berita buruk (04)

5.5K 208 0
                                    

.
.
.
.
.

happy reading :)
....

Bink pov

aku duduk di bangku tunggu rumah sakit di depan ruangan tempat ibu ku di rawat. dan nick juga duduk di sebelah ku.

" Pulang lah kau sudah banyak membantu trima kasih" kata ku

" Tak apa aku akan di sini dulu menemani mu " katanya

aku diam dan menunduk. isak tangis ku tak bisa di sembunyi kan.

" jangan menangis. " katanya

" huaaa bagaimana jika ibu ku kenapa kenapa hiks hiks hiks.." tangis ku pecah

tidak bisa ku pungkiri dan tidak bisa kutahan lagi aku memang takut ibu ku kenapa napa.

saat aku sedang meluapkan tangis ku aku merasakan seseorang memeluk ku.

"jangan menangis ini rumah sakit. kecilkan sedikit suara mu" kata nick sambil mengelus punggung ku

"hiks hiks aku taku nick" entah kenapa aku malah membalas pelukannya.

" aku di sini " katanya pelan

lama kami berpelukan dengan posisi duduk. tangis ku sudah mereda dan entah kenapa aku tidak mau melepaskan pelukan ku.

.......

Ceklek (anggap lah suara pintu) ck

dokter keluar dari kamar ibu ku dan aku langsung bangun.

"keluarga ibu sinta?" tanya dokter

" saya anaknya dok " kata ku

" ikut keruangan saya " katanya lalu berlalu

aku membuntuti dokter itu keruangannya. nick juga mengikuti tapi biar saja lah toh dia juga sudah banyak membantu.

.....

" sudah tidak ada harapan " kata dokter

kami sudah berada di ruangannya.

"maksudnya dok?" tanya ku

" kanker yang di alami ibu sinta sudah masuk ke stadium akhir. saya sudah meminta ibu sinta untuk kemoteraphi tapi dia tidak mau."

Deg..

dada ku sesak. dunia serasa berhenti air mata ku sudah membanjiri pipi ku.

nick yang duduk di samping ku langsung membawa ku kepelukannya. dan tangis ku makin pecah.

" apa masih ada harapan dok?" nick bertanya

" kita hanya tunggu mukjijat dari tuhan . " katanya

'ya tuhan kenapa ibu tidak pernah memberi tahu kalau dia sakit' batinku

......

aku dan nick sekarang sedang berada di ruangan ibu ku . tangan ku tak lepas dari tangan ibu aku sangat khawatir dan takut terjadi apa apa dengan ibu. sedangkan nick entah sejak kapan dia tertidur di sofa yg ada di ruangan ini.

" bink" ibu membuka matanya perlahan lalu membelai wajah ku

" kenapa ibu tidak pernah cerita bu kenapa?" lirih ku

" untuk apa? ibu tidak mau membebani mu, lagi pula ini hadiah agar ibu cepat ketemu tuhan " kata ibu tenang

" ibu tidak boleh meninggalkan ku " kata ku lalu memeluk ibu

ibu melirik ke arah nick. aku tau pasti ibu bingung nick ada di sini.

"siapa dia? " tanya ibu

"teman ku" kataku

"teman atau pacar" goda ibu

"hanya teman ibu" kata ku

"yakin? lalu kenapa pipi mu memerah"

benarkah? aku tidak menyadari nya.

aku bangun dari duduk ku lalu menghampiri nick. aku mengguncangkan tubuhnya perlahan berniat untuk membangunkannya.

"nick, nick bangun" kata ku

" hmm? " katanya sambil mengucek mata

"pulang lah. ibu ku sudah sadar, lagi pula kau besok harus kerja kan? " kata ku

"kau mengusir ku?" katanya

"tidak aku hanya tidak ingin terlalu merepotkan kamu. kamu sudah banyak membantu" kata ku

dia bangun dari posisi nya lalu menghampiri ibu.

"saya permisi pulang bu semoga lekas sembuh " katanya lalu sedikit membungkuk

" iya trimakasih sudah menolong dan hati hati" kata ibu

nick hanya mengangguk dan tersenyum ramah.

" aku pulang " katanya pada ku

" iya hati hati dan sekali lagi terima kasih " kata ku

" sama sama " katanya lalu keluar dari ruangan ini.

aku masih menatap pintu itu

" dia cocok untuk mu " kata ibu

sepontan aku langsung melihat ke arah ibu dan cemberut .

.
.
.
.

bersambungggg.

Married With PoliceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang