Only You 02 (A)

4.8K 565 29
                                    


Jaejoong menghentikan tawa gelinya saat mendengar rentetan dan rengekan Changmin yang berubah menjadi amukan karena ia telah berhasil menggoda Changmin yang kesal padanya. Ditolehkan wajahnya menatap Changmin yang sedang cemberut, kemudian ia membawa tangan Changmin kedalam genggamannya.

Saat merasakan genggaman lembut yang diberikan Jaejoong padanya, membuat Changmin segera menepikan mobilnya ditempat yang cukup sepi.

Setelah mematikan mesin mobil, kemudian Changmin menolehkan kepalanya melihat Jaejoong yang terus menatapnya tanpa melepaskan genggaman tangan kanan Changmin.

Seketika Changmin merasakan ulu hatinya berdenyut sakit kala menatap wajah kesedihan Jaejoong yang kerap kali ditunjukkan jika sedang bersamanya.

Tidak... bukan wajah menyedihkan yang ingin Changmin lihat.

Cukup sudah air mata bodoh dan tidak berguna Jaejoong keluarkan hanya karena seorang pria brengsek. Pria yang cukup brengsek karena memilih melepaskan berlian dan memilih racun.

Sejenak Changmin menghela nafas lelah, kemudian ia mencoba tersenyum. Jari-jarinya tergerak mengusap lelehan air mata Jaejoong yang tak henti-hentinya mengalir. Menghapus jejak kesedihan Jaejoong yang membasahi pipinya.

"Kau taukan jika aku menyukaimu. Mencintaimu melebihi dari siapapun. Kau tidak perlu khawatir jika bersama denganku Jae. Aku tidak akan pernah meninggalkan orang yang terpenting di dalam kehidupanku." Jaejoong hanya mengangguk pelan menanggapi ucapan Changmin padanya. Pria tampan itu tersenyum melihat Jaejoong yang mengerti akan perasaannya. Ia sangat bersyukur, Jaejoong selalu menghargainya.

Kemudian tangan besar Changmin mengangkat dagu runcing Jaejoong guna menatapnya. Lantas membuat Jaejoong membalas tatapan Changmin dengan tersenyum manis namun tersirat begitu banyak luka.

Lalu Changmin membawa wajahnya untuk mendekat pada wajah Jaejoong, hendak menggapai sesuatu yang menggoda untuk dikecup.

Jarak diantara keduanya sangat lah dekat, hingga hidung Jaejoong dan Changmin saling bersentuhan.

Namun...

Sangat disayangkan...

Untuk kesekian kalinya...

Changmin tidak dapat merasakan bagaimana manisnya bibir cherry yang ada dihadapannya. Bibir yang terlihat begitu manis dan merah merekah, tidak pernah sekalipun ia dapatkan. Karena dengan cepat Jaejoong memalingkan wajahnya, menghindari bibir Changmin yang hendak mendarat dipermukaan bibir Jaejoong.

Changmin menghela nafas berat dan malah menumpukan keningnya pada pundak kiri Jaejoong karena ia lelah. Ia lelah, Jaejoong ternyata tidak sepenuhnya menerima keberadaanya.

Karena apa?

Karena seorang Kim Jaejoong masih menjaga dengan baik apa yang masih ia jaga. Ia masih mengklaim jika dirinya masihlah milik Jung Yunho sang mantan kekasih. Sekalipun pria tampan itu bukanlah kekasihnya lagi. Namun apa salahnya jika ia menyimpan rasa yang diberikan Yunho padanya. Rasa terakhir nan indah sekaligus menyakitkan. Sebuah kecupan dan lumatan penuh perasaan. Ciuman yang paling bermakna, ciuman yang paling berkesan, dan

Ciuman terakhir...

Sebelum pada akhirnya...

Mereka...

Berpisah...

"Maafkan aku Changmin-ah..."

.

.

Yunho menatap Jengah pada wanita yang ada dihadapannya. Ck... bagaimana ia tidak kesal, jika wanita yang akan menjadi calon istrinya memeluk manja tubuh kekarnya di tempat umum. Ia benar-benar risih akan sikap wanita ini yang malah mengundang banyak mata yang menyaksikan.

Only You (END) ✔Where stories live. Discover now