Chapter 1

20.2K 854 10
                                    

Prilly menengguk satu gelas winenya lagi dengan sekali tegukan. Ini sudah gelas ke enam untuk malam ini, padahal Prilly tidak pernah meminum sebanyak ini sebelumnya, namun khusus malam ini Prilly bebas meminum berapa banyak pun tanpa peduli bagaimana nasib tubuhnya.

Pikirannya tengah kalut, kalut memikirkan hubungannya dengan Ardi. Yah, si laki-laki brengsek yang telah selingkuh dengan Mamahnya-ralat Mamah tiri.

"Yang, maaf yah ahh shhh hari ini aku gak bisa jemput kamu. Soalnya a-aku harus nganterin hhs Mamah ke Rumah Sakit." Ucap Ardi dari sebrang sana.

"Mamah kamu sakit? Yaudah aku sekalian jenguk mumpung masih di jalan."

"E-enggak usah Yang. Shh mendingan kamu istirahat aja. Aduh ahh Mamah juga pasti ngerti kok kalo kamu gak bisa datang."

"Siapa bilang kalo aku gak bisa datang ke Rumah Sakit? Nanti aku putar balik aja."

"Gak usah Yang. Udah dulu yah. Mamah manggil. Bye!" Ada apa dengan pacarnya, Ardi? Di tutupnya benda berbentuk pipih itu dan menyisakan layar bewarna hitam.

Melanjutkan konsentrasinya menjalankan mobil yang dikendarainya. Hari ini benar - benar melelahkan, ia harus sampai di rumah secepat mungkin untuk bisa beristirahat dikasur empuk miliknya.

===o0o===

Prilly baru saja sampai sekitar 5 menit yang lalu, berjalan menaiki tangga satu per satu. Saat hendak membuka pintu ia mendengar suara aneh di kamar sebelah. Penasaran dengan apa yang didengar, akhirnya Prilly memutuskan untuk pergi ke kamar Mama tirinya.

"Ahhh shhh terus... Akhhh."

Didorongnya pintu dengan kasar yang sebelumnya belum tertutup rapat menimbulkan debaman keras. Dua pasang mata menatap kearah pintu, melihat tubuh pendek dan langsing Prilly yang berdiri dengan emosinya disana.

Tidak menyangka apa yang baru saja ia lihat. Kekasihnya tengah berada diatas ranjang dengan sang Mamah dalam keadaan telanjang bulat yang hanya dibungkus dengan selimut.

"Apa-apaan ini?!" teriak Prilly.

"Yang, a-aku bisa jelasin." ucap Ardi dengan napas tersengal sengal.

"Gue gak butuh penjelasan lo! Anjing, lo pikir rumah gue tempat pembuangan sperma?! Sampai akhirnya lo gak bisa nyewa pelacur untuk memuaskan nafsu bejat lo!"

Prilly berlari menuruni tangga menuju mobil. Disusul oleh Ardi sembari memakai celana dan kaosnya.

"Prill, buka pintunya! Dengerin penjelasan aku dulu."

Prilly tak menghiraukan Ardi yang sedang menggedor gedor kaca mobil.

Pikirannya hancur begitu juga dengan perasaannya. Prilly menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi menembus kemacetan Kota Jakarta.

Dan disinilah Prilly sekarang. Menikmati segelas wine yang berada ditangan. Prilly mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan, penglihatannya memburam, semua berputar putar bagaikan kaset rusak.

Di pojok Prilly melihat seorang Pria tengah memperhatikannya, dengan langkah gontai Prilly berjalan mendekat ke arah Pria itu.

"Cowok, lo tau gak gimana rasanya patah hati? Sakitnya tuh disini!" Prilly membawa tangan Pria itu ke dadanya.

"Gue benci sama lo! Ardi brengsek! Kenapa lo harus selingkuh sama Mamah gue sendiri? Gue kurang apa? Kurang seksi?"

Prilly kembali membawa kedua tangan Pria itu dan menempatkannya di pinggang rampingnya. Kepala Prilly semakin berdenyut sakit. Pandangan Prilly juga mulai hilang-hilang, Prilly mendengar Pria itu berbicara sebelum Prilly benar-benar kehilangan kesadarannya.

"Jadilah milikku!"

===o0o===


TBC

Jakarta, 09Mei2017

Love,

Afistories

My Perfect Husband [TAMAT]Where stories live. Discover now