Bagian - 10 [END]

3.8K 442 59
                                    



"Kau ingin aku melepaskanmu, begitu?" tanya Sehun sepelan mungkin.

Krak

Sesuatu seperti sobek di dalam diriku. Aku menyerah, aku mencintai pria ini. Tapi kenapa aku harus pergi?

Kak? Itukah alasanmu membuatnya bersamaku?

"Yuri tidak pernah berhubungan denganku, Yoona. Aku terpaksa, menggunakan Yuri sebagai alibi untuk menikahimu. Aku memaksamu menikah denganku atas nama Yuri. Karna aku tahu kau akan menolakku." dia berujar frustasi. Menatapku dengan tatapan kesakitannya. "..lagipula wanita bodoh mana yang akan menikah dengan pria yang dia tahu bahwa pria itu adalah kekasih sahabatnya bukan?"

Aku terdiam dan memalingkan wajahku kearah lain

"Yuri sudah menikah dengan pria yang dijodohkan oleh ayahnya."

Aku sontak menoleh kearahnya. "Benarkah?"

Sehun mengangguk. Kemudian dia mengeluarkan sesuatu dari sakunya. Itu buku pernikahannya. Pernikahannya dengan Yuri. Lalu dia memberikannya padaku.

Dengan berusaha tidak gemetar aku membuka buku itu. Jantungku mencelos, tidak ada nama Yuri disana. Hanya ada Im Yoona. Im Yoona dan Oh Sehun.

"Ini?"

Sehun tersenyum tipis lalu mengangguk. "Sehari setelah pernikahan, aku datang ke kantor pemerintahan bagian pernikahan. Lalu aku mengatakan bahwa wanita yang kunikahi bernama Im Yoona."

Darahku berdesir. Ini bukan mimpi kan?

"Aku tahu aku bodoh. Butuh waktu tiga bulan untuk mencoba mencari tahu seperti apa perasaanku padamu. Aku mengabaikanmu, sekali lagi menggunakan Yuri sebagai alibi-ku. Namun ketika melihat Lee Dong Hae begitu mencintaimu, aku tidak rela. Yoona."

Aku menahan nafas ketika tangannya terangkat membelai pipiku. "Kau dan Yoonju memang begitu mirip. Mungkin.. bagi mereka yang tidak mengenal kalian kan mengatakan seperti itu. Tapi aku .. aku mengenal kalian. Kalian adalah pribadi yang berbeda. Yoonju.. dia begitu lembut dan sensitif.  Sedangkan kau.. kau Yoona. Begitu pemberani dan naif. Kau akan mengungkapkan apapun yang menurutmu salah, tidak peduli yang mendengarkanmu akan sakit hati atau tidak."

Kemudian dia melangkah mundur. Entah mengapa itu membuatku kecewa. 

"Kau kira aku masih mencintai Yoonju?"

Tanpa sadar aku mengangguk.

"Kau percaya cinta pertama, Yoona?" tanyanya (lagi)

Aku hanya bisa mengangguk.

"Aku jatuh cinta pada gadis kecil yang menolongku di gereja ketika aku berusia dua belas tahun. Saat itu, aku terjatuh dari atas pohon ketika aku baru saja menolong seekor kucing yang tidak bisa turun dari sana. Aku yang sedang berjalan pulang dari gereja melihat seekor kucing mengeong di atas pohon. Jadi aku.. dengan jiwa sok pahlawan yang kumiliki, aku mencoba memanjat pohon itu meski aku takut dengan ketinggian. Lalu setelah berhasil menolong kucing itu, aku tidak memiliki nyali untuk turun. Kau bisa menebak cerita selanjutnya kan Yoona?" tanyanya sambil mengerling kearahku.

Aku menahan nafas dan membantu mendengar ceritanya. 

"Aku tahu kau bisa menebaknya Yoona.." dia berujar lagi.

"Ketika dia melompat, kakinya terluka parah.. lalu.. lalu ada gadis kecil yang tiba - tiba berlari melompati tiga anak tangga sekaligus untuk menolongnya.. gadis kecil itu membawa anak laki - laki itu duduk di depan gereja.." Aku menghentikkan ucapanku ketika melihat senyum manis terpeta di wajahnya.

Cinta dan Rahasia (Complete)Where stories live. Discover now