BronSan◈ X⚫Pendekatan Ekstra

3.1K 286 8
                                    



Zora tersengal-sengal di sofa ruangannya, Ia habis berlari meninggalkan Rokka yang keganjenan itu untuk menggagalkan rencananya. Di mobilnya tadi Rokka membuka sebuah rencana antara dia dan anaknya, sebuah rencana untuk suatu pendekatan antara dirinya dengan Rokka.

Awalnya Zora hanya tertawa mendengar penuturan mereka. Tapi ia berpikir, tidak mungkin kan kalau seseorang membuat rencana untuk sang target, tapi rencana itu ia beberkan lansung dengan santai kepada targetnya sendiri. Berarti Rokka dan Jasmine hanya ingin bermain-main dengannya, membuatnya resah, goyah, dan lainnya.

Tapi pikirannya langsung terbentur dengan kenyataan yang sedang terjadi, Rokka membukakan pintu mobil untuk dirinya, didepan kantor dan banyak karyawan yang baru datang maupun berlalu lalang, ia menarik keluar Zora dari dalam mobil dan merangkul pinggangnya prosesif saat memasuki perusahaan.

Zora hanya bisa terdiam ketika otaknya yang biasanya encer kini berubah menjadi bebal, menghambat proses loading kejadian yang sedang terjadi sekarang.

Proses mencerna selesai, ia tersadar dan melihat sekeliling, banyak pegawai yang melihat aksi Rokka, dari yang perempuan dengan mata membunuhnya sampai laki-laki dengan muka tercengangnya.

Zora merasa malu, ia yakin mungkin beberapa menit lagi akan ada gosip terhangat di kantornya. Zora juga menyesalkan Rokka telah membohonginya, ia bilang tadi rencana mereka adalah memperdekat dirinya dan Rokka, tapi sekarang apa? Ia mempermalukan Zora di hadapan para bawahan dan karyawan lainnya.

Tanpa pikir panjang Zora segera melepaskan diri ketika dirinya ingin di bawa masuk kedalam lift oleh Rokka, ia lari menuju tangga darurat untuk sampai ke bagian divisinya, lantai 6.

Kembali ke realita, kini Zora sedang mengatur napas dan jantungnya. Bayangkan saja ia harus menaiki ratusan anak tangga untuk mencapai divisinya.

Setelah jantungnya agak damai, ia berniat mengambil air minum di dapur karyawan, jaraknya lumayan dengan ruangannya, dapurnya di ujung lorong kiri dan ruangannya diujung lorong kanan. Lumayan, lumayan Jauh maksudnya.

Segarnya air dingin telah membasahi tenggorokan kering Zora, ia segera kembali ke ruangannya untuk mengerjakan sebuah proyek pemasaran tentang produk baru yang perusahaan itu keluarkan. GT crop adalah perusahaan elektronik terbesar di indonesia, mereka menjual berbagai macam barang kebutuhan manusia dari yang kecil sampai yang paling besar.

Dan tugasnya Zora adalah membuat sang produk atau barang yang di pasarkan itu laku keras di dunia pasar. Fokus Zora terpecah karena kedatangan Doni -Asistennya- yang memasuki ruangannya dengan berketuk pintu.

"Maaf Bu Syara, Ibu Dipanggil Pak direktur. Beliau bilang secepatnya keruangannya."

Doni menyampaikan pesan direkturnya dengan baku dan profesional, memang kalau mereka sedang dalam kondisi bekerja seperti sekarang, sifat mereka akan berubah menjadi lebih sopan dan profesional, tidak ketika mereka sedang makan siang atau di luar kantor.

"Oke, makasih Don."

Zora tersenyun tipis seraya membalas pemberitahuan dari asistennya, setelah Doni undur diri ia kembali duduk seraya otaknya berpikir mau apa lagi Rokka memanggilnya, apa tidak cukup perbuatan yang dilakukanya tadi pagi di depan para karyawan. Apa masih kurang? Astaga, tapi Zora harus memenuhi panggilan itu, ia ber positif thinking bahwa mungkin saja ada kebutuhan lain Rokka memanggilnya.

Sebelum menuju ruang Rokka, Zora memohon doa pada sang kuasa, semoga saja tidak ada hal buruk yang akan terjadi.

***

BronSAnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang