki. Merk is number one.
Amazing bingo
Ponsel lelaki di sampingnya tak cukup mengurangi kekagetannya. Bukan merk dan marga terkenal. Tapi ini adalah handphone yang di rancang salah satu hacker yang juga merancang ponsel smartphone anti virus dan dianugrahi ponsel paling aman sejauh ini.
''Dapet dari mana tuh?'' tanya Anna penuh selidik, pasalnya Ponsel itu hanua diproduksi sebanyak 8 biji. Itupun sudah terlelang di muka umum beberapa bulan lalu.
''Pasar ikan'' jawab cuek Arthur.
Merasa diabaikan Anna mendekati Arthur dan mencondongkan badan guna melihat apa yang Arthur tonton di ponselnya. Cctv? Mana? Gilak kok gue gak tau di sekolah ini ada cctv selain kantor, ruang tata usaha, dan kopsis.
Seolah mengetahui pikiran Anna, Athur berucap, ''Drone gue punya sensor visual alias cctv dan deteksi ada uap panas hasil metabolisme tubuh ato gak di suatu ruangan''
Anna mengangguk tetap membeo sepercikpun ia mana paham.
''Brarti kalo Drone loe lolos keluar. Di dalem gak ada orang?'' Arthur mengangguk pelan.
Tangannya kemudian menyeret Anna memasuki bilik kamar mandi. Anna membelalakkan mata, berusaha menambah berat badannya pada ubin yang ia tapak.
''Lepas bego! Ngapain narik narik gue?'' Bentakkan Anna tak menggoyahkan Arthur.
''Udah buruan naik!''
''Naik kemana bego? Gak ada tangga juga,'' Anna langsung di tuntun Arthur untuk berdiri diatas closet yang tertutup.
''Nyari apaan sih? Naik sendiri aja!'' Arthur memeganggi kaki Anna agar tidak jatuh, helai rambut Anna berjatuhan lolos dari ikatan saat menatap garang tangan Arthur yang berpindah ke kakinya.
YOU ARE READING
Hacker Vs Blogger
Teen FictionSembunyi, mistery, dan privacy -About Hacker- Mengumbar,hambar, dan lembar -About Blogger- Jangan sentuh Hacker -Say Blogger Jangan percaya sama blog abal abal -Say Hacker Ketika perbedaan membuat mereka bersatu, ketika perbedaan memaksa mereka untu...
