2. Sweet Revenge Plan

Start from the beginning
                                    

"Buat persiapan menyambut Ji Chang Wook datang ke Indonesia, siapa tau dia ngajak gue ngobrol," khayalan Lalas tak masuk akal.

Selera Lalas dan Joan soal cowok juga berbeda sekali. Joan suka cowok bertampang kebule-bulean mirip Lorgan Lerman, Lalas suka cowok bertampang oriental mirip Ji Chang Wook. Bisa ditebak, mengapa mereka masih jomblo.

Persamaan mereka hanya satu, sama-sama suka menulis. Karena itu mereka tergabung dalam jajaran redaksi majalah dinding sekolah.

"La, ini, pengumuman acara malam perpisahan kita nanti," kata Joan sambil memperlihatkan selembar karton yang ditulisi dengan tinta warna warni.

"Wah, ada acara dansa segala. Norak banget deh! Ketua OSIS kita pasti kebanyakan nonton film ABG Hollywood nih! Di sini, mana ada acara dansa-dansi segala," komentar Lalas skeptis.

"Weits, jangan salah, La. Ada juga pastinya dong! Acara perpisahan tanpa band dan dansa, pastinya bakal nggak seru," bantah Joan.

"Terus, nanti gue dansa sama siapa? Muka gue mau ditaro mana kalo Kevan liat gue dansa sendirian. Pasti dia bakalan semakin memandang hina gue," kata Lalas cemas.

"Jangan ge-er deh, La! Belum tentu Kevan merhatiin lo," ledek Joan.

"Eh, siapa tau! Biar gimana jabatan gue cukup penting di sekolah ini. Ketua redaksi Mading sekolah. Nggak sembarangan," sahut Lalas sedikit jumawa.

"Gue juga nggak mau pas acara pesta dansa perpisahan sekolah nanti Daniel liat gue dansa sendirian," kata Joan ikut merasa cemas.

Sejak kelas satu Joan naksir berat Daniel Youngblood. Cowok itu sebenarnya tidak terlalu ganteng. Joan suka hanya karena Daniel blasteran Inggris-Sunda. Sebelumnya hanya Lalas yang tahu perasaan spesial Joan pada Daniel. Tapi ketika Joan tahu Daniel sekelas dengan Kanya teman sekelasnya saat di kelas sepuluh dulu, Joan tanpa sadar bilang pada Kanya ia naksir Daniel. Joan tak menyangka, seminggu lalu Kanya menyampaikan kata-katanya yang menyukai Daniel langsung kepada Daniel.

"Kita harus cari pasangan dansa nih! Bukan pacar ya. Gue udah nggak mood pacaran," kata Lalas sinis.

Ia masih teringat sakit hatinya ditolak Kevan dengan kata-kata pedas dan penuh penghinaan.

"Hm, kayaknya gue harus merevisi bentuk badan gue supaya keren. Kevan bilang apa? Body gue tipis? Liat aja nanti! Gue bakalan mengubah body gue jadi super seksi kayak body Jenifer Lopez! Biar dia nyesel udah meremehkan gue," lanjut Lalas.

"Gue juga mau melangsingkan badan. Dan nanti kalau gue udah langsing, gue jamin, jangankan Daniel 'darah muda' itu, cowok yang lebih cakep dari dia bakalan naksir gue," sahut Joan yakin.

Lalas mengacungkan kedua ibu jarinya tanda setuju.

"Mulai besok gue nggak makan nasi deh. Gue ikhlas nahan laper. Cowok kan lebih suka lihat cewek yang langsing," tekad Joan sambil memandangi tubuhnya sendiri dengan perasaan nelangsa.

"Mulai besok, gue bakalan tampil lebih feminin. Lebih rapi dan modis, pasti cowok lebih suka sama cewek modis," janji Lalas.

"Dan lo kayaknya harus gemukin badan lo sedikit deh, La..." kata Joan sambil memandangi tubuh Lalas dari ujung kepala hingga ujung sepatunya.

"Kenapa memangnya badan gue? Badan gue baik-baik aja, nggak ada masalah," sahut Lalas sambil memerhatikan tubuhnya sendiri.

"Yeaaah..." Hanya itu komentar Joan sambil mengangguk-angguk.

"Lo ngiri sama body langsing gue?" ledek Lalas, lalu kembali nyengir lebar.

"Ih, siapa juga yang ngiri sama body tipis gitu!" sahut Joan menahan sebal.

"Body gue kan udah begini dari 'sono'nya, Jo. Gimana cara bikin badan gue padat berisi? Sehari gue udah makan lima kali tetap aja berat badan gue nggak naik se-ons-pun." ucap Lalas, kali ini dengan raut wajah serius.

Joan menghela napas. Ia memandang sedikit iri tubuh Lalas yang super langsing cenderung kurus. Sehari Lalas makan lima kali? Enaknya! Sementara Joan harus menahan nafsu makan hanya makan sekali sehari jika berat badannya ingin turun! Dunia sungguh tidak adil bagi Joan.

"Oke, gue bertekad berubah jadi lebih keren dan bikin Daniel nyesel seumur hidup karena udah nolak gue. Sweet revenge dimulai sejak detik ini!" ucap Joan semangat.

"Siap!" sahut Lalas tak kalah semangat.

Mereka berdua saling menepukkan telapak tangan kanan sebagai tanda sweet revenge plan resmi dilaksanakan. 

**=========================**

Kisah ini diawali dari persahabatan dua gadis satu sekolah. Gadis biasa yang berusaha menjadi berarti dengan kemampuan mereka sendiri.

Selamat membaca.

Salam,

Arumi

Sweet Revenge (Completed)Where stories live. Discover now