'Kabur'

1.5K 206 48
                                    

Waktu menunjukkan pukul 00.15 tapi Suzy masih bergelut dengan pemikiran yang menyelimutinya sejak tadi sore. Ia terduduk di ujung ranjang dan mendekap ponselnya erat

Haruskah ia tetap tinggal dan menghadapi semua ataukah haruskah ia pergi dan melewatkan ujian kenaikan kelasnya?
Ini membuatnya terjebak, seperti sedang berada di papan permainan catur.

Segera dia bangkit dan menekan beberapa angka di ponselnya. Saat akhirnya mampu menemukan jawaban setelah sekian lama berpikir



"Oppa! Undangan itu . . . Emm aku akan kesana.."

"_ngghh"

"Woohyun Oppa! Kau dengar aku!?!"

"Hya! Bae Suzy! Kau tidak tau ini jam berapa eoh!? Tidurlah!" teriak kesal Woohyun di sebrang telepon, merasa tidurnya terganggu

"Iiish telingaku.." ucap Suzy menjauhkan ponsel dari telinganya "Oppa dengarkan aku baik-baik. Ini adalah keputusanku. Undangan Theater di Roma itu..aku akan mengikutinya. Dan soal sekolahku...emm..tinggal kelas pun tak masalah. Ini kesempatan yang bagus Oppa! Theater itu akan jadi pengalamanku juga untuk menjadi seorang artis yang sesungguhnya. Tidak ada protes!"




Tuuuuutt




Woohyun yang terbangun tengah malam dan masih mengumpulkan nyawa saat itu langsung sadar. Ia mendengar detail apa yang baru saja di ucapkan gadis di sebrang telepon nya. Dia tentu tau alasan Suzy ingin ikut Theater.. Bagaimana bisa dia yang tidak begitu lancar bahasa inggris akan ikut theater itu? Dia memang ingin dikenal dunia..tapi theater? Bukankah itu sangat sulit.

"Haaahh..bukankah tema nya musical? Dia bahkan bukan penyanyi atau idol. Ck gadis itu selalu saja! Tidak memikirkan resiko nya!" gerutu Woohyun dalam posisi tidurnya. Ia kemudian melihat amplop perak di meja dekat ranjang.

"Aku juga belum menyelidiki ini. Aneh.. Yang mengundang Tuan Taeyang. Artinya dia orang korea? Taeyang ya?..hmm..kenapa aku merasa namanya tidak asing?"





•••





"Kau yakin Love?"

"Emm Eomma!" Suzy mengangguk cepat sambil mengepak barang-barang miliknya ke dalam koper warna soft pink

Bae Ji Hyun memandang anaknya lekat. Ia sendiri tidak yakin soal undangan Theater itu. Suzy? Italia? Rasanya seperti deja vu. Tapi keras kepala miliknya sepertinya juga menempel erat pada Suzy. Kalau keputusannya akan pergi, pasti dia akan pergi

Bae Ji Hyun menghela nafas berat

"Kau tau, kalau saja tidak ada deadline novel yang selalu dibuntuti si bantet (penerbit) itu. Pasti Eomma akan ikut denganmu. -Huft!- Harusnya Eomma tidak tanda tangan kontrak saat itu dan jadi penulis lepas saja. -Huft- Hmm tidak bisakah kau tidak usah ke Itali, ne?" Bae Ji Hyun mencoba membujuk Suzy sekali lagi

"Eomma.. Meskipun ini pertama kalinya aku pergi ke Italia dan juga ikut berperan di Theater. Aku akan berjuang. Ku rasa kesana adalah pilihan yang tepat untuk karirku, bukankah begitu?"


Bae Ji Hyun tersenyum kecut. Suzy tidak mengingat ia pernah ke Italia saat kecil.

'Hmm bukankah itu hal yang baik? Tidak akan ada hal buruk yang terjadi! Tidak akan!' batin Bae Ji Hyun

Italia itu besar, lagipula Suzy akan ke Roma, bukan ke Catania, itupun fokus untuk pentas Theater. Tidak mungkin juga Suzy akan bertemu Dr. Alex bukan? 2 kota itu berjauhan.





Just A KissWhere stories live. Discover now