Lalu dokter muda itu meninggalkan ruang rawat Baekhyun yang bahkan tidak bisa dikatakan ruang rawat. Yah, karena tentunya lebih mirip dengan kamar hotel dengan fasilitas bintang lima.

"Eomma akan telfon Appa mu sebentar Chan" Nyonya Park keluar meninggalkan Chanyeol yang bahkan masih tak percaya dengan keajaiban di hadapannya.

"Baekie~" Chanyeol naik ke ranjang rawat Baekhyun lalu mengecup kedua pipi Baekhyun bergantian. "Kau sadar sayang~ hyung bahagia sekali"

Baekhyun hanya mengerjapkan kedua matanya, menatap hyung nya yang tersenyum. Lalu tak lama dia pun ikut tersenyum hingga matanya menyipit, sangat cantik.

"Aigoo, neomu kiyowo" Chanyeol mengusak pelan rambut Baekhyun.

"Hyung?"

"Ne, ada yang Baekie inginkan sayang" Chanyeol mengusapkan hidungnya ke arah pipi Baekhyun yang masih saja gembil sekalipun hanya infus sebagai pengganti makanan yang masuk ke dalam tubuhnya.

"Ihihiiii..... geliii hyung" Baekhyun sudah bisa diajak bercanda lagi, Chanyeol senang bukan main dalam hatinya dan semakin gencar mengusap hidungnya ke pipi gembil itu.

"Hmmm... Baekie ingin makan humberger" lanjutnya. Chanyeol terkejut dan menjauhkan wajahnya dari wajah Baekhyun lalu menatap adiknya dengan tatapan yang sulit diartikan. Heol, yang benar saja jangankan humberger bahkan bubur rumah sakit yang terkenal encer dan tanpa rasa pun untuk saat ini belum diizinkan masuk ke tubuhnya.

"Ekhem.... itu... nanti akan hyung belikan kalau Baekie sudah sembuh saja ya sayang. Sekarang perut Baekie belum bisa menerima humberger, lagipula kan Baekie baru bangun tidur. Humberger tak baik untuk kesehatan kalau di makan sehabis bangun tidur". Chanyeol berdehem sejenak untuk mencari alasan penolakan keinginan malaikat mungilnya tanpa menyakiti hatinya. Sekalipun alasan itu sama sekali tidak ada hubungannya.

"Padahal Baekie ingin makannya sekarang" Baekhyun merengut tidak suka sambil mengerucutkan bibir mungilnya yang pucat itu.

"Nanti saja ya sayang, kalau Baekie sudah benar-benar sembuh hyung janji akan belikan Baekie humberger sampai Baekie puas"

"Jeongmalyo?"

"Tentu saja sayang, karena hyung sayaaaang Baekie" Chanyeol kembali mengusapkan hidungnya ke pipi Baekhyun.

"Ihihiiiii... berhenti hyung... ihihiiii.... Baekie geliiii.... ihihihiiii....." Dengan gerakan tak beraturan Baekhyun mulai menendang-nendang selimutnya. Apalagi saat Chanyeol mengerjainnya dengan menciumi seluruh wajah Baekhyun.

"Hyung!!!!" Teriak Baekhyun sambil terkikik geli lalu Chanyeol segera menjauhkan wajah dan tubuhnya dari Baekhyun saat tersadar kalau Baekhyun bahkan baru saja sadar dari komanya.

"Hyung hanya terlalu bahagia sayang, akhirnya malaikat kecil keluarga Park telah kembali" Chanyeol mengusak pelan rambut Baekhyun sebelum beranjak dari ranjang rawatnya.

"Baekie harus banyak istirahat agar cepat sembuh" Chanyeol membenarkan letak selimut yang sedikit berantakan karena ulahnya yang menjahili adiknya itu.

"Hyung?"

"Ne, ada apa sayang?"

"Haus". Tanpa menjawab Chanyeol segera meraih gelas di atas nakas samping ranjang yang sudah lengkap dengan sedotan dan mendekatkannya ke mulut kecil Baekhyun. Baekhyun yang memang dasarnya merasa sangat haus meminumnya dengan rakus namun tiba-tiba oleh Chanyeol dihentikan.

"Kata Dokter Zhang, Baekie boleh minum air tapi tidak dalam jumlah banyak sekaligus, sedikit-sedikit saja tetapi dalam tempo waktu yang sering. Jadi minumnya nanti lagi ya" Chanyeol meletakkan kembali gelasnya lalu menatap Baekhyun yang mengerucutkan bibirnya dan memasang wajah sedihnya.

[2] My Brother | BROTHERSHIP |✔Où les histoires vivent. Découvrez maintenant