Chap 48-Done

159K 8.1K 381
                                    

"Hak Megan berada di....." Ucapan Piter terhenti sejenak lalu melihat raut wajah Molly terlihat tidak sabar mendengar apa yang selanjut dia bicarakan "Maulina." Saat itu juga Molly merasa ribuan ton besi jatuh tepat di atasnya. Air matanya meleleh, dadanya menjadi sesak, rasanya dia ingin lenyap didunia saat itu juga.

"Sungguh?" Tanya Maulina yang terlihat tidak percaya.

"Ya, tapi...." Piter menatap kearah Maulina "Kau harus merelakan Megan kami rawat hingga dia berumur 7tahun." Jawab Piter sambil menggenggam tangan Molly.

Piter bisa saja menjebloskan Maulina ke penjara, tetapi dia mengingat kondisi Maulina yang menghidupi kedua anaknya tanpa seorang suami. Membuat Piter enggan melakukan hal itu, dia kasihan dengan nasib kedua anak Maulina yang masih kecil.

"Kamu setuju?" Tanya Piter memandang Molly dengan tatapan sendu.

Dia hanya terdiam dan menarik nafas dalam-dalam. "Aku meminta dua hal dari ini semua." Ucapnya dengan suara sendu.

"Apa? Katakan itu." Piter mengucapkan dengan yakin kalau dirinya bisa mengabulkan permintaan Molly.

"Kamu bilang, hak Megan berada di tangan Maulina?" Tanya Molly yang diberi anggukan oleh Piter "Tetapi aku menginginkan HAK ASUH nya jatuh ke tanganku."

Maulina yang mendengar itu membuat degup jantungnya kembali berdebar hebat, tandanya dia tidak memiliki Megan sepenuhnya. Bahkan kepemilikan itu lebih cenderung ke keluarga Madison, rela? Pastinya tidak.

"Dan yang terakhir, aku meminta kamu membelikan rumah untuk mereka di sekitar rumah ini, aku tidak mau jauh dari Megan. Apa kamu sanggup memenuhi permintaan ku?" Tanya Molly dengan tatapan penuh permohonan.

Piter memandangi Maulina dan Molly secara bergantian "Baiklah, aku akan memenuhinya."

"Sebelumnya saya berterimakasih untuk ucapan mu yang kedua, kurasa itu tidak perlu. Lagipula rumah ku dengan rumahmu hanya sekitar 15 menit. Boleh aku meminta sesuatu? selaku aku ibu kandungnya?" Tanya Maulina memandang keduanya.

"Apa?" Ucap Molly.

"Izinkan Elea hmm maksudku Megan untuk sesekali berada di rumahku untuk beberapa hari, aku juga menginginkan dia mengenal aku sebagai Mamanya. Lebih tepatnya kita merawat Megan bersama." Tutur Maulina.

"Dan aku mengingkan, hubungan kita tidak terjadi perang dingin. Kita bisa seperti saudara, karena bagaimana pun kamu tetap Mommy Megan. Sebab hubungan anak dan ibu tidak akan bisa diputus sampai kapanpun." Lanjutnya yang membuat Molly tersenyum, selama ini dirinya berprasangka buruk pada Maulina.

Ini sudah harus di terima oleh Mauliana, Molly memang berhak mendapatkan hak asuh yang dia ajukan. Yang terpenting, Megan mengenalinya sebagai ibu kandung dan Molly ibu yang mengasuhnya.

Molly berdiri lalu menghampiri Maulina, dipeluk tubuh wanita itu. Ini adalah simbol kalau permasalahn ini telah selesai dan hubungan mereka akan dalam baik-baik saja.

"Maaf atas tindakanku padamu selama ini." Ujar Molly setelah melepaskan pelukan itu.

"Tidak masalah, aku mewajarkannya." Balas Maulina yang tersenyum.

Piter dapat bernafas lega, akhirnya semua persoalan ini telah usai. Semua akan berjalan normal, hanya saja mereka kini memiliki keluarga baru, Maulina dan anaknya.

Molly memanggil Susan untuk turun bersama kedua anaknya dan tak lama terlihat Megan yang berlari sambil membawa boneka kesayangannya.

Di tubruk kaki Molly lalu diangkat tubuh Megan ke pangkuannya. Maulina yang melihatnya pun bahagia, anak yang pernah dia letakan di pinggir hutan kini tumbuh sangat sehat dan cantik dan Molly mengenalkan Megan pada Maulina dengan sebutan Mama.

You Are My Baby Where stories live. Discover now