"Mama, Elina mencarimu." Ucap Kevin yang baru saja tiba bersama pembantu Piter.

"Lho, kok Elina ada dua?" Pertanyaan itu muncul dari Kevin saat dirinya menemui Megan berada di pangkuan Molly.

Maulina menjelaskan semuanya pada Kevin, membuat wajah Kevin terlihat berbinar saat dirinya melihat Elina dan Megan di duduki secara berdampingan.

"Bagaimana cara membedakan mereka?" Pertanyaan itu muncul dari Kevin.

"Kamu lihat rambutnya, Elina sedikit cokelat dan Megan hitam legam." Balas Molly yang gemas dengan Kevin.

"Oh iya, berarti aku memiliki tiga perempuan yang harus aku jaga dari pria itu." Ucapan Kevin membuat Mauline termenung, dia tau pria yang dimaksud putranya adalah Baron.

Sebenarnya Maulina sangat menyayangkan dengan perubahan sifat Kevin yang berani pada Papanya, dia selalu memberi peringatan pada Kevin untuk tidak melakukan hal menentang pada Baron. Tetapi Kevin hanya terdiam kalau Maulina bicara seperti itu kemudian lari masuk ke kamarnya.

Waktu semakin sore, Maulina pamit pulang bersama kedua anaknya. Megan sudah mulai mengenal Maulina dan saudaranya. Apalagi tadi dirinya melihat Megan dan Elina bermain bersama Kevin, kebahagiaan yang diimpikannya sudah terwujud.

Molly kembali menyusui Aiden yang kehausan dan Megan di serahkan pada Piter untuk memberantaki ruang tengah dengan mainan milik Megan.

Setelah Aiden menyusu dan dia diletakan di bouncer baby, Molly langsung membuat makanan untuk Megan, ini sudah waktunya dia makan.

"Megan, makan yuk Sayang." Ucap Molly yang membawakan piring dan botol air minumnya.

Megan mengabaikan Molly, dia semakin asik pada Piter. Molly meletakan makanan itu di atas meja kemudian membawa Megan kegendongannya, membuat Megan berontak dan menangis.

"Lho kok nangis, Mommy tidak mau kalau Megan cengeng." Titah Molly membuat Megan tidak berhenti menangis dan menggeleng, yang menandakan kalau Megan enggan untuk makan.

"Megan harus makan, nanti mau disuntik sama oma?" Pertanyaan Molly membuatnya kembali menggeleng.

Saat Megan diduduki di atas sofa dan Molly mengambil makanannya, Megan turun kemudian lari kearah Piter yang duduk diatas karpet.

"Lho kok kesini?" Ucap Piter dan tiba-tiba tangan mungilnya menutup mulut Piter.

Saat Molly memutar tubuhnya, dia tidak melihat sosok Megan di sofa. "Megan, ya Tuhan." Pekiknya mendapati Megan yang menutup mulut Piter.

"Sini makan dulu, habis itu mandi terus kamu boleh main lagi." Ucap Molly mendekati Megan.

"No Mom!" Pekiknya sambil menggeleng dan bersembunyi di balik punggung Piter.

"Yes Megan, kalau Megan masih susah makan. Mommy tidak mau bicara sama Megan." Molly melihat kearah Megan yang tiba-tiba lari mendekatinya dan memeluk kedua kaki Molly.

"Mau makan?" Tanya Molly setelah Megan mengadah kearahnya dan mengangguk.

"Good girl." Molly mengangkat Megan dan mendudukinya di baby chair. Dia sudah melatih Megan agar tidak makan sambil bermain, dia selalu mengajarkan Megan kalau makan duduk.

You Are My Baby Where stories live. Discover now