•••••••
''Bohong kalau cowok gak ngeliat fisik cewek. Bohong kalau cewek gak ngeliat materi dari cowok''
••••••
''Na, loe ngantin gak?''
Anna tersenyum tipis menanggapi pertanyaan Shasa, ''Gue mau ke Lab''
Didepan pintu kelas Anna dan Shasa berpisah, Anna berjalan ke kanan dan Shasa berjalan ke kiri. Angin tanpa arus menggoyangkan rambut Anna yang di kuncir kuda, langkah kaki melewati koridor yang lumayan sesak di isi oleh siswa siswa disini.
''Duhh, rame banget,'' Dengan gesit Anna melesat melewati segerombolan cewek yang melintas. Masih untung roknya sepanjang luntut dan tidak di model span.
🕤
Sepasang mata terus menyalak ke arah layar Komputer. Dengan kacamata bertengger di hidungnya yang mancung, keseriusan sudah tampak sejak setengah jam mendekam di Lab. Komputer. Waktu istirahatnya selalu habis di lab komputer yang memang dibuka untuk semua siswa. Meski begitu kerongkongannya terasa kering karena belum menegak minuman sama sekali, akhirnya ia memilih berhenti dan beranjak keluar dari Lab Komputer.
Disisi lain, Anna tersenyum tipis. Lab. Komputer kosong, dengan berderet susunan komputer yang ditata rapi. Ia memilih meja di pojok dengan komputer model terbaru. Asik. Pekerjaannya sebagai Blogger membuatnya terikat dengan internet dan komputer.
Kening Anna berkerut, di bangku sebelah komputernya masih menyala.
''Dasar bego,'' gumamnya kemudian hendak men-shutdown komputer itu dari pada buang buang listrik.
''Jump to log in?,..'' Mulut Anna bergumam lirih membaca apa yang tersaji di komputer itu.
Tiba tiba layar komputer mati, Anna mengerjapkan mata. Saat itu juga layar tadi berisi Kode kode berukuran sangat kecil.
''Lah, ini apaan coba?'' Sungguh Anna akui ia penasaran, seumur umur belum pernah liat layar di penuhi tulisan kayak jaman primitif begini.
Namun ia mengurungkan niatnya untuk mengutak atik. Dan kembali menekuri tujuan awalnya datang ke Lab. Komputer.
Tak berselarang lama suara langkah kaki terdengar bergesek dengan ubin. Anna malas menoleh, paling cuma pengawas Lab. Ia sudah asyik menanggapi comment yang ditinggalnya readers -nya.
Angin yang bergulir dari pendingin udara menyambut haru kedua insan apatis yang sama sama tidak mau menyadari sekitarnya. Sampai bel masuk pelajaran ke lima berkumandang.
Anna mendengus dan segera log ut sebelum kena bajak atau semacamnya. Karena membuka akun di Lab. Komputer sangat beresiko, hari ini pun ia terpaksa karena laptop miliknya masih di charge di rumah. Alasannya pun konyol, menghabiskan baterai laptop semalaman untuk menonton drama korea, demi mengalihkan pikirannya dari kejadian di depan perpustakaan.
Flashback
''Assalamualaikum, Bu?''
''......''
''Oh yaudah gak papa Bu.''
Kurang sial apa Anna hari ini, ketemu cowok mesum dan sekarang Ibunya menginap dirumah neneknya. Memang rumahnya tidak terlalu besar, tapi sendirian dirumah pas lagi kesel taukan gimana rasanya.
Ia mengelilingi dapur mencari makanan, untung ia masih dibekali sedikit cara memasak. Memasak mie instan dengan telur rebus, itu yang dimaksudnya. Selesai masak, diboyonglah semangkuk mie instan dan coklat hangat ke kamar.
Sejam kemudian, Mangkuk mie instan tercecer diatas meja kamarnya. Bungkus snack bertebaran dilantai, bantak guling tak tertata menyebar di atas kasur, dan Anna berguling guling dibalik selimut. Dengan layar laptop menyajikan drama korea 'W', yang kembali menyusun ingatannya tentang kejadiaan naas di sekolah.
''Bangsat, ini siapa sih yang buat filmnya? ...bego bego!'' Masih dengan uraian air mata mengalir di pipinya.
''Cowoknya juga, gak usah megang megang pake alasan gak sengaja, kalau gue yang jadi Who Am I udah gue gampar sampai rahangnya lepas,''
Bukkk
Dengan kesal Anna melempar bantal ke arah dinding dan terjatuh di lantai.
''SEMUA COWOK EMANG BANGSAT!'' Teriaknya Frustasi.
Sampai asik menonton drakor marathon semalaman ia menyalakan laptop bersama bungkus tissue dimana mana. Oke, Sebenarnya ia tak baper jika ia tak mengalami hal serupa seperti di 'W'. Pukul 2 malam barulah mata Anna terpejam dan lupa mematikan laptopnya.
Esoknya ia shock setengah mati laptopnya kehabisan baterai, terpaksa ia harus merelakan laptop dicharger di rumah.
Flashback off.
''Cewek gila ngapain loe di sini?''
Langkah Anna tercegat dan menoleh ke belakang. Sejak kapan bangku sebelahnya ada orangnya?
Seorang siswa laki laki berkacamata, duduk dan bertopang dagu menghadap Anna yang masih terpaku di tempatnya berdiri.
''COWOK MESUM!! LOE YANG NGAPAIN DISINI?'' Untung Lab. Komputer hanya di isi ia dan pria itu.
Alis Arthur naik sebelah, seolah mengejek Anna. ''Mana ada cowok gak mesum, dasar bego kok dipelihara!''
Arthur berdiri dan berjalan mendekati Anna, sontak Anna mundur kebelakang dua langkah. Takut takut kalau kejadian kemarin terulang lagi. Kupingnya masih panas mendengar ucapan Arthur.
''Ngapain maju maju loe, pingin gue bogem?'' Ancam Anna meski sejujurnya ia ketakutan setengah hidup.
''Coba aja kalau loe bisa.''
''Sial'' gumamnya pelan, saat ia terpojok di lemari display.
''JAUH JAUH DARI GUE!!'' tangannya mendorong dada Arthur sekuat tenaga, sayangnya Arthur sigap memborgol tangan Anna dengan tangannya sendiri.
Wajah Arthur kian mendekat ke wajah Anna, sungguh kalau saja ia sedikit berani mungkin ia sudah menendang Arthur. Terpaan nafas Arthur sudah mengenai Wajah Anna.
Hangat.
Harum mint.
Wangi.
Goblok ,siapa sih yang lagi bersemayam di otak Anna!
Sudut bibir Arthur terangkat sebelah, menampilkan senyum liciknya. Kaki Anan gemetar ketakutan karena Arthur kian merapatkan tubuhnya.
Anna yang kalut memilih memejamkan mata.
''Loe abis ngelihat komputer gue waktu gue pergi kan?''
Bego! Jadi itu tadi komputer nyala di sebelah Anna dipake cowok mesum ini.
Anna membuka matanya dan Arthur mencengkram dagu Anna.
''Kenapa? Loe gak bisa njawab?''
''Engg... Enggak''
''Gak guna loe bohong! Jelas jelas cuma loe yang ada sini selain gua!'' Cengkraman Arthur semakin menguat.
Anna menggeleng lemah, ''Gu.. Gue gak senga..ja, tadinya gue ma.. Mau matiin''
''Jangan banyak omong! ''
Arthur menarik kasar tangan Anna keluar dari lab. Komputer. Tak peduli Anna yang meronta ronta di belakangnya.
''Loe mau bawa gue kemana?'' ia mengehempaskan tangan Arthur yang menariknya sehingga Arthur menoleh.
''Nanti loe tau sendiri!''
Anna mendesah pasrah membiarkan Arthur menarik tangannya dan mengikuti langkah Arthur. Sampai kedua matanya membelalak lebar saat Arthur membawanya ke arah kamar mandi siswa laki laki.
Sial, bangsat, gila!!
〰〰〰Tbc〰〰〰
Ini mungkin update terakhir si Author selama beberapa waktu kedepan. Karena mau ujian, wkwkwk.
Dan buat yang SMA selamat wisuda ya, yang SMP semangat UNBK🌟🌟🌟
Salam baper,
Author
YOU ARE READING
Hacker Vs Blogger
Teen FictionSembunyi, mistery, dan privacy -About Hacker- Mengumbar,hambar, dan lembar -About Blogger- Jangan sentuh Hacker -Say Blogger Jangan percaya sama blog abal abal -Say Hacker Ketika perbedaan membuat mereka bersatu, ketika perbedaan memaksa mereka untu...
