mr.pinradab (18)

5.1K 207 0
                                    

NOTE: TINGALKAN JEJAK SESUDAH MEMBACA.
.
.
.
.
.
.

....
happy reading
...

Bink octa pov.

Baru beberapa menit nick pergi tiba tiba saja bel apartemen berbunyi, aku bangun dari duduk ku lalu berjalan ke arah pintu.

" pasti dia ketinggalan sesuatu makanya balik lagi " ucap aku saat hendak membuka pintu.

Setelah ku membuka pintu,
Mata ku tergelak saat melihat orang yang di balik pintu. Aku masih ingat jelas siapa pria ini, pria yang waktu itu memarahi nick saat aku dan nick datang ke rumah ku.

" sepertinya kamu kaget sekali melihat saya datang, sampai sampai kamu tidak membiarkan saya masuk ." Ujar pria itu

"Eh, hmm silahkan masuk pak"
Ucap ku gugup

Bagaimana tidak? Pria ini adalah ayah nick, entah dari mana dia mendapatkan alamat apartemen ku. Dan sekarang aku benar benar tidak tau apa yang dia inginkan di sini .

Ayah nick duduk di sofa dan begitu pun aku, saat aku baru saja ingin duduk aku teringat sesuatu.

" oh ya, saya lupa bapak mau minum sesuatu?" Tanya ku gugup

" tidak, duduk lah! " ucapnya datar dan tegas

Aku kembali duduk dan menatapnya dengan penuh tanya.

Dia mengeluarkan kertas dari jass yang ia kenakan lalu meletakkannya di meja.

" cek?" Tanya ku heran

"Iya. Tulis berapa yang kamu inginkan lalu tinggalkan anak saya!" Ucapnya dengan nada angkuh

Aku tercengang mendengar perkataan nya, aku merasa sakit hati dan sangat di rendah kan dengan kata kata nya.

Aku mengambil nafas lalu membuangnya perlahan dan berkata.

" tuan pinradab yang terhormat, saya memang miskin, saya memang hidup sebatang kara di dunia ini tapi saya masih punya harga diri. Jadi dengan penuh rasa hormat bisa kah bapak keluar dari apartemen saya?" Ucap ku dengan penekanan di setiap kata.

Ku liat ayah nick tersenyum miring sebelum berkata.

" ck, baru kali ini saya lihat orang miskin yang sombong. Baik kah mungkin kali ini kamu masih sok jual mahal, walaupun saya tau sebenarnya kamu ingin uang ini. Saya permisi pulang" katanya lalu beranjak dari kursi dan pergi meninggalkan apartemen ku.

Setelah dia pergi aku menutup pintu apartemen dan masuk ke kamar ku.

Aku duduk di pinggir kasur dan meratapi apa yang baru saja terjadi, aku merasa sangat rendah di mata ayah nick. Entah apa yang salah dengan diri ku sampai sampai dia sangat membenci ku, aneh memang baru bertemu sekali tapi aku merasa dia sangat membenci ku.

Tanpa ku sadari, air mata ku menetes membasahi pipi ku, aku merebahkan tubuhku di kasur dan memeluk kucing ku yang sedari tadi sedang tidur di kasur.
Sampai aku merasa ngantuk dan tertidur.

......

Nick pov.

Sesampainya di kantor aku langsung menuju ruangan ku, tak jarang juga banyak para police yang menyapa ku saat aku sampai di kantor.

Saat aku baru saja hendak membuka pintu tiba tiba saja biew datang bersama brian dengan wajah yang tidak bisa ki tebak.

" kenapa kalian tersenyum seperti itu? " tanya ku kepada mereka berdua

" tidak ada " kata mereka berdua kompak

" ya udah aku masuk dulu " kata ku lalu aku masuk ke ruangan ku.

Dan Entah kenapa brian dan biew malah mengikuti ku masuk.

" sebenarnya apa yang kalian inginkan? " tanya ku sambil duduk di bangku kerja ku.

" nick gimana malem pertama lu? Ayo cerita gue penasaran" kata biew dis serai anggukan antusias brian

" dasar mesum lu, sana keluar" kata ku

Jangan heran kenapa aku bicara menggunakan (Lo/gue) kamus selalu begitu saat sedang bicara bertiga. Tapi brian kadang masih  bersikap formal padaku, mungkin karna aku atasannya.

" ayo lah nick cerita!" Rengek biew

" astaga anak ini " eluh ku.

" tidak ada malam pertama" lanjutku

" apa?" Tanya brian spontan

" kenapa begitu kaget? Kalian kan tau alasan gue menikah dengan dia, dan kalian juga tau ibu mertua gue baru saja meninggal, apa gue pantas meminta itu" jelas ku

" aah iya juga si" kata biew

" kenapa lu berdua pengen tau banget si?" Tanya ku

" kalau rasanya enak gue juga pengen nikah, wahahahah" kata biew di sertai tertawa .

" dasar mesum " kata ku spontan

*****

Saat jam kerja ku sudah habis aku sengaja pulang lebih awal karna aku tau tadi pagi bink sudah masak banyak.

" aku pulang duluan ya kawan kawan" kata ku saat melewati para police sedang makan siang di kantin kantor.

" baik pak hati hati " kata salah satu bawahan ku, lalu aku membalas dengan panggilan dan senyuman.

Aku masuk ke mobil dan melajukan mobil ku ke arah pulang.

Sesampainya di apart, aku mengetuk pintu tapi tidak ada jawaban, aku langsung masuk ke dalam dan ternyata sepi, lalu aku masuk ke kamar dan melihat bink yang saat ini statusnya sebagai istri ku, dia tengah tidur dengan memeluk kucingnya.

Aku berjalan ke arahnya lalu duduk di pinggir kasur sambil sesekali mengelus kepalanya.

Aku membuka seragam police ku dan menggantinya dengan kaos polo dan celana boxer. Lalu aku bergabung tidur di ranjang bersamanya, dan aku pun  memeluk pinggangnya.

Entah karena terkejut karna aku memeluknya bink pun membuka matanya.

" kau pulang " katanya di sedari suara khas bangun tidur.

" Iyaa" kata ku lalu mengetatkan peluk ku

" biar ku panaskan makanannya" katanya lalu hendak bangun

Aku menahannya lalu dia menatapku heran.

" aku tidak lapar,aku hanya ingin tidur bersama mu sekarang " kataku jujur

Dia menatapku heran lalu kemudian tersenyum dan kembali tidur di sampingku. Dan Aku pun kembali memeluknya, sampai tak terasa kami berdua tidur terlelap.

....
Bersambung tbc guys ❤

Married With PoliceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang