Secret Love

Part 6

Warning!

- Just Re-post
- FF kedua Author
- Absurd
- Jaenista
- Mengandung unsur Pelakor 🤣
- Pendek
-Alur ngebut
- NC nya bikin ngakak 😂
-Terinspirasi dari kisah nyata
- Penulisan yang jauh dari kata sempurna
- Jangan berharap lebih pada FF ini
- Tidak akan ada perubahan alur cerita
- Yang penasaran sama ceritanya silakan lanjut, yang ga suka silakan klik back aja 😁

.

.

THIS IS YUNJAE FANFICTION

~*Secret Love by nickeYJung*~

Part 6

Di mobil suasananya masih terasaa canggung. Jaejoong kembali memainkan ponselnya, sedangkan Yunho tetap fokus mengemudi, meski hatinya serasa bertalu-talu. Keduanya masih tak ada yang mau berbicara, padahal jelas sekali jika mereka saling merindukan.

"Apa kabarmu Jaejoong?" Berdehem kecil dan berbasa-basi, sebagai seorang laki-laki yang jantan Yunho yang harus memulai pembicaraan bukan?

"Seperti yang kau lihat." Jawab tak acuh Jaejoong masih memainkan ponselnya. Keduanya terdiam lagi untuk beberapa saat.

"Kenapa kau berbohong?" Pertanyaan Yunho kali ini langsung membuat bulu kuduk Jaejoong meremang. Seketika ia menghentikan memainkan ponsel dan menoleh pada lawan bicaranya.

"Kenapa kau mengatakan pada semua orang kalau kau ke Jepang? Padahal kau pergi ke Indonesia." Tanya Yunho lagi tanpa melihat Jaejoong-masih tetap fokus mengemudi.

Dan tepat seperti dugaannya, Yunho juga mengetahui keberadaannya empat tahun lalu. Lantas, apa dia juga tahu perihal Yoonjae?

'Tidak! Jangan bilang kalau Yunho juga tahu semuanya seperti Ahra? Ini belum saatnya.' Batin Jaejoong mulai gelisah.

"Kenapa kau bertanya seperti itu?" Jaejoong bertanya dengan suara senormal mungkin, berbanding terbalik dengan detak jantungnya.

"Kim Yoonjae, menurutku dia tidak mirip dengan orang Indonesia. Apa kau menikahi gadis Jepang di Indonesia?" Tanya Yunho (lagi) tanpa menjawab pertanyaan Jaejoong. Jujur saja, ia sangat ingin tahu alasan kebohongan Jaejoong. Apakah alasannya supaya ia tidak bisa menemukan lelaki itu jika ia mencarinya? Atau memang ada alasan lain? Yunho sangat ingin tahu.

"Kurasa itu bukan urusanmu." Jawaban ketus keluar dari mulut Jaejoong, membuat Yunho terdiam mendengarnya.

Yunho sadar, ini memang bukan urusannya. Tapi entah mengapa hatinya sangat ingin tahu tentang Jaejoong selama empat tahun ini. "Aku 'kan hanya ingin tahu.." Sahutnya berbisik lirih. "Aku pikir dia mirip seseorang. Tapi siapa ya?" Imbuhnya lagi sambil berpikir.

"Aku ingin makan siang dulu. Bisa kau turunkan aku di depan? Kulihat di sana ada kafe." Sela Jaejoong mengalihkan pembicaraan, tak ingin Yunho lebih memikirkan puteranya lagi. Jika terus begini, semuanya akan cepat terungkap.

"Aku juga belum makan siang, baiklah.. Kita makan siang bersama saja." Ujar Yunho tersenyum.

Mata bulat Jaejoong terbelak. "Ta-tapi--"

"Ayo Jae.." Yunho sudah menepikan mobilnya, dan Jaejoong hanya menghela napas. Terlalu malas berdebat, kali ini lebih baik ia mengalah.

.
.

Hari sudah senja, matahari sudah mulai berhenti menjalankan tugasnya. Kedua insan itu masih menikmati pemandangan sore yang indah sambil menikmati semilir angin yang menerpa wajah keduannya.