Only You 4 (B)

3.8K 595 84
                                    


Jaejoong mematut dirinya di depan cermin berukuran sedang di kamar pribadinya. Ia hanya berdiri terdiam sambil memfokuskan mata doenya pada permukaan perutnya yang tak lagi rata.

Ya... Jaejoong sekarang ini tengah mengandung anak dari mantan kekasihnya Jung Yunho.

Ah... mengingat nama itu saja sudah membuat hati Jaejoong tersayat-sayat perih ketika semua kenangan indah yang pernah Yunho dan Jaejoong lakukan selama ini telah menjadi sebuah bentuk ke sia-siaan belaka.

Tangan kanan Jaejoong gemetar saat ia mulai menaruh telapak tangannya di atas perut buncitnya. Pria cantik itu mulai meraba-raba perutnya dengan gerakan memutar merasakan bagaimana bentuk ukuran dari perutnya yang kian membesar. Indera perabanya seolah-olah mengatakan apa yang ia pegang bukanlah tipuan.

Perutnya memang membuncit dan akan terus membuncit hingga membentuk sebuah ukuran yang bisa dikatakan sangat besar, tepat saat janinnya telah berusia 9 bulan. Karena disitulah tempat dimana anaknya hidup dan berkembang.

Jaejoong bingung harus dengan ekspresi apa untuk mengutarakan perasaannya saat ini. Sejujurnya ia senang dengan keajaiban yang di berikan kepadanya. Namun disisi lain dengan keberadaan anak ini ia pasti akan selalu teringat dengan mantan kekasihnya Jung Yunho.

Sungguh ia ingin sekali mencoba mengubur dalam-dalam semua kenangannya bersama pria yang pernah mengisi hari-harinya. Tapi apalah daya karena pada kenyataannya ia masih belum mampu untuk melupakan Yunho.

Bisa dibilang ia adalah pria bodoh karena masih mengharapkan mantan kekasihnya kembali kepadanya. Tapi nyatanya Yunho malah memilih yang lain dan bukan dirinya.

Tragis...

Tapi Jaejoong adalah seorang yang tak mampu berpindah hati dalam waktu singkat. Sekalipun Changmin selalu berada disampingnya tapi ia masih tidak bisa menghilangkan bayang-bayang Yunho dari pikirannya.

Jaejoong terus berusaha tegar dan sabar karena ia bukanlah tipe orang yang pendendam. Hatinya benar-benar tulus. Ia adalah tipe pecinta. Mencintai apa yang ia cintai meskipun ia telah menjadi pihak yang paling tersakiti.

Tapi masih ada satu harapan dan doa yang selalu di panjatkan olehnya, semoga Tuhan memberikan kebaikan untuk dirinya dan anak yang ada didalam kandungannya. Meski ia tidak tahu bagaimana kehidupannya dimasa yang akan datang tanpa sang belahan jiwa...

Jung Yunho...

.
.

Mrs. Jung dan Boa tengah sibuk mempersiapkan segala hal yang diperlukan untuk pernikahan anaknya. Rencana awal, mereka menginginkan pernikahan yang mewah dan meriah serta dihadiri banyak tamu undangan. Namun karena kondisi Yunho yang belum membaik maka pesta pernikahannya di ubah menjadi sesederhana mungkin karena Yunho dan Boa akan melangsungkan pernikah di Rumah Sakit tempat Yunho di rawat.

Cukup aneh, mengapa pernikahan tetap di selenggarakan disaat Yunho belum sadarkan diri. Pertanyaan ini sempat menjadi perdebatan antara Mrs. Jung, Mr. Jung dan keluarga besar mereka. Lagi-lagi jawaban yang di berikan Mrs. Jung membuat semua keluarga kembali bungkam.

Ia mengatakan dengan lantang jika ia tidak ingin anaknya berubah menjadi seorang gay. Satu-satunya cara agar Yunho tidak berkutik dan mengelak yaitu pada saat Yunho telah sadarkan diri, anaknya sudah resmi menikah dengan seorang wanita dan harus menjalankan status barunya bersama Boa hingga akhir hayat.

Egois memang...
Tapi bagaimana pun seorang ibu pasti selalu menginginkan yang terbaik untuk anaknya.
Apapun caranya...
Ia akan lakukan semuanya...

.
.

Kini tiba saatnya upacara pernikahan Yunho dan Boa diselenggarakan. Tepat pada pukul 08.30 a.m para keluarga terdekat mulai berdatangan. Begitu pula dengan sang pendeta.

Only You (END) ✔जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें