Chapter 1 : So Annoying

3.3K 193 12
                                    

Taylor's POV

Hari ini ada sebuah pesta besar di London, hampir semua remaja diundang kesini. Termasuk aku, dan pacarku, Harry Styles.

Aku dan Harry sangat menikmati pesta ini...

Oh ya jika kalian ingin tahu lebih dalam tentang hubungan kami. Baiklah aku akan ceritakan.. Aku dan Harry sudah 1 tahun menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih. Aku harap, aku dan Harry akan menikah dalam jangka waktu dekat ini. Walaupun kami belum mempersiapkan apapun.

"Darl... tolong ambilkan segelas sirup jeruk untukku yaa.. tepatnya di dekat patung es itu.."pinta Harry sambil menunjuk sebuah patung es yang lumayan jauh dari tempat kami duduk. Aku memang selalu disuruh-suruh oleh Harry. Tapi entah mengapa, aku selalu saja sayang pada Harry.

Aku mengangguk dan mulai berdiri dari tempat duduk.

Niall's POV

Hari ini aku bersama sahabat-sahabatku yaitu Liam, Louis, dan Zayn sedang berada di Big Party London.

Aku sangat senang di tempat ini, sangat ramai, semua orang bahagia, semua orang tersenyum.

Tiba-tiba saja rasa haus menyerangku. Dan aku rasa, aku harus minum sekarang sebelum terkena dehidrasi sungguhan.

"Liam, Louis, Zayn.. Aku mau ambil air mineral dulu ya.. kalian ingin menitip sesuatu?" tanyaku pada mereka yang sibuk dengan aktivitasnya masing-masing.

"Aku tidak mau..."balas Zayn yang sedang bermain air hockey dengan Liam.

"Oh baiklah.. Liam? Louis?" kataku karena Liam dan Louis sama sekali tidak merespon.

"Aku tidak mau apapun.." balas Liam pandangannya tidak beralih dari Air hockey yang ia mainkan.

"Aku juga tidak mau apapun.. " balas Louis juga masih sibuk, tapi berbeda dengan Liam dan Zayn. Louis sedang asyik memainkan game di Smartphone miliknya.

"Ah baiklah.." gumamku segera bergegas ke booth minuman dan makanan.

***

Akhirnya aku sudah minum segelas air mineral, aah.. rasanya sejuk sekali tenggorokanku ini. Setelah hausku hilang, rasanya sekarang aku mulai merasa lapar. Padahal belum satu jam yang lalu, aku menghabiskan satu loyang pizza buatan ibu. Huh! memang perutku ini seperti perut karet saja...

Aku segera mengambil dua potong kue black forest, kalau hanya satu. Mana cukup?

Saat aku berjalan membawa kue ini, tiba-tiba....

Buuuuuk!!

Ugh! Sialan!! aku tertabrak dengan seorang perempuan. Selain itu, bajuku tersiram dengan 2 gelas sirup jeruk yang dibawa perempuan berambut keriting ini, alhasil aku basah kuyup layaknya tikus di selokan.

"Ah! Kau yaa!" bentakku pada perempuan yang sama sekali tidak kukenal ini.

"Heh! Bajuku juga terkena buttercream black forest mu!! bahkan tanganku juga!!" gadis itu malah balik membentakku seraya menghapus cream black forest di tangannya. Kalau kuperhatikan, sepertinya gadis ini cerewet.

"Mengapa jadi aku yang salah? bukankah kau yang jalan sambil mendengarkan earphone itu?? And suddenly we bumped each other!" celetukku membuat perempuan itu wajahnya memerah. Eh maksudku tapi bukan blushing tapi ingin meledak layaknya bom atom!

"IIIIIIHHHH!!" gadis itu sudah tidak banyak bicara lagi, melainkan langsung memplintir tanganku dengan keras.

"Aaaaakkk!!" otomatis aku langsung berteriak, karena ini benar-benar sakit. Untung saja karena saking ramainya pesta ini, jadi tidak ada yang memperhatikan kami.

Gadis itu langsung meninggalkanku yang masih menderita dengan tanganku ini.

Most Annoying Girl Ever !

***

"Niall... mengapa kau ini?" tanya Louis ketika aku sampai di tempat kumpul kami.

"Eh? Bajumu basah?" tanya Zayn heran.

Aku hanya menundukkan wajahku, karena sudah bingung ingin mengekspresikan kemarahanku mau bagaimana lagi.

"Iya, kau ini kenapa, Niall? mengapa tanganmu kau pegangi terus?" kini Liam membuka mulutnya. Liam memang sudah kami anggap kakak tertua, padahal di group kami. Louis lah yang paling tua, tapi begitulah... sikapnya tak mencerminkan umurnya.

"Yakin kalian ingin mendengar cerita panjangku?" tanyaku tidak yakin.

"Ya!" jawab Liam, Louis, dan Zayn secara bersamaan.

***

Taylor's POV

#FlashbackFewMinutesAgo

Aku sudah selesai mengambil 2 gelas sirup jeruk dingin khusus untuk aku dan Harry. Tiba-tiba saja aku menabrak seorang laki-laki yang sedang membawa 2 potong black forest. Sialnya, baju dan tanganku terkena banyak buttercream yang berasal dari black forest tersebut. Jujur saja, sebenarnya aku juga salah.. karena tidak memperhatikan jalan dan malah asyik mendengar musik favorite ku lewat earphone. Dan ternyata laki-laki yang menabrakku tadi, menyadari kesalahanku. Tanpa pikir panjang lagi, aku langsung menarik-memutar tangan laki-laki tadi dengan kuat. Karena dia bilang "suddenly we bumped!" Ugh! so Annoying! Langsung saja aku tinggalkan anak laki-laki tadi, dia masih meringis kesakitan. Poor you are, annoying random-boy.

#FlashbackEnd

"Sayang... dimana sirup jerukku? Eh? mengapa bajumu penuh cream cake?"tanya Harry dengan nada menyebalkan.

"Ambil saja sendiri.. kau tidak lihat bajuku seperti ini? Sudah, aku mau pulang saja!" bentakku dengan nada yang tinggi.

"Oke,oke... Maafkan aku yaa.. Ini pasti semua salahku. Jangan marah lagi yaa.. "kata Harry sembari merangkul lalu membelai rambutku dengan halus. Dia memang selalu bisa menghiburku.

*

"Apa? jadi seperti itu?" respons  Harry setelah aku ceritakan kejadian tadi.

"Iyaa.." aku langsung memasang wajah sok sedih agar dimanjakan oleh Harry.

"Apa perlu pria itu kuberi pelajaran?" tanya Harry mengepalkan tangannya. Aduh! masalahnya Harry tidak tahu saja, bahwa aku sudah berhasil memplintir tangan laki-laki itu.

"Tidak, Harry... mungkin aku sudah lupa orangnya..." bantahku.

"Baiklah.. ayo kita pulang, besok kan aku kerja. Kau juga besok bernyanyi di café. So, Let's go home right now.." ajak Harry.

"Baiklah.. ayo..." aku langsung menggandeng tangan Harry erat, seolah olah tidak mau kehilangannya.

***

Niall's POV

"Nah! Begitu ceritanya.." akhirnya aku menyelesaikan cerita tentang gadis cerewet itu.

"Ah ternyata hanya seperti itu... " kritik Louis menyepelekan.

"Iya.. hanya seperti itu? Aduh kau itu seorang pria, Niall! Kau harus kuat!" kini Zayn juga menyepelekan. Kalau bilang pria, rasanya terlalu tua untuk wajahku.

"Yasudah.. lebih baik kau pulang, kau kan besok kerja.. dan bajumu juga basah.. "usul Liam.

"Yasudah deh.. Bye..." kataku sambil melambaikan tangan kepada mereka.

"Selamat tidur, adik kecil..." ucap Louis masih meledek. Tapi memang aku adik termuda sih di kelompok kami. Ah sudahlah jangan bahas itu lagi.

***

________________________________

Hi readers...

Pesan Author :

- Yuk Vote dan Comment.. jangan jadi Silent readers.. ;-)

- Gimana chapter satu ini? gaje gak? semoga ngga yaa...:-)

- Udah gitu aja, baca terus yaa..

Insya Allah next chapter bagus..

Cheers,

Winona B.

All Rights Reserved © 2014 © Winona Bianda Callista

Pretend a Happy Family (Taylor Swift and Niall Horan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang