Prolog

29 4 0
                                    

''Pulang bareng yuk.'' Madi melajukan motornya perlahan agar bisa setara dengan perempuan itu.

''Ga.'' Balas perempuan itu dan langsung lari menghindari motor Madi. Madipun tidak mau mengejar perempuan itu karena kasihan.

Keesokan harinya.

''Aku traktir makanan yang kamu suka mau ga?'' Tanya Madi mendekati perempuan itu

''Ga.'' Jawaban yang sama seperti kemarin.

''Kalau aku ngirim makanan buat kamu mau?''

''Kalau aku bilang ga ya ga!'' Bentak perempuan itu, lalu pergi meninggalkan Madi yang langsung terdiam.

Keesokan harinya di kelas perempuan itu.

''Tugasnya mau di bantuin ga?''

''Gaboleh bilang engga loh.'' Lanjut Madi. Perempuan itu tetap mengacuhkan Madi.

''Siniin.'' Ucap Madi. Tetapi perempuan itu tetap diam dan membuat Madi gemas.

''Kalau diem berarti mau.'' Setelah berkata itu, Madi langsung menarik buku perempuan itu dan perempuan itu langsung menatap Madi dengan kesal.

''Yaudah deh kalau gamau, aku keluar kelas dulu ya, kalau kamu kangen sama aku bisa cari di kantin.'' Karena takut perempuan itu marah, Madipun langsung pergi meninggalkan perempuan itu berserta bukunya.

Entah sampai kapan Madi akan bertahan menyukai perempuan itu. Akankah seterusnya? Atau berhenti dan mencari yang lain.


AmoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang