5. Cara Lain Menjadi Sempurna

2.6K 271 20
                                    

Terimalah tubuhmu apa adanya, jadilah dirimu sendiri

~o~

Demi memperoleh tubuh seseksi J-Lo, Lalas tak putus asa mengupayakan berbagai cara. Setelah kemarin merasa tidak cocok ikutan senam body language, kali ini Lalas tertarik mencoba cara yang lebih instan. Ia berniat minum obat nafsu makan. Lalas menunjukkan pada Joan obat yang diberikan Fitri teman kursusnya. Fitri meyakinkan Lalas bahwa dengan meminum obat itu, berat badannya pasti akan naik hanya dalam waktu dua minggu. Fitri telah membuktikan keampuhan obat itu. Lalas percaya karena ia menyaksikan sendiri tubuh Fitri yang dulu tak kalah kerempeng dari dia, kini berubah seksi dan montok di bagian yang tepat.

"Yakin lo mau minum beginian? Nggak pake minum obat penambah nafsu makan aja makan lo udah banyak," kata Joan menanggapi penjelasan Lalas.

"Kali ini ditambah minum susu, ice cream, coklat dan semua porsinya dua kali lipat," sahut Lalas.

"Hiyaaa, kalo makan kayak gitu gue juga mau, La. Haduh, andai gue sekurus elo. Gue bisa bebas makan sebanyak itu," keluh Joan sembari merengut.

"Kita berdua memang aneh ya. Buat gue, makan sebanyak itu adalah sebuah perjuangan, tapi buat lo, justru menahan makan yang enak-enak kayak gitu adalah perjuangan. Huft, ada apa dengan dunia? Kenapa jadi kebolak-balik gini? Pokoknya dalam waktu tiga bulan gue harus bisa mencapai berat badan ideal," tekad Lalas.

Lalas benar-benar mencoba minum obat penambah nafsu makan berbentuk bulat gepeng sebesar biji jagung itu. beberapa jam setelah ia minum, efek obat mulai terasa. Lalas merasa lapar sekali. Melebihi rasa lapar yang biasa ia rasakan. Untunglah Mami biasa memasak banyak makanan. Bahkan jatah makanan Reni kakaknya pun nekat dilahap Lalas.

Di sekolah, porsi jajannya juga bertambah tiga kali lipat. Jika biasanya makan mi ayam plus pangsit cukup semangkuk, kini ia sanggup menghabiskan dua porsi. Begitu juga lontong sayur, ketoprak bahkan burger. Lalas juga membawa banyak bekal makanan saat sekolah. Roti bakar, mie goreng, wafer, coklat, biskuit ditambah jus alpukat. Joan yang justru sedang berusaha mati-matian menahan lapar, mulai merasa tersiksa melihat Lalas yang hampir selalu terlihat mengunyah makanan.

"Delastaaa, elo itu mau sekolah atau piknik sih?" protes Joan histeris melihat bekal makanan yang dibawa Lalas.

"Demi tubuh seksi, gue rela melakukan apa aja, termasuk makan enak sebanyak-banyaknya," sahut Lalas kalem sambil mengunyah coklat dengan campuran kacang hazelnut.

Joan menelan ludah melihatnya. Jelas berusaha agar air liurnya tak menetes.

"Gue bagi dong, La. Kayaknya roti bakar isi coklatnya enak tuh."

"Eit, jangan, Jo! Lo inget dong jins lo nomor 29 yang baru. Jangan sampe ntar lo nggak muat lagi pake celana itu."

"Sampe sekarang juga emang belum muat..." wajah Joan mendadak nelangsa mengingat jins barunya itu.

"Nah, apalagi gitu. Jangankan nyobain roti bakar gue, Jo. Sekedar nyium baunya aja juga elo nggak boleh. Nanti kalo aroma roti bakar gue bikin program diet lo gagal, berabe kan tuh," sahut Lalas, kali ini ia mulai mengunyah roti bakar yang sejak tadi membuat air liur Joan hampir menetes.

"Nggak segitunya kali, La. Masa nyium baunya aja bisa bikin gue gagal langsing, sih! Elo tega banget sengaja bikin gue ngiler..." Joan menatap nanar berbagai makanan enak yang terhampar di hadapannya.

Melihat wajah Joan, Lalas tidak tega juga tapi bukan berarti lantas ia memberikan salah satu makanannya itu pada Joan, dia malah buru-buru menyembunyikan semua makanan itu ke dalam tasnya.

Sweet Revenge (Completed)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon