1. WEBSITE

24 3 4
                                    

Membuat senyuman di bibir sudah, merapihkan rambut sudah, merapihkan kemeja walaupun tetap di keluarkan agar terlihat keren sudah, membersihkan debu di bahu sudah, menalikan tali sepatupun sudah. Semua sudah kumplit dan siap. Saatnya beraksi bagi Madi----iapun sudah mulai percaya diri dan langsung berjalan dengan kerennya. Hampir semua wanita yang melewatinya melihat ke arahnya, begitupun dengan bu Dessi guru usia 24 tahun yang mengajar sebagai guru sejarah, terkagum melihat Madi tanpa berkedip. Kemungkinan, jika diiringi oleh backsound yang berada di film-film, kelihatannya ia juga akan terlihat lebih keren seperti pemain film.

Sebentar lagi, Madi akan sampai menuju targetnya yang sedang melihat pertandingan bola basket di Gimnasim. Yup, seorang perempuan biasa saja ''kata orang.'' Tetapi tidak menurut Madi, ia adalah perempuan yang sangat istimewa untuknya. Lalu, setelah dekat dengan targetnya, iapun langsung mendekati perempuan itu, dan menatapnya. Tetapi, perempuan itu tidak membalas tatapan Madi. Entah memang perempuan itu tidak peka, atau memang pura-pura tidak peka. Setelah menatap sekitar satu menit, akhirnya yang di tunggu-tunggu Madi tercapai. Perempuan itu, menatap melihat kearah Madi sambil membulatkan matanya dan, 'BAM' bola basket itu mencium tepat di muka Madi. Madipun mengeluarkan senyum unjuk gigi kepada perempuan itu dan akhirnya iapun terhuyung lalu jatuh ke tanah.

♥♥♥

Madi memegang kepalanya sambil membuka matanya pelan-pelan. Di sana ia melihat salah satu orang yang ia kenal, siapa lagi jika bukan sahabatnya Rio. Madipun masih bingung dengan keadaannya sekarang, iapun bertambah bingung dengan wajah Rio yang menahan tawanya. ''Gila lo Madi, kirain gue lo bakalan mati hahahaha. Mana wajah lo bonyok gitu hahahaha.'' Riopun membuka suaranya dengan tawaan lepas yang ditahannya sedari tadi. Madi masih menatap Rio dengan bingung.

''Lo ga inget kejadian tadi? Busettttt sekali kena cium bola basket langsung amnesia. Ngakak gue hahahahaha.'' Tawaan Rio semakin menjadi-jadi.

''Bentar? Di cium bola basket?'' Tanya Madi dengan heran. Riopun menganggukkan kepalanya dan tetap tertawa.

''Anjirrr!!!!! Gue inget! Parah anjir parah. Sumpah gue malu banget anjir!'' Teriak Madi yang langsung bangun dari kasur UKS dan memegang pipinya yang terasa sakit.

''Akhirnya lo inget juga Mad hahahaa.'' Ucap Rio tanpa mau berhenti tertawa.

''Anjir gimana dong? Pasti Reva ilfeel deh sama gue.'' Kata Rio dengan wajah lesu.

''Gatau tuh, pas gue mau nolongin lo, Reva langsung pergi gitu tanpa meduliin lo, kayanya dia ilfeel sob hahahahahaha.''

''Serius lo? Jangan bercanda.''

''Gue serius. Tetapi tenang aja sob, lo di tolongin sama cewe-cewe yang lebih cantik dari Reva.'' Hibur Rio kepada Madi. Tetapi hiburan Rio tidak mempan terhadap Madi. Madipun langsung memakai sepatunya, setelah itu langsung mengambil tasnya dan menggendong sebelah tasnya.

''Eh, mau kemana lo?'' Tanya Rio bingung.

''Pulanglah. Mau apa lagi.'' Balas Madi malas.

''Tunggu sob, masih ada satu pelajaran lagi.''

''Gue udah males, mau pulang, bilang aja gue ga kuat di UKS.''

''Eh tunggu sob-'' Madipun menghiraukan Rio dan ia langsung berjalan keluar UKS.

♥♥♥

Sepanjang jalan, Madi mempercepat laju motor hitam gedenya sambil memikirkan sesuatu di kepalanya. Apa lagi jika bukan tentang perempuan itu. Perempuan biasa saja yang bernama Revana Triana biasa dipanggil Reva. Madi masih kesal dengan kejadian tadi, dengan bodohnya ia bisa terkena ciuman basket tepat di wajahnya--------membuat wajahnya lebam. Madi masih merasakan malu di dirinya. Ia takut, jika Reva ilfeel padanya. Menurut Madi, ini semua juga karena perempuan itu. Perempuan bernama Reva itulah yang membuatnya menjadi seperti ini. Coba saja kalau ia membalas tatapan Madi, mungkin ia tidak akan seperti itu. Bukannya Madi tidak mau menyapa Reva, cuman Madi hanya ingin Reva peka padanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 29, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AmoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang