Chapter 30 : Hear me before

424 50 19
                                    



Author's POV

Niall mengejar Tay namun sialnya Tay sudah segera memasuki Taxi. Niall yang belum membawa kunci mobil, langsung segera naik untuk ke ruangannya, mengambil kunci. Niall merasa bersalah sekali. Seharusnya ia tak berduaan seperti itu dengan Demetria. Padahal jika dipikir-pikir ini adil. Tay kan sering membuat Niall cemburu di hari-hari lainnya.

* * *

Saat Niall sampai di rumah ternyata Tay sedang menangis di sofa, menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Niall miris melihatnya. Tay selalu membuat Niall bingung.

"Maafkan aku," Niall menghampiri Tay lalu merangkul pundak Tay.

Tay menghindari rangkulan Niall, "Ketika aku dengan Harry kau sendiri dan mengharapkanku. Namun setelah aku sendiri, kau ingin dijodohkan dengan gadis lain."

"Aku tahu. Aku memang jahat, terlalu kurus tak seperti gadis itu yang berisi, aku mudah gila, aku tak punya pendirian, aku aneh, aku sulit dimengerti!" lanjut Tay yang membuat Niall sedih.

Lalu Tay melanjutkan, "Tapi tak tahu mengapa, hatiku sakit melihat dirimu bersamanya,"

Niall yang mendengar penjelasan Tay malah tersenyum kecil. Apa ini berarti ia cemburu? Ia suka padaku?— pikir Niall.

"Jadi kau cemburu?" Niall menarik tangan Tay secara paksa agar Tay tak lagi menutupi wajahnya. Berhasil.

"Baik, aku akan jujur. Aku sudah sadar sejak lama bahkan sebelum aku putus, kalau kau selalu ada untukku, bahkan ketika aku sangat jatuh, kau masih ada untukku. Kau yang selalu ada untukku. Ya, kau tak pernah memaksa diriku untuk mencintai dirimu. Bahkan walaupun pernikahan kita sudah ingin menginjak yang ke satu tahun, kau selalu sopan dan selalu izin jika ingin ke kamarku. Aku cinta padamu." Tay menundukkan wajahnya.

Boom! Ini adalah kalimat yang Niall tunggu sejak dulu. Niall lebih dulu mencintai Tay daripada Tay. Hanya saja Tay tak pernah tahu. Tapi kini keadaan berbalik, Tay yang pertama mengungkapkan rasa ini.

"Aku juga cinta padamu, Tay!" balas Niall tersenyum. Tay menatap mata Niall lalu beberapa detik kemudIan senyuman Niall menyebar, Tay ikut tersenyum walau pipinya masih dibasahi air mata.

"Sudah jangan menangis, setidaknya cintamu tidak bertepuk sebelah tangan." kini Niall menyindir dirinya sendiri.

"Tapi kau jadi dijodohkan dengan gadis tadi?"

"Tidak," timpal Niall singkat.

"Dia pacarmu? Ini impas, aku pernah berpacaran dengan lelaki lain dan kau dengan gadis lain,"

"Bukan, itu tidak impas. Dia bukan kekasihku."

Tay menaikkan sebelah alisnya, "Lalu mengapa kalian mesra?"

"Jadi begini, namanya adalah Demetria, ia adalah anak direktur utama perusahaan dimana aku bekerja, dulu ayahnya ingin aku jadi menantunya, namun waktu itu aku tak diizinkan oleh ibu dan ayah, karena aku akan dijodohkan dengan wanita lain pilihan nenek, yaitu kau. Kami berdua sangat dekat, tapi itu tak lebih dari sepasang sahabat, aku juga menganggap dia saudara perempuanku. Lagipula minggu depan ia akan menikah,"

"Astaga! Maafkan aku yang sudah menuduhmu! Kau tetap lajang seperti dulu!" kini Tay meledek Niall.

"Lajang? Bukannya baru beberapa menit yang lalu kau bilang cinta padaku?" Niall membulatkan matanya dan memasang wajah genit.

"Baiklah, aku lupa. Oh ya menikah?"

"Iya, kau pasti kaget. Ia adalah tunangan Liam, jadi minggu depan Liam akan menikah dengan Demetria!" Niall menjelaskan dengan mata berbinar-binar. Ini adalah hari terbaik bagi dirinya.

"Aku bersyukur sekali,"

"Oh ya, Tay. Ayo jemput Nick di Baby Day Care!" ajak Niall menggandeng tangan Tay dan menariknya untuk ikut pergi dengannya.

Pretend a Happy Family (Taylor Swift and Niall Horan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang