8. Semoga

129 11 0
                                    

Dini hari jam 3 pagi, Dessy terbangun. Ia sendiri heran kenapa terbangun setelah mendapatkan mimpi buruk tentang Ryosuke.

"Apa aku harus memeriksa kamarnya ?"pikir Dessy.

Terdengar suara pintu, Dessy pun mengintip dengan membuka sedikit pintu namun terlambat.

"Apa Yama-chan sudah pulang ?".

Dessy keluar dari kamar memeriksa keadaan rumah yang sepi karena para pelayan sedang beristirahat.

"Kenapa pula aku harus mencemaskannya ? Aku harap bisa pulang dari tempat ini"gumam Dessy.

"Are ?! Kenapa kau berkeliaran jam segini ? Apa kau ingin keluar bermain"ucap Ryosuke datang mengagetkan.

"Bakka, jangan mengejutkan ku tiba-tiba!"omel Dessy sambil mengusap dadanya yang berdebar saking terkejut ia kira hantu.

"Kalau begitu kembalilah tidur, nanti kau bisa telat bangun"

"Tadi aku mau tidur tapi terlanjur bangun jadi susah. Kau sendiri kenapa tidak tidur"tanya balik.

"Sisi Bad boy ku melarikan diri, dia tahu kalau aku punya banyak tugas yang harus ku kerjakan"kata Ryosuke mode Good boy.

"Oh"gumam Dessy yang sebenarnya bingung melihat sikap Ryosuke bicara tentang dirinya sendiri.

Ryosuke menuju kamar tapi tertahan saat Dessy kembali memanggilnya.
"Yama-chan"
"Hm ?"
"Anoo, jika kau merasa aneh pada dirimu sendiri kenapa tidak berobat saja, ya mungkin ke psikiater"usul Dessy.

"Sudah lama aku ingin berobat tapi sisi Bad boy ku menghalangiku dan bilang akan membunuhku jika berani menyentuh rumah sakit ataupun bertemu Dokter"jelas Ryosuke.

Dessy terdiam.
"Kau orang pertama yang tahu alasanku ini jadi rahasiakan"pinta Ryosuke seraya masuk kamar.

Pagi hari tiba untuk waktunya bersekolah, Dessy sudah rapi dengan seragam dan sekarang sedang di ruang makan untuk sarapan.

Penampilan Ryosuke pagi ini memang selalu rapi dengan tatanan rambut bak anak pelajar dan mengenakan kacamata.
"Kacamata ?". Dessy menyadari sejak kapan Ryosuke mulai memakainya.

"Kaicho,.."
"Panggil aku dengan sebutan -sama"sela Ryosuke.
"Eh ?"bingung Dessy.
"Di sekolah kau panggil aku Kaicho tapi di rumah panggil aku dengan tambahan -sama"kata Ryosuke mendikte.

Dessy mengedipkan mata berkali-kali. Ia tak percaya Ryosuke semakin ingin menjunjung harga diri lebih tinggi.
"Apa peduliku memanggilmu dengan sebutan -sama. Kita sama-sama murid sekolah"tolak Dessy.
"Tapi kau adalah bawahan dan seharusnya kau tidak satu meja dengan tuanmu"

Jdig!
"Ok! Aku tidak akan makan di sini. Permisi!"kesal Dessy meletakkan kembali roti yang akan ia makan.

Ryosuke menyeringai.
"Kenapa kau bicara kasar sekali ? Dia temanku"ucap sosok Good boy dalam diri sendiri.
"Aku menikmati ekspresinya"balas Bad boy.
"Sekarang waktunya aku tampil jadi jangan seenaknya mengambil diriku cukup malam hari kau berkuasa"jelas Good boy.
"Yayaya, baiklah tuan muda yang baik hati"ucap Bad boy seraya menghilang.

Di sekolah, Dessy cuma diam mencoret-coret buku mengkata-katai Ryosuke manusia paling angkuh dan menyebalkan. Bahkan saat berangkat Chinen anak kepala pelayan juga ikut mentertawakan kejadian di meja makan.

"Iiiiiihhhh!!!! Baru beberapa hari sudah menyebalkan bagaimana bisa 6 bulan tinggal di sana!"geram Dessy sambil meremukan selembar kertas coretan tadi.

Ryosuke datang dan meletakkan bento di meja Dessy.
"Gomenasai, tadi aku berkata kasar, jangan kau masukkan dalam hati. Aku minta maaf atas diriku yang lain"sesal Ryosuke.

Beberapa murid melihatnya dan memandang heran. Apa mereka pacaran ?. Gosip pun muncul dalam pikiran anak-anak.

"Hahaha kau bicara apa ? Hahaha tadi cuma latihan drama kau lupa"ucap Dessy berbohong karena melihat tatapan para murid di kelas.

"Ah, iya Kaicho kau baru saja di panggil menghadap Sensei"ucap Dessy.

Ryosuke pun pergi, lalu diikuti Dessy tak berapa lama. Beberapa langkah menuju ruang guru, Dessy menarik Ryosuke ke klub Olahraga di sebelah kantor guru.

"Kalian"ucap Kei yang berada dalam klub.
"Gomen aku pinjam ruangan ini sebentar"kata Dessy.

"Jelaskan, apa maksudnya ini ?"tanya Ryosuke melipat kedua lengan.
"Pertama aku masih kesal kejadian tadi pagi, kedua tolong bersikap biasa saja, aku tahu niatmu tadi hanya menggodaku saja aku tidak akan tertipu lagi dengan perlakuan baikmu itu. Mengerti"ucap Dessy yang akhirnya pergi lebih dulu.

Kei melongo tak mengerti masalah mereka berdua.

"Kalian pacaran ?"tanya Kei menduga.
"Tidak"
"Lalu kenapa dia marah-marah ?"heran Kei.
"Itu bukan salahku, si Bad boy ini yang melakukannya"jelas Ryosuke menunjuk diri sendiri.

Seperti halnya Dessy, Kei juga sebenarnya juga bingung saat Ryosuke menyalahkan dirinya sendiri.
"Apa kau yakin ?"tanya Kei hati-hati.
"Hhhh... ini sulit aku jelaskan"keluh Ryosuke seraya keluar dari klub.

Sekembalinya di kelas, Ryosuke melihat bento yang sudah ia berikan pada Dessy malah di kembalikan. Terlihat Dessy masih terlihat marah dan segan melihatnya.

"Aku bisa apa ? Berbaik hati pada orang yang sudah tahu kepribadianku malah seperti ini"pikir Ryosuke.

Timbul ide Ryosuke, lalu ia meminta Supirnya untuk membelikan sesuatu. Sekolah berjalan seperti biasa.

Jam istirahat, Dessy bergegas pergi tapi di luar pintu Ryosuke sudah menariknya.
"Tolong lepaskan aku, Kaicho"pinta Dessy sopan.
"Aku mengatakan sesuatu, jadi ikut aku"

Ryosuke mengajaknya ke dalam mobil bagian kursi belakang. Supirnya memberikan pesanan pada tuan muda.
"Aku sungguh-sungguh minta maaf kejadian tadi pagi. Kau pasti merasa aku ini aneh karena sisi kepribadian ku yang kasar padamu sejujurnya aku berharap kau bisa menyesuaikan diri agar kepribadian Bad boy ku bisa berubah"kata Ryosuke.

Dessy masih terlihat bingung dan mau tidak mau Ryosuke harus menceritakan kejadian yang selama ini terjadi seorang diri.

Ryosuke cerita alasan Dessy di jadikan seorang bawahan bukan kemauannya. Sejak pertengkaran mereka di ruang seni, sisi Bad boy tertarik dengan Dessy dan penasaran hingga akhirnya cara ini ia lakukan untuk mengenal Dessy.

Ryosuke juga mengatakan kalau dirinya berterima kasih karena berkat kehadiran Dessy, sisi Bad boy tidak lagi merusak tubuhnya sendiri dengan pergaulan yang dulu kelewat batas sampai sisi Good boy berusaha payah menyembuhkan diri sendiri.

"Sampai masa kontrak ini berakhir, aku mohon tolong aku, keluarkan aku dari sisi Bad boy. Aku ingin hidup tenang"pinta Ryosuke mode Good boy.

"Jalan satu-satunya kau harus ke psikiater"usul Dessy.

"Jangan katakan itu padaku tapi pada sisi Bad boy ku. Tolong bujuk dia"kata Ryosuke.

"Aku harus membujuk dirimu sendiri yang lain tapi bagaimana aku bisa mengetahui kalau itu sisi Bad boy mu ?"

"Apa selama beberapa hari kau tidak memperhatikan penampilanku ?"sindir Ryosuke.

"Aku sudah bilang tidak peduli apapun jadi maaf saja aku tak memperhatikan"jawab Dessy dengan jutek.

Ryosuke tak percaya sisi Bad boy malah menyukai orang seperti Dessy. Tapi mau bagaimana ? cuma Dessy yang tahu ke dua kepribadiannya yang berlawanan. Ryosuke pun membuka rahasianya kalau senja hari sosok Bad boy akan muncul.

"Pada dasarnya kedua sisi kau itu sama-sama menyebalkan"umpat Dessy.

"Dan, ini". Ryosuke menyerahkan sebuah ponsel baru untuk Dessy yang pernah ia rusaki.

"Aaaaaaaa"girang Dessy. Saat akan mengambil Ryosuke menjauhinya terlebih dahulu.

"Kenapa lagi ?!"ketus Dessy.

"Kau harus bujuk Bad boy ku untuk pergi ke psikiater"pinta Ryosuke.

"Ah, iya-iya nanti aku bujuk"ucap Dessy.

Ryosuke pun menyerahkan ponselnya

"Ku harap dia bisa menyelesaikan masalahku"harapan Ryosuke.

Bersambung >>>

Let me choose you ... [LANJUT ke SEASON 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang