18. Melindungi atau terlibat

121 10 0
                                    

Ini merupakan tugas pertama dalam hidup Takaki Yuya, yakni mencari sekolah baru. Tidak mudah mencari sekolah sesuai kriteria yang ia pilih karena Yuya sudah berencana mencarikan sekolah yang jaraknya jauh dari apartemennya agar Dessy tidak bisa kembali ke apartemennya.

Hari makin terik nan panas tapi Yuya belum berhenti mencari dan bertanya sana-sini perihal mencari sekolah yang terbaik.

Orang-orang yang beberapa di tanyai Yuya mulai beranggapan kalau Yuya sedang mencari sekolah untuk anaknya.

"Sudah ku jelaskan, aku ini belum menikah jadi jangan sembarangan bicara"kesal Yuya saat menghadapi si panitia penerimaan murid baru.

"Hahaha, baiklah aku mengerti"ucap si panitia itu yang akhirnya mengiyakan ucapan Yuya meski sebenarnya ia merasa yakin Yuya ini seorang ayah yang baik yang sedang mendaftarkan anaknya sekolah.

"Berapa uang formulir nya ?"tanya Yuya yang keki.

"Xxxx yen, meski mahal sekolah kami menyediakan asrama jika Tuan sangat sibuk bekerja"jelas si Panitia.

"Asrama ? Humm, bisa juga tuh dari pada dia tinggal denganku terus"pikir Yuya sambil memijat dagu.

"Baiklah aku ambil formulir nya"keputusan Yuya.

"Formulir pendaftaran harus di kumpulkan paling lambat 2 bulan sebelum kenaikan kelas dan silahkan berdiskusi dengan anakmu. Maaf maksudku dengan keponakanmu"kata si Panitia yang sengaja mem'pleset'kan status.

Kini formulir sekolah sudah ada di genggamannya tinggal waktu mengisi perut yang lapar dengan camilan.

Daiki dan Chinen baru selesai makan siang dan kini beranjak ke salah satu cafe penjual ice cream yang ternyata sedang ramai pengunjung.

"Aku saja yang mengantri kau cari tempat duduk saja"usul Daiki.

Chinen pun pergi mencari dan tanpa ia sadari ia berpapasan dengan Takaki Yuya yang juga melintas menuju antrian ice cream.

Baik Daiki atau Yuya tidak menyadari kalau mereka sedang mengantri berurutan. Sambil mengantri Yuya melihat orang di depannya sedang lompat-lompat untuk mengetahui kapan antriannya berjalan.

"Sudah tahu chibi malah mengantri, kenapa tidak menyuruh orangtuanya saja atau kakaknya coba"cibir Yuya.

Empat di depan antrian Daiki nyatanya juga kesal karena pengunjung yang paling depan sangat lama memesan makanan tak kunjung selesai.

"Hei! Cepatlah masih banyak yang mengantri!"bentak pengunjung lain.

"Iya nih!"timpal yang lain.

Seseorang didepan Daiki tak sengaja berjalan mundur hingga Daiki hampir kehilangan kesimbangan dan berhasil di tahan oleh seseorang di belakangnya.

"Gomena..sai"ucapan Daiki melambat karena di belakangnya yakni Takaki Yuya.

"Hei! Kalian bisa cepat! Seseorang hampir jatuh karena kalian saling mendorong"omel Yuya.

Daiki membenarkan posisinya dan bersikap normal toh Yuya tidak akan berbuat macam-macam di tempat ramai seperti ini.

"Dan, kau sebaiknya jangan melompat-lompat. Kau menghalangi pandangan saja"ketus Yuya pada Daiki.

"Eh ? Aku dimarahi ? Ku kira dia hanya melindungiku saja"pikir Daiki.

Ya sepertinya Daiki sudah 'kepedean' akan kehadiran Yuya yang hadir tepat di belakangnya.

Antrian pun berjalan normal dan kini giliran Daiki yang pesan ice cream.

"Aku pesan 2 mangkuk ice cream super besar!"ucap Daiki yang sengaja memperbesar suaranya untuk mengetahui ekspresi Yuya selanjutnya.

Let me choose you ... [LANJUT ke SEASON 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang