; sebelas

2.9K 557 189
                                    

belum selesai gua kepikiran soal calum yang bahkan tidak mau kontak mata dengan gua, udah ada kabar lagi kalau calum masuk rumah sakit karena perkelahian yang biasa dilakukannya. gua harus datang kerumah sakit untuk menyelesaikan apa yang terjadi antara gua dan dia. kita ngga bisa cuma diam dan membiarkan hubungan diantara kita hancur begitu saja.

"hazel," panggil gua pada hazel yang sedang sibuk membaca novel fiksi disebelah gua. "nanti sore abis balik kita ke rumah sakit, yuk."

hazel mengangkat sebelah alisnya. "ngapain? lu sakit, vel?" tanya hazel.

gua menggeleng pelan. "calum yang masuk rumah sakit. biasa, berantem dia." gua menjawab pertanyaan hazel lalu menarik napas.

"lu yakin, udah siap ketemu dia?" tanya hazel menunjukan wajah sedikit khawatir. dia tahu perasaan gua terhadap calum itu serius dan gua sangat sedih akan apa yang baru-baru saja terjadi.

"gua yakin, za. kalo ngga emang ada cara lain buat memperbaiki ini semua? seengganya, kalo mau pisah pake cara baik-baik lah," jelas gua pada hazel. rasanya sesak saat membicarakan kata pisah. gua mulai terbiasa dengan keberadaan calum. . .

"lu udah siap, kalo harus ketemu anak sekolahan dia yang lain? temen-temen jessica pasti ada disana juga, deh." hazel menanyakan lagi keputusan gua. sayangnya, hazel, keputusan gua udah bulat.

"yakin, za. yakin banget."

***

ternyata jessica dan kawanannya juga ada di ruang inap calum. total orang di dalam ruangan ada 9 orang. untungnya ada ashton yang menyambut gua dengan senyum, dan michael yang mengajak hazel ngobrol, jadi suasananya terasa lebih santai.

"hai, calum." gua memanggil calum yang sedang membaca komik sinchan dengan pura-pura serius, menghindari gua.

"guys," ujar luke pada jessica dan teman-temannya. "kita keluar dulu, yuk. sekalian temenin gua cari makan, nih."

"nggak," ujar jessica. "gua gabisa ninggalin calum."

gua memutuskan untuk mengabaikan jessica, lalu kembali fokus pada calum. "cal, listen to me."

calum akhirnya mengangkat pandangannya, menatap manik gua dalam dengan pandangan sinis. "apa lagi yang harus gua dengar sih? tentang gua yang selalu menggaris bawahi lu seperti sesuatu yang penting, meski lu selalu mencetak miring gua seperti sesuatu yang asing?" tanyanya. "ngga perlu."

gua menganga, mendengar pernyataan calum. dia salah paham! dan yang gua lakukan selanjutnya adalah hal tergila yang pernah gua lakukan selama gua hidup.

gua mencium calum dihadapan tujuh orang lainnya.



ANJAY MANTAP DJIWAAA CALUM KATA2NYA

spam comment nanti aku apdet cepet hehehehehehe

skinship//calum.Where stories live. Discover now