Sisi Manis

3.1K 264 2
                                    

Bella berlari sambil terus mencoba menemukan ide, dan untuk mengusir Mark dari pikirannya.

Sekujur tubuh Bella berkeringat dan lelah tapi Bella tetap berlari walau ia tahu jika dipaksakan ia akan pingsan, tapi karna sifat keras kepalanya itu ia tidak akan berhenti sampai mendapat apa yang dia mau.

Karna sudah tidak kuat lagi menahan rasa kecapeannya itu dan penghilatannya mulai buram tiba-tiba saja Bella menabrak seorang pria yang tidak ia ketahui dan jatuh pingsan.

**

Mark sedang berjalan-jalan saat itu ketika ada yang mencuri perhatiannya.

Itu Bella?? Batin Mark. Mark melihat Bella yang sudah pucat pasi dan ngos-ngosan seperti mayat hidup yang berlari dengan tubuh kurusnya itu.

Sepertinya Bella tidak melihat Mark, karna ketika Bella mendekat ia langsung menabrak dada bidang Mark dan langsung terkapar ditanah.

Itu membuat Mark panik sekaligus khawatir, ia menunduk lalu mengguncang badan Bella dan memanggil namanya,

"Bella? Bella, hey bangunlah" Ucap Mark khawatir.

Karna tidak ada respon apapun dari Bella, akhirnya Mark membopong Bella menuju apartemen Mark, karna ia tidak tahu password apartemen Bella.

**

Kepala Bella terasa sakit dan pusing, samar-samar Bella membuka matanya dan menatap ke atap.

Bella berusaha bangun dari tempatnya namun karna benturan dikepalanya ia merasa pusing sekali sehingga ia tidak bisa bangun.

"Uh," geram Bella, "dimana aku?" Tanyanya.

"Kau berada di apart ku." Kata Mark.

Bella langsung membuka matanya lebar-lebar karna ia berpikir bahwa mungkin ia diculik dan yang menjawabnya adalah suara yang tak ia kenal.

Bella langsung terduduk dan menyadari bahwa ia berada diranjang. Itu membuatnya semakin berpikir negatif.

Ketika Bella memeriksa tubuhnya bahwa ia tidak telanjang, Bella melihat ke sekeliling dan mendapati bahwa ia berada dikamar Mark, dan Mark sekarang sedang berdiri didekat pintu sambil bersilang tangan menatap Bella.

Tatapan Mark membuat tubuh Bella merasa panas, sensasi aneh yang dia rasakan tiap kali Mark menatap Bella. Dan tatapan itu seakan-akan sedang menelanjanginya padahal ia sedang mengenakan pakaian.



Tanpa berkata apa-apa Mark langsung berjalan menuju Bella. Bella sedikit merasa panik namun ia tidak memperlihatkannya dan tetap berdiam ditempatnya.

Mark duduk dikasur berhadapan dengan Bella. Dengan tatapan memikatnya itu dia memandang wajah Bella lekat-lekat dan semakin mendekatkan  bibirnya ke bibir Bella.

Bella yang berpikir bahwa Mark akan menciumnya spontan saja menutup matanya, mungkin karna ia seorang penulis novel, jadi ia selalu saja berpikir yang tidak-tidak.

Mark tersenyum ketika Bella menutup matanya, telunjuk Mark perlahan-lahan menyentuh jidat kiri Bella yang benjol akibat tabrakan tadi dan Bella pun tersontak dan meringis.

"Aw!" Pekik Bella.

Mark tertawa, "Apa itu sakit??" Tanyanya.

"Tentu saja sakit!" Gerutu Bella sambil memegangi jidatnya, "astaga kenapa dengan jidatku?" Tanya Bella.

"Astaga, kau amnesia?" Ejek Mark diikuti tawanya.

"Kau jangan tertawa diatas penderitaan orang lain, nanti kau kena imbasnya baru tau!" Kata Bella sedikit marah.

"Oh maaf, Bella mou. Sini ku obati" Ucap Mark menggoda.

*mou = sayang.

"Mou? Apa itu bahasa Italia??" Tanya Bella.

"Iyah, pintar sekali kau Bella mou" Jawab Mark sambil mengacak rambut Bella yang berantakan.

"Apa sih? Jangan sentuh rambutku!" Kata Bella tersipu sambil merapikan rambutnya.

Mark hanya tersenyum memandang Bella yang cemberut.

"Kau ternyata punya sisi manis juga ya Bella mou?" Kata Mark.

"Apa?" Tanya Bella.

Tekan 🌟 untuk update selanjutnya.





Rahasia Abadi(COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang