9

64 2 0
                                    

"Pagi sar" sapa miko dengan senyum yang siapapun yang melihatnya akan meleleh seperti lilin

"Pagi pak" balas sarah dengan senyumnya sambil merapikan mejanya yang sedikit berantakan

"Nanti kita makan siang bareng ya?" Tawar miko yang masih memperhatikan gerak gerik sarah, miko merasa dia harus cepat ambil tindakan untuk mendekati sarah lebih lagi dari yang selama ini dia tunjukin ke sarah dan dia harus buat sarah tau gimana perasaannya kepada gadisnya ini yang hanya punya tingkat kepekaan sebanyak 0% atau bisa dibilang tidak punya tingkat kepekaan sama sekali, miko masih ingat kejadian saat dirinya di mall hanya untuk menghilangkan penatnya karena pekerjaannya yang menumpuk namun tanpa sengaja dia melihat jo yang sedang menggandeng tangannya karin sambil tertawa dengan sarah yang sepertinya marah karena bisa dilihat dari sarah yang mengerucutkan bibirnya, miko yang melihat itu langsung mengikuti mereka yang seperti keluarga bahagia, memikirkan tentang keluarga bahagia aja membuat kepala miko pusing

Miko mengikuti mereka hingga sampai di restoran yang menyediakan menu andalannya yaitu pizza, miko bisa melihat karin yang tertawa bersama jo yang membuat orang orang disekitar mereka melihat ke arah meja mereka, dan yang membuat miko geram adalah tatapan jo kepada sarah, miko tau tatapan itu karena miko juga memberi tatapan itu kepada sarahnya, miko tau tatapan itu adalah tatapan seorang lelaki yang mencintai seorang wanita

Karena kejadian itu, miko bisa menyimpulkan bahwa jo sudah memulai yang namanya persaingan untuk mendapatkan hatinya sarah dan miko akan dengan senang hati berpartisipasi dalam persaingan ini, apalagi mengingat miko yang satu kantor dengan sarah mala mempermudahnya mendapatkan hati sarahnya

"Oke pak" jawab sarah sambil mengacungkan kedepan ibu jarinya

***

"Sar, gue gak bisa makan siang sama lo, si dandi ngajakin makan siang, nih dia udah dibawah" ucap mimi sambil melihat sarah yang masih sibuk merapikan berkas berkasnya yang berserakan di mejanya

"Yaudah gak papa, lagian gue juga lunchnya sama pak miko" jawab sarah dengan acuh tanpa memperdulikan tatapan sahabatnya yang tersenyum jahil

"Sarahku sayang, lo gak mau cerita apa gitu ke gue?" Tanya mimi sambil tersenyum jahil

"Emang gue mau cerita apaan sih mi? Udah sana pasti dandi udah nungguin lo" jawab sarah sambil mengibas ngibaskan tangannya mengusir mimi, melihat kelakuan sahabatnya itu mimi langsung mengerucutkan bibirnya dan berjalan mendekati meja sarah

"Lo lagi dekat sama pak miko kan??" Tanya mimi yang membuat sarah langsung berhenti dan menatap sahabatnya itu dengan wajah datarnya

"Yaiyalah dekat, pak miko kan atasan kita, gimana sih lo"

"Lo pasti tau bukan itu yang gue maksud"

"Apaan sih mi? Gue enggak ngerti maksud lo serius" tambah sarah yang sekarang lagi mengikat rambutnya dengan rapi, karena sedari tadi dia hanya mencepol rambutnya

"Ihh lo emang ya, gini ya sarahku sayang, pak miko itu suka sama lo" kata kata mimi yang membuat sarah melihatnya dengan tatapan bingung semakin buat mimi geram dengan sahabatnya ini

"Dari mana lo tau?"

"YaAllah ampunkan dosaku, gini ya sarahku sayang lo masa gak ngerasa kalau pak miko itu beda sama lo, gue aja bisa liat dengan jelas pak miko itu selalu memperhatikan lo, dari dia ngomong sama lo aja gue bisa nilai kalau pak miko itu ada rasa sama lo" jawab mimi dengan geram melihat sahabatnya yang gak nyadar juga dengan perasaan bos mereka kepadanya

"Gue masih gak percaya yang lo bilang, lagian lo juga gak bisa menyimpulkan kalau pak miko itu suka sama gue dong mi, emang pak miko bilang ke lo? Gak kan?" Kata sarah dengan muka santai sedangkan mimi udah masang tampang geram melihat sarah yang gak peka juga jadi orang

SARAHWhere stories live. Discover now